Uji Swelling Index Untuk Mendapatkan Kerapatan Sambung Silang

16

2.4.2 Uji Swelling Index Untuk Mendapatkan Kerapatan Sambung Silang

Crosslink Density Swelling merupakan sifat non-mekanis, tetapi secara luas digunakan untuk mengkarakterisasi material elastomer. Swelling merupakan suatu perubahan bentuk yang tidak biasa karena perubahan volume merupakan suatu faktor yang tidak dapat diabaikan begitu saja, seperti halnya perubahan mekanik dan juga pembesaran tiga dimensi dimana jaringan mengabsorpsi pelarut hingga mencapai derajat keseimbangan swelling [19]. Pada titik ini, energi bebas berkurang diakibatkan pencampuran pelarut dengan rantai jaringan diseimbangkan oleh energi bebas yang meningkat seiring dengan meregangnya rantai. Pada prakteknya, polimer ditempatkan pada suatu wadah yang mengandung pelarut dimana polimer akan mengabsorpsi sampai peregangan rantai melebar, mencegah absorpsi yang lebih jauh lagi [19]. Uji Swelling adalah dilakukan dengan memotong film lateks sampel karet yang dibentuk secara bulat diameter 38 mm dan ketebalan 0,2 mm dengan metode perendaman dalam sikloheksana pada suhu kamar selama 30 menit untuk memungkinkan pengembangan guna mencapai kesetimbangan difusi Kemudian permukaan sampel yang mengembang dihitung dengan menggunakan persamaan berikut [19] : Dimana Ws dan Wi adalah berat dari benda uji sebelum mengembang dan setelah perendaman selama selang waktu. Rasio ini tentu merupakan ukuran langsung dari tingkat hubungan silang. Berat sampel benda uji sebelum mengembang 38 mm [17]. Uji kerapatan sambung silang crosslink density juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Flory-Rehner seperti persamaan 2.2 berikut [30] : . . 2 . 1 ln 2 3 1 2 1 r NRL r r r C V V V V V M Universitas Sumatera Utara 17 Dimana : 2M C -1 = densitas sambung silang V dan χ = volume molar dan parameter interaksi dari pelarut untuk toluene, V = 108,5 mol.cm -3 and χ = 0,39 ρ NRL = densitas karet = 0,932 [31] V r adalah fraksi volume karet dalam gel yang membengkak, dihitung dari persamaan 2.3 [30] : sol sol d d d d r W W W V Dimana : W d = massa dari karet kering ρ d = densitas karet untuk karet vulkanisasi, ρ d = 0,9203 g.cm -3 [31] W sol = massa cairan ρsol = densitas cairan untuk toluene, ρ sol = 0,87 g.cm -3

2.4.3 Karakterisasi Fourier Transform Infra Red FT-IR