KARAKTERISTIK Ibu Dr. Halimatuddahliana, ST. M.Sc, dan Bapak Mhd. Hendra S. Ginting, ST.

37 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 C-N C-O C-O C-O C=O C-N C=O O-H O-H O-H O-H Tr an sm ita ns i T Bilangan Gelombang cm -1 Lateks 100C Lateks + Bentonit 100C 10 Pengisi 10 gr 100C keberadaan gugus C –H metil. Munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 2199,80 cm -1 yang merupakan gugus O-H asam karboksilat. Munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1618,21 cm -1 merupakan keberadaan gugus C=O amida. Munculnya puncak serapan 1364,62 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C-N amina. Munculnya puncak serapan 1047,65 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C-O eter. Selain itu munculnya puncak serapan 720,86 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C-H alkana [33]. Hasil spektrum FTIR jelas menunjukkan adanya atau terbentuknya gugus-gugus pada senyawa alkanolamida, seperti gugus alkohol, metil, asam karboksilat, amida, amina, eter dan alkana.

4.2 KARAKTERISTIK

FOURIER TRANSFORM INFRA RED FTIR PRODUK LATEKS KARET ALAM DENGAN DAN TANPA PENGISI BENTONITE CLAY DAN PENYERASI ALKANOLAMIDA Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red produk lateks karet alam dengan dan tanpa penambahan pengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida untuk mengidentifikasi gugus fungsi. Karakteristik FTIR dari produk lateks karet alam dengan dan tanpa penambahan pengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini. Gambar 4.2 Karakteristik FTIR Dari Produk Lateks Karet Alam Dengan Pengisi Bentonite Clay Dan Penyerasi Alkanolamida 2727,35 2040,69 1130,29 Lateks Lateks + Bentonite Lateks + Bentonite + Alk 840,96 3938,64 O-H 1666,50 C-O C-H Bilangan Gelombang cm -1 Universitas Sumatera Utara 38 Berdasarkan Gambar di atas maka dapat dicirikan gugus-gugus fungsi produk lateks karet alam dengan pengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida. Gugus- gugus itu dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Perincian Gugus-Gugus Fungsi Produk Lateks Karet Alam Dengan Pengisi Bentonite Clay dan Penyerasi Alkanolamida [33]. Frekuensi cm -1 pada penelitian Standar kisaran pita serapan cm -1 Keterangan gugus Fungsi 3938,64 4000-3300 O-H alcohol 2040,69 2800-2000 O-H asam karboksilat 1666,50 1675-1660 Cincin aromatic 1130,29 1300-1000 C-O dari eter 840,96 1000-650 C-H alkana Hasil analisa FTIR produk lateks karet alam menunjukkan bahwa terdapat gugus fungsi produk lateks karet alam dengan dan tanpa penambahan pengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida dengan suhu vulkanisasi 100 o C. Terdapat puncak serapan pada bilangan gelombang 3938,64 cm -1 menunjukkan keberadaan gugus O-H alkohol pada produk lateks karet alam yang merupakan gugus fungsi utama bentonite clay. Hal ini menunjukkan bahwa pengisi bentonite clay telah terdispersi dalam film lateks karet alam. Selain itu munculnya puncak serapan 2727,35 cm -1 yang menunjukkan keberadaan gugus C-H metil, dan puncak serapan 2040,68 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus O-H asam karboksilat. Munculnya puncak serapan 1130,29 cm -1 yang menunjukkan keberadaan gugus C-N eter, dan munculnya puncak serapan 840,96 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C-H alkena [33]. Pada Gambar 4.2 karakteristik FTIR produk lateks karet alam dengan penambahan bentonite clay dan alkanolamida terlihat bahwa adanya perbedaan gugus OH pada produk lateks dan dengan penambahan bentonite clay. Terlihat pada bilangan gelombang 2500 merupakan keberadaan gugus OH, dimana gugus OH merupakan gugus fungsi dari lateks. Namun seiring dengan penambahan bentonite clay dan alkanolamida gugus OH tersebut menjadi bertambah. Begitu juga pada gelombang 2040,69 pada penambahan bentonite clay dan alkanolamida gugus OH tersebut menjadi berkurang bahkan mendekati titik habis. Penggabungan antara matriks dan bahan pengisi merupakan reaksi fisika mekanik saja. Hal ini dikarenakan sifat kepolaran antara matriks dan bahan pengisi yang diduga masih Universitas Sumatera Utara 39 berbeda menghalangi interaksi antara keduanya. Gambar berikut menunjukkan kemungkinan reaksi yang terjadi antara bentonite clay dengan alkanolamida. Gambar 4.3 Reaksi Antara Bentonite Clay Dengan Alkanolamida Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alkanolamida telah memodifikasi bentonite clay.

4.3 PENGARUH SUHU VULKANISASI PADA PRODUK LATEKS