Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan

(1)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT

KERJA KARYAWAN PADA

PT. PANGANSARI UTAMA MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

SISKA MALISA NASUTION 070521047

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

ABSTRAK

Siska Malisa Nasution (2009), Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan. Ketua Departmen Manajemen ; Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Pembimbing ; Ibu Lucy Anna MS, Dosen Penguji I Ibu Dra.Yulinda; Dosen Penguji II Dr. Elishabeth Siahaan SE Mec.

Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya baik berupa materil maupun inmaterial, hal ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan. Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, tingkat produktivitas akan tinggi jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja tinggi dan sebaliknya tingkat produktivitas perusahaan akan rendah jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja rendah. Semangat kerja karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun demikian pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha– usaha untuk memotivasi karyawannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan sebagai pendorong peningkatan semangat kerja karyawan dengan memberikan kesejahteraan yang memadai.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah kesejahteraan karyawan yang diberikan PT. Pangansari Utama Medan berpengaruh terhadap semagat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan?

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, bahwa program kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan. Hal ini berarti bahwa program kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan semangat kerja PT. Pangansari Utama Medan. Program kesejahteraan karyawan yaitu kesejahteraan langsung dan kesejahteraan tidak langsung memberikan pengaruh signifikan terhadap semangat kerja karyawan. Berdasarkan nilai koefisien regresi diketahui bahwa semua variabel program kesejahteraan karyawan berpengaruh positif, yang berarti semua variabel program kesejahteraan karyawan berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan. Program kesejahteraan karyawan yang paling dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan di PT. Pangansari Utama Medan adalah fasilitas kesejahteraan tidak langsung.


(3)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada ALLAH SWT, atas rahmat, kesehatan, kesabaran, keselamatan, kesempatan dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Shalawat beriring salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi. Skripsi ini berjudul ”PENGARUH KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PANGANSARI UTAMA MEDAN”.

Proses penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas segala dukungan, semangat, pemikiran tenaga dan waktu, materi, dan juga do’a, diantaranya kepada :

1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga Mec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi, selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Seketaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lucy Anna MS, selaku Dosen Wali dan Pembimbing Akademik

5. Ibu Dra. Lucy Anna MS selaku dosen pembimbing, Ibu Dra. Yulinda Msi. selaku Penguji I dan Ibu Dr. Elishabeth Siahaan SE, Mec. selaku Penguji II, yang telah


(4)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk mengoreksi penulisan skripsi monor ini.

6. kak Fina, kak Dani dan bang Jum selaku pegawai Manajemen USU yang telah membantu kelancaran prosedur kelulusan dan dukungan serta pertemanan yang baik.

7. Seluruh staf pengajar (Dosen) dan Staf pegawai / administrasi FE USU yang telah membina dan mendidik penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Bapak Pimpinan, Staff dan seluruh Karyawan PT. Pangansari Utama Medan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan dan bantuan selama penulis mengadakan riset.

9. Papa dan Mama tersayang, terima kasih atas limpahan kasih sayang dan cinta yang tulus , do’a, materi, dorongan mengejar cita – cita, semangat, pengorbanan yang tak ternilai harganya dan bimbingan hidup dan kepada kakak dan adikku yang sangat saya sayangi, juga Alm. Abangku tersayang, yang senantiasa selalu ada di hatiku dan akan selalu hidup dalam hatiku untuk selamanya, kalian semua adalah harta paling berharga dan anugrah terindah dari ALLAH SWT.

10.Buat sahabatku, Dini yang saat kebersamanya melakukan dan mengurus kegiatan perkuliahan, memberi semangat dan dorongan juga pertmanan yang tulus. (semoga persahabatan kita akan tetap terus terjalin dengan indah sampai di akhirat, Cayo..Cayo) Nita Nila Twins, Usnah, Fitri, Rere, Tasya, Ike, Erna, Firman, bima, Hesti, kak Sarah, Anum, Kiki, dan Nanda yang telah memberikan semangat, dorongan. Do’a serta bantuannya dan ada saat penulis butuhkan. Terima kasih atas perhatiannya, canda tawa dan bantuannya yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(5)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

11.Buat teman – teman di stambuk 07, dan temen – temen ekstensi lainnya yang tidak cukup penulis sebutkan satu persatu, thanks 4 the sweet memories, funny joke  dan abang abang senior yang menambah semangat tuk datang kuliah, i’ll never forget u all.... Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, kesehatan dan rezekinya kepada kita selalu dan menjadikan kita termasuk dalam barisan hamba – hambanya yang pandai bersyukur, serta segala jasa dan budi baik dari semua pihak, kiranya Allah SWT yang akan membalasnya, Amin ya Rabbal Alamin.

Medan, 17 Juni 2009 Penulis


(6)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i KATA

PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Kerangka Konseptual ... 6

D. Hipotesis ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

F. Metodologi Penelitian ... 9

1. Batasan Operasional Variabel ... 9

2. Defenisi Operasional Variabel ... 9

3. Skala Pengukuran Variabel ... 12

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 12

5. Populasi dan Sampel ... 12

6. Jenis Data ... 13

7. Teknik Pengumpulan Data ... 14

8. Metode Analisis Data ... 14

9. Uji Asumsi Klasik ... 18

BAB II URAIAN TEORITIS ... 20

A. Penelitian Terdahulu ... 20

B. Semangat kerja karyawan ... 20

C. Program Kesejahteraan karyawan ... 25

D. Hubungan Program Kesejahteraan dengan Semangat kerja karyawan ... 27

BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29

A. Sejarah Berdirinya PT Pangansari Utama Medan ... 29

B. Visi dan Misi ... 29

C. Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab ... 30 D. Pembahasan Tentang Model Struktur


(7)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Organisasi... 31

E. Kegiatan Perusahaan... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

B. Pengujian Hipotesis ... 56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA.


(8)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Absensi karyawan PT. Pangansari Utama periode januari – desember 2007 Tabel 1.2 Absensi karyawan PT. Pangansari Utama periode januari – desember 2008 Tabel 1.3. PT. Pangansari Utama Medan Master Budget Periode

31 Desember 2006 (Dalam Rupiah) Tabel 1.4 Operasional Variabel

Tabel 1.5 Persebaran Karyawan Tetap PT. Pangansari Utama Medan Tabel 1.9 Persebaran Sampel

Tabel 4.1. Uji Validitas Tabel 4.2. Validitas Instrumen Tabel 4.3. Reliability Statistik

Tabel 4.4. Pernyataan responden terhadap upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka

Tabel 4.5. Pernyataan responden terhadap Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat mereka ingin tetap bertahan di perusahaan

Tabel 4.6. Pernyataan responden terhadap bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan hasil kerja mereka

Tabel 4.7. Pernyataan responden terhadap karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan insentif lebih

Tabel 4.8. Pernyataan responden terhadap pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan memacu mereka untuk lebih semangat dalam bekerja

Tabel 4.9. Pernyataan responden terhadap Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan memuaskan mereka

Tabel 4.10. Pernyataan responden terhadap pembayaran premi asuransi oleh perusahaan membuat mereka lebih semangat bekerja

Tabel 4.11. Pernyataan responden terhadap pembayaran premi asuransi oleh perusahaan memuaskan mereka

Tabel 4.12. Pernyataan responden terhadap pemberian tunjangan kesehatan oleh perusahaan memacu mereka untuk lebih semangat dalam bekerja


(9)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Tabel 4.13. Pernyataan responden terhadap Tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan memuaskan

Tabel 4.14. Pernyataan responden terhadap tunjangan hari tua yang diberikan perusahaan membuat mereka semangat bekerja

Tabel 4.15. Pernyataan responden terhadap tunjangan hari tua yang diberikan perusahaan kepada mereka memuaskan

Tabel 4.16. Pernyataan responden bahwa perusahaan sangat peduli terhadap produktifitas mereka

Tabel 4.17. Pernyataan responden bahwa produktifitas mereka mencerminkan semangat kerja mereka

Tabel 4.18. Pernyataan responden bahwa tingkat kehadiran mencerminkan semangat kerja Tabel 4.19. Pernyataan responden bahwa karyawan yang baik adalah karyawan yang selalu

berusaha untuk tidak absent di perusahaan

Tabel 4.20. Pernyataan responden bahwa keinginan untuk keluar dari perusahaan menyebabkan semangat kerja menurun

Tabel 4.21. Pernyataan responden bahwa mereka merasa betah bekerja di perusahaan ini Tabel 4.22. Pernyataan responden bahwa kesalahan dalam pekerjaan terjadi karena

semangat kerja yang menurun

Tabel 4.23. Pernyataan responden bahwa karyawan yang bekerja sebaik mungkin akan terhindar dari kecelakaan kerja

Tabel 4.24. Pernyataan responden bahwa kegelisahan dalam bekerja membuat semangat kerja menurun

Tabel 4.25. Pernyataan responden bahwa lingkungan kerja mereka nyaman

Tabel 4.26. Pernyataan responden bahwa didengarkan atau tidak didengarkannya tuntutan mereka akan mempengaruhi semangat mereka dalam bekerja

Tabel 4.27. Pernyataan responden bahwa perusahaan selalu mendengarkan tuntutan mereka Tabel 4.28. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.29. Uji heterokedastisitas Tabel 4.30. Hasil Uji Serempak Tabel 4.31. Hasil Uji Parsial Tabel 4.32. Uji Determinasi


(10)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.


(11)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka konseptual Gambar 3.1 Struktur Organisasi Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas Gambar 4.3. Hasil Uji Normalitas


(12)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya baik berupa materil maupun inmaterial, hal ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan. Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, tingkat produktivitas akan tinggi jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja tinggi dan sebaliknya tingkat produktivitas perusahaan akan rendah jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja rendah. Semangat kerja karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun demikian pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha– usaha untuk memotivasi karyawannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan sebagai pendorong peningkatan semangat kerja karyawan dengan memberikan kesejahteraan yang memadai.

PT. Pangansari Utama Medan adalah salah satu perusahaan jasa yang melaksanakan program kesejahteraan karyawan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Kompensasi yang diberikan ada 2 macam yaitu:

1. Kesejahteraan Langsung

Kesejahteraan langsung terdiri dari gaji atau upah, insentif atau bonus 2. Kesejahteraan Tidak Langsung.


(13)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Kesejahteraan tidak langsung terdiri dari dana pensiun, uang duka kematian, tunjangan hari raya, pakaian dinas dan asuransi kesehatan.

Kesejahteraan bagi karyawan harus terpenuhi, dengan demikian akan berpengaruh pada peningkatan semangat kerja karyawan dan produktivitas perusahaan. Kebutuhan untuk meningkatkan semangat tidak akan pernah berakhir, adanya kompetisi global selalu ada sehingga perusahaan perlu meningkatkan semangat karyawan untuk mencapai produktivitas yang tinggi dengan sumber daya manusia dan faktor – faktor produksi yang dimiliki.

Kesejahteraan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai balas jasa baik materil dan non materil yang diharapkan dapat memacu meningkatkan semangat kerja dari karyawan, kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong tercapainya tujuan perusahaan karena pemberian kesejahteraan dapat memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas karyawan, hal ini membantu lancarnya pelaksaaan pekerjaan untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Aspek semangat kerja yang akan diteliti pada karyawan PT. Pangansari Utama adalah : 1. Tingkat absensi karyawan

2. Produktivitas kerja 3. Labour turn over

4. Tingkat kerusakan

5. Kegelisahan dalam bekerja 6. Tuntutan


(14)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Tingkat absensi karyawan PT. Pangansari Utama Medan adalah sebagai berikut : Tabel 1.1

Absensi karyawan PT Pangansari Utama Medan periode Januari - Desember 2007

Bulan Jumlah

Karyawan

Alasan Absen

Jumlah

Sakit % Izin % Lain %

Jan 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13

Peb 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13

Mar 85 4 4,71 5 5,88 4 4,71 13

Apr 85 2 2,35 6 7,06 5 5,88 13

Mei 85 2 2,35 4 4,71 5 5,88 12

Jun 85 2 2,35 7 8,24 5 5,88 14

Jul 85 5 5,88 7 8,24 3 3,53 15

Agt 85 3 3,53 7 8,24 4 4,71 14

Sep 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13

Okt 85 3 3,53 8 9,41 4 4,71 15

Nop 85 3 3,53 8 9,41 5 5,88 16

Des 85 4 4,71 8 9,41 2 2,35 14

Jml 85 37 78 49 164

Sumber: Data internal perusahaan, Diolah (2009).

Tabel 1.2

Absensi karyawan PT Pangansari Utama Medan periode Januari – Agustus 2008

Bulan Jumlah Karyawan

Alasan Absen Jumlah

Sakit % Izin % Lain %

Jan 85 5 5,88 7 8,24 3 3,53 15

Peb 85 3 3,53 7 8,24 4 4,71 14

Mar 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13

Apr 85 2 2,35 8 9,41 4 4,71 14

Mei 85 3 3,53 5 5,88 3 3,53 11

Jun 85 2 2,35 4 4,71 3 3,53 9

Jul 85 3 3,53 4 4,71 4 4,71 11

Agt 85 4 4,71 3 3,53 4 4,71 11

sept 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13

Okt 85 3 3,53 8 9,41 4 4,71 15

Nop 85 3 3,53 8 9,41 5 5,88 16

Des 85 4 4,71 8 9,41 2 2,35 14

Jml 85 33 65 42 140


(15)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 menunjukkan variasi tingkat ketidakhadiran karyawan PT Pangansari Utama Medan. Menurut Edwin B. Fillipo dalam jurnal Eddy Madiono Sutanto (2000:4), di negara yang padat penduduknya, jumlah ketidakhadiran yang normal adalah tiga persen. Hal ini dibenarkan oleh pemilik perusahaan bahwa tingkat ketidak hadiran pada perusahaannya cukup. Dengan memberikan kesejahteraan lebih baik pada karyawan, akan meningkatkan semangat karyawan.

Dengan memberikan kesejahteraan pada karyawan, maka akan meningkatkan semangat karyawan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.3 laporan keuangan PT. Pangansari Utama yang semakin meningkatkan produktivitas perusahaannya.

TABEL. 1.3

PT. PANGANSARI UTAMA MEDAN MASTER BUDGET

PERIODE 31 DESEMBER 2006 ( Dalam Rupiah)

KETERANGAN POS – POS ANGGARAN

PLAFOND ANGGARAN

REALISASI

ANGGARAN VARIANCE

Cash In Penjualan Cash Out

Biaya Gaji Dan Upah Biaya Pengobatan Biaya Makan Karyawan Biaya Pesangon / THR Biaya Astek / Askes Biaya Pegawai Lain – Lain Alat Tulis, Cetakan & Fhoto

Copy

Biaya Perjalanan Dinas Biaya Telephone Dan Telex

6.338.150.588 106.141.699 4.000.000 1.300.000 17.314.000 10.000.000 3.000.000 6.000.000 9.000.000 40.000.000 6.945.401.337 106.141.699 3.458.000 1.257.000 17.314.000 5.353.265 3.456.910 5.851.900 8.399.500 40.128.915 + 607.250.789 0 + 542.000 + 43.000 0 + 4.646.735 - 456.910 + 148.100

+ 600.500 - 128.915


(16)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Biaya Listrik, Air Biaya Packing

Biaya Pengiriman Barang Biaya Pajak Daerah

Biaya Pemeliharaan Gudang Biaya Asuransi Gudang Biaya Sewa Kantor / Mess

Pos – Pos anggaran Biaya Pemeliharaan Gedung Biaya Entertaiment

Biaya Sumbangan Dan Iuran Biaya Bahan Bakar

Biaya Pemeliharaan Kenderaan Biaya Tol Dan Parkir

Biaya Pajak Kenderaan Biaya Kenderaan Lainnya Biaya Asuransi Kenderaan Biaya Penyusutan Mesin Mesin Peny.Inventory.Kantor Gol II Biaya Post & Kirim Dokumen Biaya Pemeliharan Alat Kantor Biaya Administrasi Bank Biaya Pengurusan Izin Biaya Jamuan Umum Biaya Kantor Lainnya

Jumlah 50.000.000 1.150.000 9.150.000 313.250 8.500.000 1.800.000 16.666.673 Anggaran 6.000.000 2.500.000 3.000.000 21.000.000 25.000.000 1.000.000 3.080.000 100.000 4.584.085 1.300.000 1.200.000 1.500.000 800.000 1.995.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 369.394.707 47.024.455 1.146.100 9.140.520 313.250 8.119.854 1.728.457 16.666.673 Realisasi 5.731.170 2.498.393 2.215.200 20.261.024 23.227.400 1.302.000 3.080.000 130.000 4.584.085 1.294.416 1.153.128 1.330.810 795.000 1.995.000 6.275.000 3.753.930 1.582.700 357.399.772

+ 2.975.545 + 3.900 + 9.480 0 + 380.146 + 71.534 0 Variance + 268.830 + 1.607 + 784.400 + 738.976 + 1.772.600 - 302.000 0 - 30.000 0 + 5.584 + 46.872 + 169.190 + 5.000 0 - 275.000 + 246.070 + 417.300

Sumber : Laporan Keuangan PT. Pangansari Utama Medan (Tahun 2006)

Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2003 : 126), produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input. Jika produktivitas naik, ini hanya dimungkinkan oleh adanya


(17)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan kerja karyawan

Berdasarkan latar belakang masalah , penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan”.


(18)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

B. Perumusan Masalah.

Adapun masalah yang menjadi dasar dari judul penelitian penulis adalah : “ Apakah kesejahteraan karyawan (X) yang diberikan PT. Pangansari Utama Medan berpengaruh terhadap semagat kerja (Y) karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan?”.

C. Kerangka Konseptual.

Semangat kerja karyawan akan menentukan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk menjaga dan meningkatkan semangat kerja karyawan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah dengan pelaksanaan program kesejahteraan karyawan. Hasil penelitian Aldi (2008) menunjukkan bahwa program kesejahteraan karyawan berperan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan.

Menurut Saydam (2002: 234), bentuk dan jenis kesejahteraan yang dapat diberikan kepada karyawan adalah: gaji, upah, tunjangan, dan insentif atau bonus. Selain program kesejahteraan berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan. Tunjangan ini dapat berupa: tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menambah penghasilan karyawan. Menurut Ishak (2003:202), berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut, secara garis besar, kompensasi terdiri dari dua jenis:

1. Kesejahteraan Langsung

Kesejahteraan langsung adalah penghargaan yang berupa gaji, upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan Insentif Adalah penghargaan yang diberikan untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap dan sewaktu-waktu


(19)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

2. Kesejahteraan Tidak Langsung

Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/ manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji/ upah dan bonus yang dapat berupa berupa barang dan tunjangan.

Hasibuan (2001:105) mengatakan semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Indikasi turunnya semangat kerja dapat diketahui dari:

1) Rendahnya produktivitas kerja 2) Tingkat absensi yang tinggi

3) Labour turn over/tingkat perputaran karyawan yang tinggi

4) Tingkat kerusakan yang tinggi 5) Kegelisahan

6) Tuntutan yang sering terjadi

7) Pemogokan.

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan di atas maka penulis dapat menggambarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 1.4. Kerangka konseptual

Sumber: Ishak (2003) dan Hasibuan (2001), Diolah (2009).

Indicator – indicator variabel dari kerangka konseptual tersebut adalah :

Program Kesejahteraan Karyawan (X):

1. Langsung (X1)

2. Tidak langsung (X2)

Semangat Kerja Karyawan


(20)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

1. Program kesejahteraan karyawan atau variabel (X), yang terdiri dari Langsung (X1), yaitu berupa : Gaji dan insentif / bonus sedangkan Tidak Langsung (X2), yaitu terdiri dari : Tunjangan Hari Raya, Dana Pensiun, Uang Duka Kematian, Pakaian Dinas, dan Jaminan Kesehatan.

2. Semangat Kerja Karyawan atau variable (Y), yang terdiri dari : Produktivitas, Tingkat Kehadiran Karyawan, Labour Turn over, Tingkat Kerusakan, Kegelisahan dalam bekerja dan Tuntutan .

D. Hipotesis.

Berdasarkan perumusan masalah ini, hipotesis dalam penelitian ini adalah kesejahteraan karyawan mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian kesejahteraan pada karyawan dapat berpengaruh pada semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan.

2. Manfaat Penelitian.

a. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah – langkah dimasa yang akan datang dalam meningkatkan semangat kerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan evaluasi tambahan dalam memahami hubungan antara kesejahteraan karyawan dengan semangat kerja karyawan di perusahaannya.


(21)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

b. Bagi pembaca dan peneliti lain, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan penelitian lanjutan dan sekaligus bahan masukan informasi ilmiah untuk melanjutkan penelitian tentang hubungan antara kesejahteraan karyawan dengan semangat kerja karyawan.

c. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada strata - 1 jurusan manajemen serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh berupa teori dan praktek langsung pada perusahaan.

F. Metodologi Penelitian.

1. Batasan Operasional Variabel.

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (X) yaitu program kesejahteraan karyawan terdiri dari variabel fasilitas kesejahteraan langsung (X1) dan fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X2) b. Variabel dependen (Y), yaitu semangat kerja karyawan.

2. Defenisi Operasional Variabel.

a. Program Kesejahteraan

Menurut Saydam (2002: 234), bentuk dan jenis kesejahteraan yang dapat diberikan kepada karyawan adalah: gaji, upah, tunjangan, dan insentif atau bonus. Selain program kesejahteraan berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan. Tunjangan ini dapat berupa: tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menambah penghasilan karyawan. Menurut Ishak (2003:202), berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut, secara garis besar, kesejahteraan terdiri dari dua jenis:


(22)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Kompensasi langsung adalah penghargaan berbentuk uang, dapat berupa gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan secara intensif berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan juga dapat berupa bonus tambahan yang diberikan pada waktu tertentu.

2). Kesejahteraan tidak langsung.

Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan / manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji / upah tetap dan berupa tunjangan. Tunjangan yang diterima dapat berupa :

a) Tunjangan hari raya. Yaitu diberikan dalam bentuk uang kepada karyawan menjelang hari raya keagamaan.

b) Dana pensiun. Yaitu dana yang diberikan kepada karyawan berupa uang sebagai bentuk terima kasih perusahaan karena telah ikut menjalankan kesuksesan perusahaan.

c) Uang duka kematian. Yaitu sebagai bentuk keperdulian perusahaan kepada karyawan yang sedang mengalami duka / musibah kematian.

d) Pakaian dinas. Yaitu seragam yang digunakan karyawan sehari – hari dalam bekerja

e) Jaminan kesehatan. Yaitu jaminan kesehatan atau keselamatan jiwa bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

b. Semangat Kerja

Hasibuan (2001:105) mengatakan semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Indikasi turunnya semangat kerja dapat diketahui dari:


(23)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

1) Rendahnya produktivitas kerja 2) Tingkat absensi yang tinggi

3) Labour turn over/tingkat perputaran karyawan yang tinggi

4) Tingkat kerusakan yang tinggi 5) Kegelisahan

6) Tuntutan yang sering terjadi

7) Pemogokan.

Menurut Siagian (2003: 57), menyatakan bahwa semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan. Semangat kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, gairah kerja dan tanggung jawab.

Tabel 1.5

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Variabel Skala

Pengukuran Fasilitas kesejahteraan

langsung

1. Gaji atau upah

Likert 2. Bonus atau insentif

Fasilitas kesejahteraan Tidak langsung

1.THR

Likert 2.Dana pensiun

3.Uang duka kematian 4. Pakaian dinas 5. Jaminan Kesehatan

Semangat Kerja

1.Produktivitas

Likert 2.Tingkat kehadiran karyawan

3.Labour turn over

4.Tingkat kerusakan 5.Kegelisah dalam bekerja 6.Tuntutan


(24)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

3. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan untuk menyatakan tanggapan responden terhadap setiap instrumen adalah dengan menggunakan skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Urutan skala penilaian dari masing-masing item indikator variabel tersebut, sebagai berikut:

Sangat setuju (SS) : Skor 5

Setuju (S) : Skor 4

Netral (N) : Skor 3

Tidak setuju (TS) : Skor 2 Sangat tidak setuju (STS) : Skor 1 4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Pangansari Utama Medan yang terletak di Jl. Menteng VII No.186 Medan. Waktu penelitian mulai bulan Maret 2009 - Mei 2009.

5. Populasi dan Sampel.

a. Populasi.

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003 : 103). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan tetap pada kantor PT. Pangansari Utama Medan sebanyak 70 orang.


(25)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Tabel 1.6

Persebaran Karyawan Tetap PT Pangansari Utama Medan

No. Bagian Pekerjaan Populasi

1. Kabag Marketing 1

2. Kabag keuangan 1

3. Staff Keuangan 1

4. Staff Pembukuan 1

5. Salesman 10

6. Logistic Suvervisor 1

7. Staff Frozen 5

8. Staff Pengeringan 5

9. Distributor I 18

10. Distributor II 18

11. Office boy 8

12. Purchasing Suvervisor 1

Jumlah 70

Sumber: PT Pangansari Utama, diolah (2009).

b. Sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan tetap PT. Pangansari Utama Medan. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 orang.

6. Jenis Data.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu : a. Data Primer.

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu karyawan tetap PT. Pangansari Utama Medan.

b. Data Sekunder.

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen – dokumen tertulis dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku – buku, jurnal – jurnal dan internet yang


(26)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

berkaitan dan mendukung penelitian ini. Dat yang dibutuhkan antara lain sejarah dan perkembangan perusahaan, absensi karyawan, jumlah karyawan dan lain sebagainya yang mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu dengan karyawan PT. Pangansari Utama Medan..

b. Kuisioner

Kuisioner yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, yaitu karyawan PT. Pangansari Utama Medan.

c. Study dokumentasi

Peneliti memperoleh data dari dokumen-dokumen tertulis dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan internet yang berkaitan dan mendukung penelitian ini.

8. Metode Analisis Data.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai program kesejahteraan karyawan dan semangat kerja karyawan pada PT Pangansari Utama Medan berdasarkan hasil jawaban responden.


(27)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Metode analisis regresi linear ini berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program kesejahteraan karyawan, yaitu dalam bentuk langsung dan tidak langsung terhadap semangat kerja karyawan, digunakan metode analisis regresi linear berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 15.

Model regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = skor semangat kerja karyawan a = konstanta

b1...b3 = koefisien regresi

X1 = skor variabel fasilitas kesejahteraan langsung

X2 = skor variabel fasilitas kesejahteraan tidak langsung

e = standar error

Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, yaitu: 1) Uji validitas dan realibilitas kuesioner

Kuesioner penelitian sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Karena sampel dalam penelitian ini total Proposionate Stratified Random Sampling, maka sampel untuk uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada karyawan PT Pangansari Utama Medan.

Uji validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur (Azwar, 2003: 5).


(28)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson (Widodo, 2004: 104), dengan rumus sebagai berikut:

rxy =

] y) ( -y ][n. x) ( -x [n. y) ( x) ( -xy) ( n 2 2 2

2 Σ Σ Σ

Σ

Σ Σ Σ

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel x = skor setiap item y = skor total

Selanjutnya untuk mendapatan instrumen yang reliabel, dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran instrumen dapat dipercaya (Widodo, 2004: 105). Formula statistik yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

= 2

2 1 2 s 1) -(n ) s -(s n Σ Dimana :

= koefisien alpha

n = jumlah item dalam skala s2 = varian total dari skor test s12 = varian dari setiap item skala

Untuk melakukan pengujian validitas dan realibilitas instrumen, penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 15.


(29)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Uji hipotesis dengan F-test digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat. Rumusnya adalah sebagai berikut:

F-hitung =

) 1 k n /( ) R 1 (

/k R

2 2

− − −

Dimana :

R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel.

Hipotesis yang diajukan:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh program

kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan.

H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh program

kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α 5 %

H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α 5 %

3) Uji signifikansi parsial (uji t)

Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel.

Hipotesis yang diajukan:

H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh program kesejahteraan


(30)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

H1 : bi ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh program kesejahteraan

karyawan (bi) terhadap semangat kerja karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α 5 %

H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α 5 %

4) Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas tertadap variabel terikat.

9. Uji Asumsi Klasik

Pada kaidah statistik ekonometrika, apabila menggunakan regresi linear berganda, perlu melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap kemungkinan pelanggaran asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linear berganda dapat digunakan.

a. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2005:132), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.


(31)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Secara matematis, normalitas dapat dihitung :

24/N Kurtosis sis

dan Zkurto 6/N

Skewness

Zskewness= =

dimana N adalah jumlah sampel. b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005:135), uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear digunakan analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Ghozali (2005:137), model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hetersokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.


(32)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Secara matematis dapat dihitung dengan uji Glejser:

Ut = α + β Xt + vi

Ut = nilai absolut residual Xt = variabel bebas vi = variabel gangguan.


(33)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu.

Sarah (2008), ”Pengaruh Pelaksanaan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Sosro Medan”. Hasil analisis yang didapat bahwa uji koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi dengan menggunakan rumus korelasi (r) sebesar 0,828, kemudian uji signifikansi koefisiensi korelasi dengan menggunakan uji t memperoleh Thitung = 8,22 dan Ttabel = 2,040 karena Thitung > Ttabel ini artinya terdapat

pengaruh yang kuat dan signifikan antara pelaksana program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawannya. Selanjutnya koefisiensi determinasi diperoleh KP sebesar 68,58%, artinya kontribusi pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dlam menjelaskan variabilitas semangat kerja karyawan sebesar 68,56, sisanya sebesar 31,44% adalah kontribusi faktor – faktor lain, seperti : insentif, motivasi kerja, promosi jabatan, dan lain – lain yang mana dalam penelitian ini tidak ikut dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pelaksana program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawannya.

B. Semangat Kerja Karyawan.

1. Pengertian Semangat Kerja.

Menurut Siagian (2003:57), bahwa semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan.


(34)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Semangat kerja dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu dan target kerja, gairah kerja dan tanggung jawab.

Menurut Hasibuan (2003:105), mengatakan bahwa semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal.

Dari pendapat beberapa ilmuan tersebut, maka penulis menyimpulkan sendiri, semangat kerja adalah dorongan kerja keras yang kuat yang timbul dari hati dalam bekerja meskipun semangat kerja tidak mesti disebabkan oleh iklim kerja. Seorang karyawan yang bekerja pada perusahaan mengharapkan sesuatu dari perusahaan tersebut. Sesuatu yang diharapkan karyawan bukan hanya sekedar upah atau gaji, tetapi juga hal – hal lain yang dapat memberikan jaminan kepada karyawan tersebut tentang kesinambungan pekerjaan dan kariernya.

Tercapainya harapan karyawan tersebut akan meningkatkan semangat kerja karyawan dan apabila perusahaan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan, maka pekerjaan akan lebih cepat dilakukan dan pada akhirnya keuntungan akan lebih banyak diperoleh perusahaan.

Indikasi turunnya semangat kerja dapat diketahui dari: a. Turun / rendahnya produktifitas kerja

b. Tingkat absensi yang tinggi

c. tingkat perputaran karyawan yang tinggi

d. tingkat kerusakan peralatan dan perlengkapan kantor yang tinggi e. kegelisahan / ketidaknyamanan dalam bekerja

f. tuntutan / tekanan yang sering terjadi g. pemogokan


(35)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa perihal peningkatan semngat kerja karyawan dari sebuah kelompok organisasi sangat kompleks sekali, sehingga dapat dipahami bahwa perihal semangat kerja adalah perihal yang esensial didalam menjalankan kegiatan suatu organisasi / perusahaan baik organisasi / perusahaan pemerintah maupun swasta.

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan.

Semangat kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi semangat kerja, diantaranya sistem pengupahan, kondisi lingkungan kerja, insentif produksi, pendidikan, penghargaan kerja dan sebagainya. Motivasi dan penghargaan kerja yang tepat akan menimbulkan semangat kerja yang dicapai lebih tinggi. Semua ini mencangkup kepada pemberian upah dan gairah kerja.

Menurut Siagian (2003:114) cara-cara yang paling tepat untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja antara lain:

a. Gaji yang cukup

Setiap perusahaan seharusnya dapat memberikan gaji yang cukup pada karyawan. Pengertian cukup adalah sangat relatif sifatnya, yaitu apabila jumlah yang mampu dibayarkan oleh perusahaan tanpa menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dan dengan sejumlah gaji yang diberikan tersebut akan mampu memberikan semangat kerja pada karyawan.

b. Memperhatikan kebutuhan rohani

Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan rohaniah karyawan dengan membangun tempat ibadah, yaitu agar karyawan dapat memenuhi kewajibannya kepada Yang Maha Kuasa. c. Sesekali perlu mendapat perhatian suasana santai


(36)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

karyawan. Untuk menghindari hal-hal tersebut perusahan perlu menciptakan suasana santai dalam bekerja.

d. Harga diri perlu mendapat perhatian

Pihak perusahaan perlu memperhatikan harga diri karyawan, yaitu dengan memberikan penghargaan, baik berupa surat penghargaan, maupun dalam bentuk hadiah materi, bagi para karyawan yang memiliki prestasi kerja menonjol.

e. Menempatkan pegawai pada posisi yang tepat

Setiap perusahaan hendaknya menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat karena apabila terjadi ketidaktepatan dalam penempatan posisi dapat menurunkan prestasi kerja karyawan karena ia tidak sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.

f. Memberikan kesempatan untuk maju

Semangat kerja karyawan akan timbul apabila mereka memiliki harapan untuk dapat maju. Perusahaan hendaknya memberikan penghargaan kepada karyawannya yang berprestasi, yang dapat berupa pengakuan, hadiah, kenaikan gaji, kenaikan pangkat dan promosi jabatan. g. Perasaan aman untuk masa depan perlu diperhatikan

Semangat kerja karyawan akan terbina jika mereka merasa aman dalam menghadapi masa depan dengan pekerjaan yang ditekuni. Untuk menciptakan rasa aman perusahaan mengadakan program pensiun, mereka memiliki alternatif lain yaitu mewajibkan karyawan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung dalam polis asuransi.

h. Usahakan agar karyawan mempunyai loyalitas.

Untuk dapat menimbulkan loyalitas pada karyawan maka pihak pimpinan harus mengusahakan agar karyawan merasa senasib dengan perusahaan. Salah satu cara menimbulkan sikap loyalitas loyal para kartawan terhadap perusahaan. Memberi gaji yang


(37)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

cukup, dan memenuhi kebutuhan rohani mereka. i. Sesekali para karyawan perlu diajak berunding.

Mengajak karyawan berunding dalam mengambil keputusan, mereka akan memiliki rasa tanggung jawab dan semangat untuk mewujudkannya.

j. Pemberian insentif yang menyenangkan.

Perusahaan hendaknya memberikan insentif dengan cara sebaikbaiknya yaitu perusahaan harus mengetahui karyawannya seperti loyalitas karyawannya, kesenangan dan prestasi kerja mereka.

k. Fasilitas yang menyenangkan.

Fasilitas yang menyenangkan dapat berupa melakukan kegiatan reaksi, caferia, tempat olah raga, balai pengobatan, tempat ibadah, toilet yang bersih dan pendidikan untuk anak.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa banyak cara-cara yang tepat untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Dan banyak pula pekerjaan yang gagal atau kurang memberikan hasil yang memuaskan karena cara-cara tersebut di atas kurang diperhatikan pimpian perusahaan.

As'ad (2003:114) menyatakan ada lima faktor yang menimbulkan semangat kerja, yaitu: 1). Kedudukan (posisi)

2). Pangkat (golongan) 3). Umur

4). Jaminan finansial dan jaminan sosial 5). Mutu pengawasan

Menurut Lateiner dalam Tohardi (2002:431) ada beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kerja yaitu:


(38)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

1. Kebanggaan atau kecintaan pekerja akan pekerjaannnya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerjaan yang baik.

2. Sikap terhadap pimpinan 3. Hasrat untuk maju

4. Perasaan telah diperlukan secara baik

5. Kemampuan untuk bergaul dengan kawan-kawan sekerjanya.

6. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap penyelesaian pekerjaannya.

Tolok ukur tingkat semangat kerja yang mutlak tidak ada, karena setiap individu karyawan berbeda standar kepuasannya. Indikator semangat kerja hanya diukur dengan kedisiplinan, moral kerja dan turnover kecil, maka secara relatif semangat kerja karyawan baik, tetapi sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja dan turn over karyawan besar, maka semangat kerja karyawan di perusahaan kurang.

C. Program Kesejahteraan Karyawan

Program kesejahteraan merupakan balas jasa materil dan non materil, atau dapat juga disebut kompensasi. Program kesejahteraan karyawan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan seamangat kerja karyawan.

Pemberian upah sedikit berbeda dari pemberian kesejahteraan yang berupa gaji. Upah juga sejenis balas jasa yang diberikan perusahaan kepada para pekerja harian (pekerja tidak tetap) yang besarnya telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Upah dibayar setelah pekerjaan selesai dan diterima hasilnya dengan baik oleh pekerja. Pemberian upah biasanya


(39)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

setiap selesai pekerjaan atau secara mingguan tergantung pada kesepakatan bersama yang telah dibuat sebelumnya.

Program kesejahteraan selain berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan. Tunjangan ini dapat berupa: tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menambah penghasilan karyawan. Pembayaran tunjangan ini biasanya disatukan dalam pembayaran gaji setiap bulan yang diterima oleh para karyawan.

Bonus sering disebut juga insentif. Insentif juga dianggap sebagai bagian dari kompensasi yang berbentuk uang. Insentif pada dasarnya adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada karyawan tertentu. Pemberian insentif atau bonus biasanya didasarkan pada keberhasilan atau prestasi yang diperlihatkan oleh seorang karyawan melebihi prestasi rata-rata yang telah ditentukan. Di samping uang balas jasa, perusahaan dapat pula menyediakan fasilitas atau kemudahan-kemudahan bagi karyawan. Balas jasa berupa penyediaan fasilitas ini biasanya tidak berdiri sendiri tetapi sekaligus sebagai tambahan atau pelengkap dari bentuk balas jasa uang atau material.

Menurut Saksono (2000: 40-41) ada beberapa bentuk pemberian kesejahteraan, antara lain:

a. Upah dan gaji dalam bentuk uang

Struktur upah dalam bentuk uang tersusun dari pelbagai komponen upah, yaitu: upah pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pendidikan, uang makan, uang transport, tunjangan jabatan. b. Upah dan gaji dalam bentuk barang

Menurut Ishak (2003:202), berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut, secara garis besar, kesejahteraan terdiri dari 2 jenis:


(40)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Kesejahteraan langsung adalah penghargaan yang berupa gaji, upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan Insentif Adalah penghargaan yang diberikan untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap dan sewaktu-waktu

2. Kesejahteraan Tidak Langsung

Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/ manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji/ upah dan bonus yang dapat berupa berupa barang dan tunjangan.

D. Hubungan Program Kesejahteraan dengan Semangat Kerja Karyawan

Semangat kerja memegang peranan penting bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi akan terciptalah kepuasan diri seseorang atas hasil kerja yang dicapai, sehingga pekejaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tepat.

Perusahaan dalam meningkatkan produktivitas yang lebih tinggi lagi, perlu menimbulkan semangat dan kegairahan kerja para karyawan. Namun untuk meningkatkan semangat kerja bukanlah hal yang mudah, karena banyak faktor yang perlu diperhatikan, salah satu diantaranya adalah program kesejahteraan karyawan yang bertujuan untuk memenuhi, baik kebutuhan fisik maupun mental para karyawan.

Menurut Strauss dan Sayles (2003: 369) bahwa: ”employers provide fringes party to raise

employee morale, to meet their social responsibility, and to make more effective their work

force”. Atau, majikan memberikan tunjangan adalah untuk meningkatkan semangat kerja

karyawan, untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya dan membuat agar para karyawan melakukan pekerjaan secara lebih efektif.


(41)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Pemberian program kesejahteraan karyawan dirancang untuk memancing dari individu dan kelompok jenis-jenis perilaku tertentu yang dianggap dapat meningkatkan semangat kerja. Salah satu harapan yang timbul dengan adanya peningkatan semangat kerja karyawan adalah secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Pada hakekatnya pemberian pelayanan kesejahteraan dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik dan bersemangat, karena semangat kerja erat hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan seseorang. Menurut Hasibuan (2001: 112), pemenuhan kebutuhan materi dan non materi dapat meningkatkan semangat dan kegairahan kerja.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan program kesejahteraan karyawan bersifat merangsang karyawan untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas kerjanya, sehingga terhadap hubungan interaksi yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan.


(42)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Pangansari Utama Medan

Pertama kali PT. Pangansari Utama didirikan tahun 1976 di Kalimantan Timur tepatnya di Bontang, yang bertujuan untuk memenuhi keperluan pada PT. Pertamina Bontang khususnya dalam pelayanan catering dan food distribution. Perusahaan ini juga melayani catering pada proyek – proyek oil company lainnya yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Fasilitas – fasilitas penunjang operasi catering di PT.Pangansari Utama Bontang (Kalimantan Timur) yaitu

cold storage yakni suatu alat yang berfungsi sebagai pembekuan atau dapat mengawetkan barang

– barang yang dibutuhkan untuk catering dan food distribution agar dapat bertahan lama. Fasilitas yang lain adalah gudang (ware house) yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan persediaan barang dan didukung oleh sarana transportasi lainnya.

Pada tahun 1996, pimpinan PT. Pangansari Utama melakukan perluasan yang pertama kali di Surabaya, lalu membuka cabang lagi di Lombok, Balik Papan, Jambi, Pekan Baru, Irian Jaya dan Medan. Dan pada tahun 1996 inilah PT. Pangansari Utama didirikan di Medan yang beralamatkan di Jl. Menteng VII No.186 Medan. PT. Pangansari Utama Medan sangat cepat perkembangannya dan dikenal oleh masyarakat banyak khususnya perusahaan – perusahaan besar, antara lain seperti PT. Pertamina, Perusahaan di Medan, Restoran - restoran, dan Hotel - hotel.


(43)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Visi perusahaan adalah menjadi Perusahaan Perdagangan Barang dan Jasa terpercaya dan kompetitif yang mengutamakan pelayanan prima dengan dukungan sumber daya dan lembaga keuangan yang kuat untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Misi perusahaan adalah mendukung Program pemerintah di bidang ekonomi dan kesejahtraan rakyat serta pemerataan pembangunan dalam menciptakan Usaha Perdagangan barang dan Jasa yang tangguh

C. Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab

Bagan struktur organisasi PT. Pangansari Utama Medan dapat dilihat pada Gambar berikut. BRANCH MANAJER

KABAG MARKETING

KABAG KEUANGAN / ACCOUNTING

PURCHASING SUPERVISOR LOGISTIC SUVERVISOR

SALESMAN ACCOUNTING

STAFF

FINANCE STAFF


(44)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Pangansari Utama Medan Sumber : Struktur Organisasi PT. Pangansari Utama Medan (Tahun 2006).

DISTRIBUTOR I

DISTRIBUTOR II


(45)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

D. Pembahasan Tentang Model Struktur Organisasi

Tugas dan tanggung jawab setiap jabatan dalam struktur organisasi PT. Pangansari Utama Medan adalah sebagai berikut:

1. Manajer cabang (Branch Manager).

Branch Manager, memimpin dan membina serta bertanggung jawab atas segala sesuatu

dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan melaksanakan pembinaan seluruh pegawai serta mengawasi maju mundurnya kegiatan perusahaan, menyusun strategi perusahaan, bertanggung jawab atas penutupan buku bulanan atau tahunan, mengontrol segala pengeluaran operasional dan menyusun program bidang pemasaran baik jangka pendek maupun jangka panjang yang menyangkut dalam distribusi, penjualan, marketing research, dan kegiatan yang ada hubungannya dengan usaha – usaha pemasaran sesuai dengan rencana umum perusahaan dan mempertanggung jawabkan semua tugasnya kepada pimpinan pusat yang berada di Jakarta.

2. Kepala bagian pemasaran (Marketing).

Kepala bagian pemasaran bertanggung jawab terhadap pendistribusian barang kepada konsumen. Bagian marketing ini membawahi salesmen dan memeriksa pemberangkatan barang dari gudang sampai barang tersebut sampai pada konsumen dan akhirnya melaporkan hasil pekerjaannya kepada pimpinan / manajer cabang.

3. Penjual (Salesmen)

Salesmen ini bertanggung jawab kepada marketing suvervisor dan juga bertugas

mengutus pekerjaan yang berhubungan dengan pengiriman barang seperti pengurusan dokumen – dokumen yang diperlukan dalam mengirimkan barang sampai pada konsumen dan akhirnya melaporkan kepada kepala bagian pemasaran.


(46)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

4. Kepala bagian Keuangan ( Accounting).

Kepala Bagian Keuangan ini mempunyai tugas mengatur dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan perusahaan, termasuk penerimaan dan pengeluaran uang, mengatur keuangan. Kepala bagian keuangan ini juga menyelenggarakan kegiatan keuangan untuk tersedianya dana operasional, terwujudnya efisiensi dan efektifitas penggunaan dana, terlaksananya tata terib anggota serta terpelihara konsistensi, pencatatan dan melaporkan anggaran yang digariskan perusahaan. Dan semua tugasnya ini dipertanggung jawabkannya kepada branch manajer.

5. Staff pembukuan (Accounting Staff).

Staff Accounting ini bertugas membantu tugas dari kepala bagian Keuangan / accounting,

mengkomputerisasi semua pengeluaran dan pemasukan dana dan mengatur arus kas serta membuat laporan laba rugi perusahaan yang akan diperlihatkan kepada branch manajer lalu

branch manajer mengirim ke bagian accounting pusat, guna mengatur aliran kas agar tidak

rugi dan menghindari spekulasi – spekulasi dana. 6. Staff keuangan (finance Staff).

Staff Keuangan ini juga membantu kegiatan kepala bagian keuangan / accounting yaitu mengatur keuangan, mencari dana untuk penambahan modal perusahaan dan menjaga arus kas agar tetap stabil agar tidak terjadinya minus pendanaan. Semua ini dilaksanakan atas kerja sama dari kepala bagian keuangan / accounting dan staff kepala bagian itu sendiri, dan semua laporan hasil kerja mereka dipertanggung jawabkan kepada branch manajer.


(47)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Purchasing ini bertanggung jawab atas pembelian bahan baku perusahaaan yang akan

didistribusikan melalui catering dan food distribution. Hal ini memerlukan perencanan yang matang serta pengawasan yang ketat karena dalam pembelian bahan – bahan baku memerlukan wawasan yang luas sehingga bagian ini langsung dikelola oleh branch manajer guna tercapainya tujuan perusahaan.

8. Logistic Supervisor.

Logistic Supervisor ini bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol tugas dari frozen

staff dan administrasi / dry staff . bagian ini bertugas dalam hal penerimaan barang yang

dikirim dari kantor pusat dan bertanggung jawab atas penyimpanan barang – barang tersebut di gudang sampai barang – barang tersebut dijual dan mengawasi agar benar – benar menjalankan tugasnya dengan baik, demi tercapainya tujuan perusahaan. Tanggung jawab ini akan dipertanggung jawabkannya kepada branch manajer.

9. Staff Pendinginan (Frozen Staff.)

Frozen Staff merupakan sub unit yang bertugas dalam bahan – bahan makanan yang

dibekukan atau didinginkan dalam alat pendingin 15c yang bertujuan agar bahan makanan tersebut awet dan tidak busuk, yang mana bahan – bahan makanan itu berupa daging dan sayur – sayuran.

10. Bagian Pengeringan (Dry Staff.

Dry Staff bertanggung jawab atas bahan - bahan kering seperti susu, gula, krimmer dan

lain – lain. Dalam hal ini perusahaan bekerja sama dengan perusahaan ”NESTLE” dalam memperoleh bahan baku kering tersebut.


(48)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

11. Distributor.

Distributor ini bertugas dalam hal transportasi untuk pengangkutan barang yang dibeli

dan barang yang diterima dari kantor pusat, dan tugas distributor ini juga dibantu oleh office

boy.

12. Office Boy.

Office Boy ini bertugas dan bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan kantor

termasuk menjaga keamanan dalam kantor, membantu staff dalam kantor dan office boy ini bertanggung jawab langsung kepada branch manajer.

E. Kegiatan Perusahaan

Kegiatan perusahaan antara lain meliputi: 1. Bidang Jasa

a. Distribusi Makanan Kemasan (Food distribution) b. Menerima pesanan catering

2. Bidang Lainnya.

Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya baik secara sendiri – sendiri maupun bersama – sama dengan badan –badan lain, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.


(49)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian, sedangkan reliabel artinya konsisten dan stabil. Pada penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan metode analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Adapun jumlah pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24 pertanyaan

1.1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.00 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.


(50)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.


(51)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010. Tabel 4.1. Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 91.2500 76.724 .371 .902 VAR00002 91.0000 76.526 .301 .904 VAR00003 90.9000 76.305 .533 .899 VAR00004 91.4500 73.208 .638 .896 VAR00005 91.0500 76.366 .564 .899 VAR00006 91.2000 74.695 .454 .900 VAR00007 91.2000 76.379 .524 .899 VAR00008 91.0500 76.261 .578 .898 VAR00009 91.2500 74.408 .595 .897 VAR00010 91.0000 74.526 .458 .900 VAR00011 91.1000 75.253 .452 .900 VAR00012 91.0000 76.737 .610 .899 VAR00013 90.8500 72.555 .608 .896 VAR00014 91.1000 78.200 .293 .903 VAR00015 91.3500 73.713 .545 .898 VAR00016 90.8000 74.274 .583 .897 VAR00017 90.9500 74.997 .449 .900 VAR00018 91.3000 69.905 .635 .896 VAR00019 91.0500 73.945 .532 .898 VAR00020 91.0000 75.684 .480 .899 VAR00021 90.9500 74.997 .449 .900 VAR00022 91.3000 69.905 .635 .896 VAR00023 91.0500 73.945 .532 .898 VAR00024 91.0000 75.684 .480 .899 Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).

Interpretasi :

1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus. Misalnya jika butir 1 dihapus maka rata-rata total bernilai 91,25. Jika butir 2 dihapus maka rata-rata total bernilai 91,00 dan seterusnya.

2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya varian total jika variabel (butir)

tersebut dihapus. Besarnya varian total jika butir 1 dihapus adalah 76,724. Jika butir 2 dihapus maka besarnya varian total adalah 76,526. dan seterusnya.


(52)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item

yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.

Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan

dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pernyataan. rtabel pada

= 5% dengan derajat kebebasan (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus adalah 24, maka df = 24 – 2 = 22.

Maka, r (0,05;22) pada uji satu sisi =0,2744. Tabel 4.2. Validitas Instrumen

Pernyataan Corrected Item Total Correlation (rhitung) rtabel validitas

Butir 1 .371 .2744 Valid

Butir 2 .301 .2744 Valid

Butir 3 .533 .2744 Valid

Butir 4 .638 .2744 Valid

Butir 5 .564 .2744 Valid

Butir 6 .454 .2744 Valid

Butir 7 .524 .2744 Valid

Butir 8 .578 .2744 Valid

Butir 9 .595 .2744 Valid

Butir 10 .458 .2744 Valid

Butir 11 .452 .2744 Valid

Butir 12 .610 .2744 Valid

Butir 13 .608 .2744 Valid

Butir 14 .293 .2744 Valid

Butir 15 .545 .2744 Valid

Butir 16 .583 .2744 Valid

Butir 17 .449 .2744 Valid

Butir 18 .635 .2744 Valid

Butir 19 .532 .2744 Valid

Butir 20 .480 .2744 Valid

Butir 21 .449 .2744 Valid

Butir 22 .635 .2744 Valid

Butir 23 .532 .2744 Valid

Butir 24 .480 .2744 Valid


(53)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi jawaban. Menurut Arikunto (2002), bahwa “pengujian reliabilitas dengan internal konsistensi dengan cara mencoba instrumen sekali saja dan dianalisa dengan teknik Alpha Cronbach.

Tabel 4.3.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.903 24

Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

Nilai koefisien Alpha Cronbach adalah sebesar 0,903. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, sehingga instrumen penelitian ini dapat dikatakan andal (reliable).

2. Pernyataan Responden

Penelitian ini mengamati pengaruh variabel bebas (X), yaitu fasilitas kesejahteraan langsung (X1) dan fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X2) terhadap semangat kerja karyawan

PT Pangansari Utama Medan (Y). Berikut ini diuraikan pernyataan responden terhadap variabel-variabel tersebut.

2.1. Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan langsung

Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan langsung yang diberikan terlihat dari pernyataan responden terhadap indikator fasilitas kesejahteraan langsung tersebut. Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan langsung yang diberikan pada karyawan PT Pangansari Utama Medan, seperti terlihat pada tabel berikut.


(54)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Tabel 4.4.

Pernyataan responden terhadap upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SETUJU 2 2.4 2.9 2.9

NETRAL 5 6.1 7.1 10.0

SETUJU 49 59.8 70.0 80.0 SANGAT SETUJU 14 17.1 20.0 100.0

Total 70 85.4 100.0

Missing System 12 14.6

Total 82 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 49 orang (70%) menyatakan setuju bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka, selanjutnya sebanyak 14 orang (20%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 5 orang (7,1%) responden bersikap netral, dan 2 orang (2,9%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan hidup para karyawan.

Tabel 4.5.

Pernyataan responden terhadap Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat mereka ingin tetap bertahan di perusahaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid NETRAL 10 12.2 14.3 14.3

SETUJU 49 59.8 70.0 84.3 SANGAT SETUJU 11 13.4 15.7 100.0

Total 70 85.4 100.0

Missing System 12 14.6

Total 82 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 49 orang (70%) menyatakan setuju bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat mereka ingin tetap bertahan di perusahaan, selanjutnya sebanyak 11 orang (15,7%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 10 orang (14,3%) responden bersikap netral. Hal ini menunjukkan


(55)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat mereka ingin tetap bertahan di perusahaan.

Tabel 4.6.

Pernyataan responden terhadap bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan hasil kerja mereka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 1.4

NETRAL 7 8.5 10.0 11.4

SETUJU 47 57.3 67.1 78.6 SANGAT SETUJU 15 18.3 21.4 100.0

Total 70 85.4 100.0

Missing System 12 14.6

Total 82 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 47 orang (67,1%) menyatakan setuju bahwa bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan hasil kerja mereka, selanjutnya sebanyak 15 orang (21,4%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 7 orang (10%) responden bersikap netral dan 1 orang tidak setuju (1,4%). Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan pemberian bonus yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan hasil kerja mereka.

Tabel 4.7.

Pernyataan responden terhadap karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan insentif lebih

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 1.4

TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 2.9

NETRAL 6 7.3 8.6 11.4

SETUJU 43 52.4 61.4 72.9

SANGAT SETUJU 19 23.2 27.1 100.0

Total 70 85.4 100.0

Missing System 12 14.6

Total 82 100.0


(56)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Pada Tabel 4.7. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 43 orang (61,4%) menyatakan setuju bahwa karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan insentif lebih, selanjutnya sebanyak 19 orang (27,1%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 6 orang (8,6%) ,1 orang yang menyatakan tidak setuju (1,4%) dan bahkan 1 orang lagi menyatakan sangat tidak setuju (1,4%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka menginginkan supaya karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan insentif lebih

2.2.Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan tidak langsung

Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan tidak langsung yang diberikan terlihat dari pernyataan responden terhadap indikator fasilitas kesejahteraan tidak langsung tersebut. Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan tidak langsung yang diberikan pada PT Pangansari Utama Medan, seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8.

Pernyataan responden terhadap pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan memacu mereka untuk lebih semangat dalam bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid NETRAL 14 17.1 20.0 20.0

SETUJU 49 59.8 70.0 90.0 SANGAT SETUJU 7 8.5 10.0 100.0

Total 70 85.4 100.0

Missing System 12 14.6

Total 82 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).

Tabel 4.8. menunjukkan bahwa sebanyak 49 orang (70 %) responden menyatakan setuju bahwa pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan memacu mereka lebih semangat bekerja, selanjutnya sebanyak 14 orang (20 %) responden bersikap netral, dan sebanyak 7 orang (10 %) responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan mampu memuaskan mereka.


(1)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

2. Hendaknya PT. Pangansari Utama Medan melakukan suatu upaya untuk meningkatkan kedisiplinan para karyawan untuk hadir di perusahaan, baik itu melakukan penelitian secara langsung atau melalui studi kasus pada pengalaman perusahaan lain.

3. Diharapkan perusahaan mampu menanamkan jiwa profesionalisme kepada setiap karyawan terhadap perusahaan, dengan tidak memandang rendah arti kehadiran dalam perusahaan, dan menanggapi secara positif arti kebaikan dari pihak manajemen PT. Pangansari Utama Medan selama ini.


(2)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Arep, Ishak dan hendri tanjung, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhinneka Cipta.

As'ad Moh. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Ghalia Indonesia

Azwar, Saifudin, 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Filippo, Edwin B, 1991. Manajemen Personalia, edisi ke-6. Alih bahasa Moch. Mas’ud , Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008, Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Medan : Penerbit USU Press.

Hasibuan, Malayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.

Helmi Syafrizal, Doli M. Ja’far Dalimunte, Iskandar Muda, Muclich Lutfi dan Syahyunan, 2008,

Analisis Data Penelitian, Medan : Penerbit USU Press.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Sarah, 2008. Pengaruh Pelaksanaan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Sosro Medan. Perpustakaan Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. (Tidak dipublikasikan)

Sasmoko. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Hand book mahasiswa Universitas Pelita Harapan dan Harvest International Teology school.

Saksono. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Salemba Empat. Saydam, Gouzali. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Djambatan.

Schuler, Randall S. dan Susan E. Jackson, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia


(3)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima, Jakarta : Bumi Aksara

Strauss, George and Leonard R. Sayles, 2003. Personel, The Human Problems of

Management. New Delhi: Prentice Hall of India Private Ltd.

Sutanto, Eddy Madiono, 2000, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 2 No.2 , Universitas Kristen Petra

Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Mandar Maju.

Widodo, 2004. Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Kelopak.


(4)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Kuisioner Penelitian Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT Pangansari Utama Medan

Saya mahasiswi Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, saya sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Sumatera Utara dengan judul ”PENGARUH KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PANGANSARI UTAMA MEDAN”. Besar harapan saya kiranya Bapak/Ibu bersedia mengisi kuisioner ini dengan sejujur-jujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Terima kasih dan selamat mengisi kuisioner ini.

I. Identitas diri responden

1. Nama :

2. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan*

3. Usia :

4. Jabatan :

II. Kuesioner fasilitas kesejahteraan langsung

Cara pengisian untuk pertanyaan kesejahteraan langsung cukup dengan memberi tanda cheklist (√) pada jawaban yang anda pilih.

Keterangan : Setuju (SS)

Setuju (S) Netral (N)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

No Pernyataan SS S N TS STS

Gaji atau Upah

1 Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan hidup anda 2 Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan

membuat anda ingin tetap bertahan di perusahaan

Bonus atau Insentif

3 Perusahaan memberikan bonus sesuai dengan hasil kerja yang anda peroleh

4 karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan insentif lebih


(5)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

III. Kuesioner fasilitas kesejahteraan tidak langsung

Cara pengisian untuk pertanyaan kesejahteraan langsung cukup dengan memberi tanda cheklist (√) pada jawaban yang anda pilih

No Pernyataan SS S N TS STS

Tunjangan Hari Raya

5 Pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan memacu anda untuk lebih semangat dalam bekerja 6 Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan

memuaskan anda

Pakaian Dinas

7 Pakaian dinas oleh perusahaan memuaskan anda 8 Pakaian dinas oleh perusahaan membuat anda lebih

semangat bekerja

Jaminan Kesehatan

9 Jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan memuaskan anda

10 Pemberian jaminan kesehatan oleh perusahaan memacu anda untuk lebih semangat dalam bekerja

Dana Pensiun

11 Dana pensiun yang diberikan perusahaan membuat anda semangat bekerja

12 Dana pensiun yang diberikan perusahaan memuaskan anda

Uang Duka Kematian

13 Uang duka kematian membuat anda menghargai perusahaan sehingga menjadikan semangat bekerja 14 Uang duka kematian sebagai tanda perusahaan

perduli dan memberi kepuasan anda


(6)

Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan, 2010.

Cara pengisian untuk pertanyaan kesejahteraan langsung cukup dengan memberi tanda cheklist (√) pada jawaban yang anda pilih

No Pernyataan SS S N TS STS

Produktifitas

13 Produktifitas anda mencerminkan semangat kerja anda

14 Produktifitas yang anda berikan sebagai tanda perduli anda pada perusahaan

Tingkat Kehadiran Karyawan

15 Tingkat kehadiran mencerminkan semangat kerja anda

16 Karyawan yang baik adalah karyawan yang berusaha untuk tidak absent dalam bekerja

Labour Turn Over

17 Anda mempunyai keinginan untuk keluar dari perusahaan menyebabkan semangat kerja menurun 18 Anda merasa betah bekerja di perusahaan ini

Tingkat kerusakan

19 Kesalahan dalam pekerjaan terjadi karena semangat kerja anda menurun

20 Karyawan yang bekerja sebaik mungkin akan terhindar dari kecelakaan kerja

Kegelisah dalam bekerja

21 Kegelisahan dalam bekerja membuat semangat kerja menurun

22 Lingkungan kerja anda nyaman bagi anda

Tuntutan

23 Anda memberikan beberapa tuntutan pada perusahaan

24 Perusahaan selalu mendengarkan tuntutan anda

* Coret yang tidak perlu