Langkah–langkah pembelajaran kooperatif dengan teknik TSTS

20 Adapun kelemahan atau kekurangan TSTS adalah sebagai berikut: 1. Membutuhkan waktu yang lama 2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok 3. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan 4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Kata “belajar” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “ajar” dan mendapat imbuhan “ber-“ menjadi belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang paling fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil dan gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri. 25 Dalam buku psikologi karangan Zikri Neni Iska mengatakan bahwa belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. 26 Menurut Hilgard yang dikutip oleh Nasution mengatakan bahwa: “Learning is the proses by which an activity originates or is changed through training procedures Whether in the laboratory or in natural environment as distinguished from changes by factor not atributable to training” yang mengandung pengertian bahwa belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan 25 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Edisi revisi, 2004, h. 89 26 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2008, h. 76 21 apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil belajar. 27 Sementara menurut W. S. Winkel dalam Max Darsono yang dikutip oleh Ika Nurul Fattakhul Janah dalam skripsinya mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktifitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. 28 Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa belajar mengakubatkan perubahan dalam berbagai aspek. Menurut Skinner belajar adalah suatu perubahan prilaku behaviorisme, pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila tidak melakukan aktifitas belajar maka respon terhadap stimulus akan menurun.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Benjamin S. Bloom membagi tujuan pengajaran yang menjadi acuan pada hasil belajar menjadi tiga bagian, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. 29 Ranah kognitif yaitu hasil belajar berdasarkan pemahaman konsep. Ranah afektif yaitu hasil belajar 27 Nasution, Didaktik Dasar-dasar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 35 28 Ika Nurul Fattakhul Janah, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor Dengan Pendekatan Ctl Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tulis Tahun Pelajaran 20052006 , Skripsi, Semarang: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika, 2006, h. 6. diakses dari http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchiveshashe307.dirdoc.pdf , 1 Oktober 2010 29 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 117 22 berdasarkan sikap dan ranah psikomotorik yaitu hasil belajar berdasarkan keterampilanskill. 1. Ranah Kognitif Kemampuan-kemampuan yang termasuk ranah kognitif oleh Bloom dan kawan-kawan dikategorikan lebih rinci secara hierarkis ke dalam enam jenjang kemampuan, yakni: hafalan ingatan C 1 , pemahaman C 2 , penerapan C 3 , analisis C 4 , sintesis C 5 , dan evaluasi C 6 . 30 Hafalan C 1 jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajarinya. Pemahaman C 2 jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu ekstrapolasi dan interpolasi, serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Penerapan C 3 yang termasuk jenjang penerapan adalah kemampuan menerapkan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit. Analisis C 4 jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. Sintesis C 5 yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian- bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek-obyek, 30 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 15-17

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9