Total Aktiva pada PT. Sumbetri Megah Penjualan pada PT. Sumbetri Megah Analisis Return on Investment pada PT. Sumbetri Megah

Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 pokok produksi dan dikurang dengan persediaan barang jadi akhir. Harga pokok penjualan pada PT. Sumbetri Megah ini dapat dipengaruhi oleh fluktuasi dari naik turunnya Rupiah terhadap Yuan. Hal ini disebabkan karena bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan seperti PC. Wire masih diimpor dari luar negeri, yaitu RRC.

3. Persediaan pada PT. Sumbetri Megah

Persediaan pada PT. Sumbetri Megah merupakan penyimpanan terhadap bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi di dalam perusahaan. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya dicatat dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama. Jumlah persediaan pada perusahaan dapat diperoleh dengan menggunakan informasi tentang jumlah bahan baku yang dimiliki perusahaan ditambah dengan jumlah persediaan buku, persediaan suku cadang yang akan dikurangi dengan persediaan yang tidak dapat digunakan lagi atau rusak. Pengelolaan persediaan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan karena semakin meningkat persediaan maka semakin meningkat pula biaya bagi perusahaan, seperti biaya pemeliharaan, biaya yang timbul karena persediaan mengalami kerusakan.

4. Total Aktiva pada PT. Sumbetri Megah

Aktiva yang dipergunakan pada PT. Sumbetri Megah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: Aktiva Lancar, Aktia Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 Tetap, dan Aktiva Lain-lain. Aktiva Lancar pada perusahaan ini berupa: kas, bank, investasi jangka pendek, piutang dagang, persediaan barang jadi, persediaan bahan baku, persediaan material trafo, dan biaya dibayar dimuka. Aktiva Tetap yang digunakan pada PT. Sumbetri Megah dalam melaksanakan kegiatan produsinya adalah tanah, bangunan, mesin, fasilitas sarana pelengkap, peralatan kantor, kendaraan. Aktiva tetap biasanya mengalami penyusutan. Jumlah aktiva tetap yang sebenarnya adalah aktiva tetap yang ada pada perusahaan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aktiva Lain-lain pada PT. Sumbetri Megah ini terdiri dari PPh Psl. 25 dibayar dimuka, PPh Psl. 22 23 dibayar dimuka, dan kredit PPN.

5. Penjualan pada PT. Sumbetri Megah

Penjualan pada PT. Sumbetri Megah merupakan pendapatan yang diperoleh dari produk keluaran perusahaan yaitu tiang listrik beton. Penjualan pada PT. Sumbetri Megah biasanya dalam penjualan tunai kepada PLN namun karena pembayaran yang dilakukan tergantung pada tersedianya dana dari Anggaran Pendapatan Listrik Negara, maka penjualan tersebut juga dapat dilakukan dengan kredit sehingga akan menimbulkan piutang bagi PT. Sumbetri Megah.

6. Analisis Efektifitas Aktiva pada PT. Sumbetri Megah

6.1 Rasio Perputaran Piutang Rasio perputaran piutang merupakan perbandingan antara penjualan yang

dilakukan perusahaan dengan piutang rata-rata yang dimiliki perusahaan. Tingkat perputaran piutang pada PT. Sumbetri Megah pada periode 2002 sampai 2007 Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 adalah bernilai baik secara keseluruhan. Hal ini megindikasikan bahwa semakin cepat periode waktu antara pencatatan penjualan dan penagihan kas dari penjualan tersebut. Grafik 4.1 Perkembangan Rasio Perputaran Piutang PT. Sumbetri Megah Periode 2002-2007 Rasio Perputaran Piutang 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rasio Perputaran Piutang Sumber: PT. Sumbetri Megah, diolah 2009 Grafik 4.1 menunjukkan rasio perputaran piutang mengalami penurunan pada tahun 2002 ke 2003 namun dari tahun 2003 sampai tahun 2007 rasio perputaran piutang mengalami peningkatan maka dapat disimpulkan rasio perputaran piutang bernilai baik secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin cepat periode waktu antara pencatatan penjualan dengan penagihan kas dari penjualan tersebut. Tingginya perputaran piutang pada PT. Sumbetri Megah ini disebabkan oleh periode pengembalian piutang yang tidak terlalu lama. Penagihan piutang yang lancar membawa dampak pembayaran hutang yang cepat sehingga piutang perusahaan akan menurun. Debitur di PT. Sumbetri adalah Perusahaan Listrik Negara maka pembayarannya akan terkait dengan waktu dan tersedianya anggaran dan dana PLN. Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 6.2 Rasio Perputaran Persediaan Rasio perputaran persediaan merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan perusahaan dengan persediaan rata-rata yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio perputaran persediaan menggambarkan kecepatan perputaran persediaan, dimana semakin besar rasio akan semakin baik. Semakin tinggi putaran persediaan maka akan semakin singkat atau semakin baik waktu rata-rata antara penanaman modal dalam persediaan dengan transaksi penjualan. Grafik 4.2 Perkembangan Rasio Perputaran Persediaan dan ROI PT. Sumbetri Megah Periode 2002- 2007 Rasio Perputaran Persediaan 5,000 10,000 15,000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rasio Perputaran Persediaan Sumber: PT. Sumbetri Megah, diolah 2009 Grafik 4.2 menunjukkan bahwa tingkat perputaran persediaan PT. Sumbetri mengalami fluktuasi naik turun dari tahun 2002 sampai tahun 2005. Hal ini dikarenakan oleh adanya kenaikan persediaan rata-rata yang mengindikasikan bahwa persediaan berlebih atau jarang dipakai. Persediaan yang berputar pelan akan berdampak pada ROI sehingga apabila perputaran persediaan pelan akan mengurangi laba. Tahun 2005 sampai 2007 rasio perputaran persediaan terus mengalami peningkatan. Kenaikan tingkat perputaran persediaan disebabkan oleh terjadinya penurunan jumlah persediaan rata-rata. Persediaan yang semakin kecil menandakan bahwa penjualan meningkat. Kegiatan penjualan perusahaan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan operasional perusahaan berjalan semakin baik, Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 artinya semakin singkat jangka waktu antara penanaman modal perusahaan dengan transaksi penjualan yang terealisasi. Hal ini juga akan memberi pengaruh terhadap peningkatan laba yang akan diperoleh perusahaan, dimana semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

6.3 Rasio Perputaran Total Aktiva

Rasio perputaran total aktiva merupakan gambaran perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan. Besarnya perputaran total aktiva pada PT. Sumbetri Megah dalam periode penelitian bernilai besar atau berputar dalam jangka waktu yang cepat. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan total aktiva dalam perusahaan untuk menciptakan penjualan yang akan menghasilkan laba juga tinggi. Grafik 4.3 Perkembangan Rasio Total Aktiva dan ROI PT. Sumbetri Megah Periode 2002-2007 Rasio Perputaran Total Aktiva 500 1000 1500 2000 2500 3000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rasio Perputaran Total Aktiva Sumber: PT. Sumbetri Megah, diolah 2009 Grafik 4.3 menunjukkan bahwa tingkat perputaran total aktiva PT. Sumbetri mengalami peningkatan dari tahun 2002 sampai tahun 2007. Tingginya perputaran total aktiva dalam perusahaan disebabkan oleh perputaran piutang dan Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 perputaran persediaan pada PT. Sumbetri dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan yang dapat menghasilkan pendapatan penjualan yang sama atau bahkan lebih kecil dari uang yang diinvestasikan dalam piutang dan persediaan maka total aktiva akan membaik Van Horne 2005:222. Nilai penyusutan dari aktiva tetap yang tidak terlalu besar juga akan menyebabkan kemampuan dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan laba semakin besar.

7. Analisis Return on Investment pada PT. Sumbetri Megah

Return on Investment ROI merupakan salah satu jenis dari rasio kemampuan memperoleh laba yang biasa digunakan sebagai alat untuk menilai kesuksesan atau prestasi sebuah perusahaan secara keseluruhan, yang secara umum dirumuskan dengan penjualan bersih dibagi dengan total aktiva. Grafik 4.4 Perkembangan Return on Investment PT. Sumbetri Megah Periode 2002-2007 ROI 5,000 10,000 15,000 20,000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 ROI Sumber: PT. Sumbetri Megah, diolah 2009 Grafik 4.4 menunjukkan bahwa tingkat ROI pada PT. Sumbetri Megah dari tahun 2002 ke tahun 2003 mengalami penurunan namun dari tahun 2005 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa ROI pada PT. Sumbetri Megah bernilai tinggi. Tingginya nilai dari ROI pada perusahaan mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan tersebut dalam Corry Grace Lubis : Analisis Hubungan Efektifitas Aktiva Dengan Return On Investment Pada PT. Sumbetri Megah, 2009. USU Repository © 2009 memperoleh laba dari investasinya mempunyai peluang yang besar. Tingginya nilai dari ROI pada PT. Sumbetri Megah ini disebabkan oleh tingkat laba yang diperoleh perusahaan bernilai besar. Tingginya tingkat laba yang diperoleh perusahaan juga disebabkan tingkat penjualan yang tinggi dan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan kecil dan piutang dagang yang dimiliki perusahaan berjumlah kecil.

B. Analisis Data Statistik

Data yang telah diperoleh sebagai nilai dari masing-masing variabel bebas dan terikat akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus Korelasi Spearman r s dan dapat juga dibantu dengan alat bantu program SPSS 15.0 for Windows. Setiap data harus dimasukkan terlebih dahulu untuk menghitung koefisien r s , setelah itu setiap data diberikan ranking untuk variabel X dan Y. Berikan nilai 1 untuk nilai terendah dari setiap variabel dan nilai N untuk data tertinggi dari masing-masing variabel kemudian tentukan nilai di, yaitu perbedaan antara ranking X dan Y untuk setiap observasi. Pangkat duakan setiap nilai di dan jumlahkan nilai di 2 dan masukkan nilai ini untuk mendapatkan ∑ 2 di , kemudian masukkan nilai ini ke dalam rumus korelasi spearman untuk memperoleh keofisien korelasi spearman Ghozali, 2002:173. Hipotesis dari pengujian statistik adalah: H : b i = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.