BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 290 orang. Sampel berasal dari sekolah di kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang, dari 7 sekolah di Medan Maimun
dan dari 10 di Medan Selayang hanya 4 sekolah yang memberi izin penelitian, yaitu dua sekolah di kecamatan Medan Maimun yang diwakili oleh SMP Santa Maria dan
SMP Darul Aman, dan dua sekolah di kecamatan Medan Selayang yang diwakili oleh SMP Dharma Pancasila dan SMP Muhammadiyah 3. Berdasarkan jenis kelamin,
sampel penelitian terdiri dari 162 anak laki-laki dan 128 anak perempuan. Berdasarkan usia sampel pada kelompok usia 11 tahun terdapat sebesar 1,37 4
orang, usia 12 tahun 22,41 65 orang, usia 13 tahun 36,24 105 orang, usia 14 tahun 25,86 75 orang, usia 15 tahun 12,75 37 orang, usia 16 tahun 1,37 4
orang. Tabel 1
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden di kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Karakteristik Jumlah Sampel n
Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan 162
128 55,86
44,14
Total 290
100
Usia Tahun 11
12 13
14 15
16 4
65 105
75 37
4 1,37
22,41 36,24
25,86 12,75
1,37
Total 290
100
Universitas Sumatera Utara
Prevalensi anak yang mengalami trauma gigi permanen anterior di kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang adalah 22,06 64 orang. Penelitian ini
menunjukkan trauma gigi permanen anterior paling sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, yaitu 15,17 44 orang banding 6,89 20 orang.
Tabel 2
Tabel 2. Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin pada anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Jenis kelamin
Jumlah Sampel
Persentase Terkena
Trauma Persentase
Laki-laki Perempuan
162 128
55,86 44,14
44 20
15,17 6,89
Total 290
100 64
22,06
Trauma gigi permanen anterior berdasarkan usia trauma yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 anak yang mengalami trauma, didapat
anak usia 10 tahun sebesar 34,37 22 orang, usia 11 tahun 223,4315 orang, usia 12 tahun 28,14 18 orang, usia 13 tahun 7,81 5 orang, usia 14 tahun 6,25 4
orang.
Tabel 3.Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan usia trauma pada anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Usia Trauma Tahun Jumlah Sampel n
Persentase
10 11
12 13
14 22
15 18
5 4
34,37 23,43
28,14
7,81 6,25
Total 64
100
Universitas Sumatera Utara
4.2 Etiologi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Terjatuh saat bermain merupakan etiologi paling banyak yang menyebabkan trauma gigi permanen anterior sebesar 42,18 27 orang, tidak sengaja terjatuh
31,26 20 orang, kecelakaan saat berolahraga 14,06 9 orang, kecelakaan lalu lintas 4,68 3 orang, karena sebab lainnya yaitu tersiku teman, terbentur tembok,
terbentur mic 4,68 3 orang, dan berkelahi 3,13 2 orang.
Tabel 4.Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan etiologi pada anak SMP di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Denai
Etiologi Jumlah Sampel n
Persentase
Tidak sengaja terjatuh Terjatuh saat bermain
Kecelakaan saat berolahraga Kecelakaan lalu lintas
Kekerasan fisik Berkelahi
Penggunaan gigi tidak pada tempatnya Sebab lainnya sebutkan
20 27
9 3
2 3
31,26 42,19
14,06
4,68 0,00
3,13
4,68
Total 64
100
Distribusi etiologi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki paling banyak disebabkan karena tidak sengaja terjatuh sebesar 38,63
17 orang, terjatuh saat bermain 27,27 12 orang, kecelakaan saat berolahraga 20,45 9 orang, kecelakaan lalu lintas 6,81 3 orang, berkelahi 4,54 2 orang,
dan karena sebab lainnya 2,27 1 orang. Terjatuh saat bermain merupakan penyebab paling banyak pada anak perempuan sebesar 75 15 orang, tidak sengaja
terjatuh 15 3 orang, dank arena sebab lainnya 10 2 orang. Tabel 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.Distribusi frekuensi etiologi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis
kelamin pada anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Etiologi Frekuensi Usia Kejadian Trauma
n
Laki-laki Perempuan
Tidak sengaja terjatuh Terjatuh saat bermain
Kecelakaan saat berolahraga Kecelakaan lalu lintas
Kekerasan fisik Berkelahi
Penggunaan gigi tidak pada tempatnya Sebab lainnya sebutkan
17 38,63 12 27,27
9 20,45 3 6,81
2 4,54 1 2,27
3 15 15 75
2 10
Total 44
20
4.3 Klasifikasi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Berdasarkan klasifikasi trauma gigi menurut WHO yang dialami oleh 64 anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang, 26,58 21 gigi
mengalami konkusi, 22,78 18 gigi mengalami fraktur enamel, 22,78 18 gigi mengalami subluksasi, 15,19 12 gigi mengalami fraktur enamel-dentin, 5,06 4
gigi mengalami avulsi, mengalami fraktur mahkota kompleks, 3,79 3 gigi mengalami luksasi lateral.
Tabel 6.Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan klasifikasi trauma WHO pada anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Selayang
Klasifikasi Trauma gigi Frekuensi Kasus n
Persentase
Universitas Sumatera Utara
Fraktur enamel Fraktur enamel-dentin
Fraktur mahkota kompleks Konkusi
Subluksasi Luksasi ekstrusi
Luksasi lateral Luksasi intrusi
Avulsi 18
12 3
21 18
3 4
22,78 15,19
3,79 26,58
22,78 0,00
3,79 0,00
5,06
Total 79
100
4.4 Lokasi Kejadian Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Lokasi kejadian trauma gigi paling sering terjadi di rumah sebesar 42,19 27 orang, sekolah 31,25 22 orang, jalan 14,06 9 orang, tempat-tempat olahraga
10,94 5 orang, dan tempat lainnya yaitu di mushola 1,56 1 orang. Tabel 7
Tabel 7.Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan lokasi trauma pada anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Lokasi Kejadian Trauma Frekuensi Kasus
Persentase
Rumah Sekolah
Tempat-tempat olahraga Jalan
Tempat lainnya sebutkan 27
20 7
9 1
42,19 31,25
10,94 14,06
1,56
Total 64
100
4.5 Elemen Gigi yang Terkena Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang
Tabel 8 menunjukkan distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan elemen gigi yang terlibat. Elemen gigi yang paling sering mengalami trauma adalah
gigi insisivus sentralis kanan atas sebesar 36,72 29 gigi, diikuti gigi insisivus sentralis kiri atas 22,78 18 gigi, kaninus kanan atas 12,16 9 gigi, insisivus
lateralis kanan atas 8,86 7 gigi, insisivus sentralis kanan bawah 5,06 4 gigi, insisivus lateralis kiri atas 3,79 3 gigi, kaninus kiri atas 3,79 3 gigi,
Universitas Sumatera Utara
insisivus lateralis kanan bawah 2,70 2 gigi, kaninus kiri bawah 2,70 2 gigi, insisivus sentralis kiri bawah 1,27 1 gigi, dan kaninus kanan bawah 1,27 1
gigi.
Tabel 8. Distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan elemen gigi yang terlibat pada anak SMP di Kecamatan Medan Maimun dan Medan
Selayang
Elemen Gigi Frekuensi Kasus n
Persentase
Insisivus sentralis kanan atas Insisivus sentralis kiri atas
Insisivus lateralis kanan atas Insisivus lateralis kiri atas
Insisivus sentralis kanan bawah Insisivus sentralis kiri bawah
Kaninus kanan atas Kaninus kiri atas
Insisivus lateralis kanan bawah Insisivus lateralis kiri bawah
Kaninus kanan bawah Kaninus kiri bawah
29 18
7 3
4 1
9 3
2 1
2 36,72
22,78 8,86
3,79 5,06
1,27
12,16 3,79
2,70 0,00
1,27 2,70
Total 79
100
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAAN