Perumusan Masalah. Kerangka Konseptual.

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

B. Perumusan Masalah.

Adapun masalah yang menjadi dasar dari judul penelitian penulis adalah : “ Apakah kesejahteraan karyawan X yang diberikan PT. Pangansari Utama Medan berpengaruh terhadap semagat kerja Y karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan?”.

C. Kerangka Konseptual.

Semangat kerja karyawan akan menentukan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk menjaga dan meningkatkan semangat kerja karyawan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah dengan pelaksanaan program kesejahteraan karyawan. Hasil penelitian Aldi 2008 menunjukkan bahwa program kesejahteraan karyawan berperan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Menurut Saydam 2002: 234, bentuk dan jenis kesejahteraan yang dapat diberikan kepada karyawan adalah: gaji, upah, tunjangan, dan insentif atau bonus. Selain program kesejahteraan berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan. Tunjangan ini dapat berupa: tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menambah penghasilan karyawan. Menurut Ishak 2003:202, berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut, secara garis besar, kompensasi terdiri dari dua jenis: 1. Kesejahteraan Langsung Kesejahteraan langsung adalah penghargaan yang berupa gaji, upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan Insentif Adalah penghargaan yang diberikan untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap dan sewaktu-waktu Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010. 2. Kesejahteraan Tidak Langsung Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji upah dan bonus yang dapat berupa berupa barang dan tunjangan. Hasibuan 2001:105 mengatakan semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Indikasi turunnya semangat kerja dapat diketahui dari: 1 Rendahnya produktivitas kerja 2 Tingkat absensi yang tinggi 3 Labour turn overtingkat perputaran karyawan yang tinggi 4 Tingkat kerusakan yang tinggi 5 Kegelisahan 6 Tuntutan yang sering terjadi 7 Pemogokan. Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan di atas maka penulis dapat menggambarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut: Gambar 1.4. Kerangka konseptual Sumber: Ishak 2003 dan Hasibuan 2001, Diolah 2009. Indicator – indicator variabel dari kerangka konseptual tersebut adalah : Program Kesejahteraan Karyawan X: 1. Langsung X1 2. Tidak langsung X2 Semangat Kerja Karyawan Y Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010. 1. Program kesejahteraan karyawan atau variabel X, yang terdiri dari Langsung X 1 , yaitu berupa : Gaji dan insentif bonus sedangkan Tidak Langsung X 2 , yaitu terdiri dari : Tunjangan Hari Raya, Dana Pensiun, Uang Duka Kematian, Pakaian Dinas, dan Jaminan Kesehatan. 2. Semangat Kerja Karyawan atau variable Y, yang terdiri dari : Produktivitas, Tingkat Kehadiran Karyawan, Labour Turn over, Tingkat Kerusakan, Kegelisahan dalam bekerja dan Tuntutan .

D. Hipotesis.