bertambah seiring bertambahnya usia, prevalensi insiden TDI terbesar adalah pada usia 12-15 tahun yaitu sebesar 32,8.
6
Tabel 4.
Distribusi TDI berdasarkan usia dan jenis kelamin
6
Usia Tahun Laki-laki
Perempuan Total
1-3 11 5,7
13 6,5 24 12,1
4-7 31 15,6
26 13,1 57 28,7
8-11 43 21,7
9 4,5 52 26,2
12-15 60 30,3
5 2,5 65 32,8
2.2Klasifikasi Trauma Gigi
Klasifikasi trauma gigi anterior perlu diketahui untuk menegakkan diagnosis. Dalam penelitian ini, klasifikasi yang dipakai adalah klasifikasi trauma gigi oleh
World Health Organization WHO dalam Application of International Classification of Disease to Dentistry and Stomatologyyang meliputi kerusakan pada jaringan keras
gigi dan pulpa, kerusakan jaringan periodontal, kerusakan pada tulang pendukung, serta kerusakan pada gingiva atau jaringan lunak rongga mulut baik pada gigi sulung
ataupun gigi permanen.
1,15,19
2.2.1 Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa
a.Retak mahkota enamel infraction yaitu suatu fraktur yang tidak sempurnapada enamel tanpa kehilangan struktur gigi dalam arah horizontal atau
vertikal. b.Fraktur enamel enamel fracture yaitu suatu fraktur yang hanya mengenai
lapisan enamel. c.Fraktur enamel-dentin uncomplicated crown fracture, yaitu fraktur pada
mahkota gigi yang hanya mengenai enamel dan dentin tanpa melibatkan pulpa.
Universitas Sumatera Utara
d.Fraktur mahkota yang kompleks complicated crown fracture yaitu fraktur mengenai enamel, dentin, dan pulpa.
e.Fraktur mahkota-akar tidak kompleks uncomplicated crown-root fracture yaitu fraktur yang mengenai enamel, dentin, dan sementum tetapi tidak melibatkan
jaringan pulpa. f.Fraktur mahkota akar kompleks complicated crown-root fracture yaitu
fraktur yang mengenai enamel, dentin, sementum, dan melibatkan pulpa g.Fraktur akar root fracture yaitu fraktur yang mengenai dentin, sementum,
dan pulpa tanpa melibatkan enamel
Gambar 1.Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa: A. Retak mahkota B. Fraktur enamelC. Fraktur email-dentin D. Fraktur mahkota kompleks E. Fraktur
mahkota akar F. Fraktur akar.
15
2.2.2 Kerusakan pada Jaringan Periodontal
a.Konkusiconcussion yaitu trauma yang mengenai jaringan pendukung gigi yang menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap tekanan dan perkusi tanpa adanya
kegoyangan atau perubahan posisi gigi. b. Subluksasisubluxation yaitu kegoyangan gigi tanpa disertai perubahan
posisi gigi akibat trauma pada jaringan pendukung gigi. c. Luksasi ekstrusi extrusive luxationyaitu keluarnya sebagian gigi dari
soketnya, ekstrusi menyebabkan mahkota gigi elongasi.
Universitas Sumatera Utara
d. Luksasi lateral lateral luxation yaitu perubahan letak gigi yang terjadi karena pergerakkan gigi kearah labial, palatal, maupun lateral yang menyebabkan
kerusakan atau fraktur pada soket gigi. e.Luksasi intrusi instrusive luxationyaitu pergerakan gigi ke dalam tulang
alveolar sehingga menyebabkan kerusakan atau fraktur soket alveolar.Luksasi intrusi menyebabkan mahkota gigi terlihat lebih pendek.
f.Avulsi avulsion yaitu lepasnya seluruh gigi ke luar dari soket.
Gambar 2. Kerusakan pada jaringan periodontal: A.Konkusi B. Subluksasi C. Luksasi lateral D.Luksasi ekstrusi E. Luksasi intrusi F. Avulsi
15
2.2.3 Kerusakan pada Jaringan Tulang Pendukung