Kajian Pustaka Relevan KAJIAN PUSTAKA

Penelitian kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik atau memberikan deskripsi statistik. 4 Pada umumnya, peneliti-peneliti kualitatif deskriptif berupaya menguraikan pembahasan dengan mendekati makna dan ketajaman analisis- logis dan juga dengan cara menjauhi statistik sejauh-jauhnya. 5 Pada penelitian ini, peneliti mendeskripsikan data sesuai kenyataan dan menjelaskan data atau kejadian yang terjadi dengan kalimat penjelasan. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu LKS kimia berbasis keterampilan proses menurut Wynne Harlen dan Jost Elstgeest 1992, dan dilanjutkan dengan validasi oleh dosen pendidikan kimia dan guru bidang studi kimia. LKS hasil validasi selanjutnya dilakukan penilaian oleh dosen pendidikan kimia dan guru bidang studi kimia serta uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas LKS yang dinilai melalui lembar observasi, dan angket siswa mengenai LKS yang digunakan pada kegiatan pembelajaran materi hidrolisis garam.

C. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Alur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar, analisis kurikulum, menentukan judul LKS dan alat penilaian. Analisis kebutuhan bahan ajar melalui studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari pengembangan lembar kegiatan siswa serta mengidentifikasi LKS hidrolisis garam yang umum digunakan melalui LKS dan buku kimia siswa. Analisis kebutuhan dilakukan dengan memberikan penilaian kepada LKS yang dianalisis. Penilaian LKS 4 Ibid., h. 32. 5 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, Cet. 5, h. 23. menggunakan lembar analisis kebutuhan berskala rating scale. Hasil identifikasi LKS ini akan diperoleh gambaran mengenai LKS hidrolisis yang umum digunakan dan integrasi keterampilan proses dalam LKS tersebut. Analisis kurikulum dilakukan untuk menentukan materi kimia apa yang cocok digunakan untuk LKS dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditentukan, kemudian peneliti melakukan analisis untuk menentukan materi, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan aktivitas pembelajaran. Karena LKS yang dikembangkan berbasis kepada keterampilan proses, maka aktivitas pembelajaran yang ditentukan dihubungkan dengan keterampilan proses. Analisis SKKD ini nantinya akan dituangkan dalam bentuk LKS kimia. Judul LKS ditentukan oleh jumlah materi pokok yang diuraikan dalam kompetensi dasar. Jika dalam satu KD, materi pokok yang diuraikan sebanyak empat materi pokok, maka judul LKS yang digunakan adalah tetap satu judul. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik dengan menggunakan lembar observasi. 2. Tahap pengembangan LKS Dalam mengembangkan LKS kimia, peneliti melakukan beberapa langkah diantaranya: a. Menentukan desain LKS Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, kemudian peneliti menentukan desain untuk mencetak LKS kimia. Dimensi yang akan digunakan dalam penentuan desain LKS ini, yaitu: 1 Ukuran kertas; 2 Unsur-unsur yang akan dimasukkan ke dalam LKS; 3 Kepadatan halaman; dan 4 Penomoran. Selain itu, desain LKS tiap materi atau kegiatan dibedakan dengan warna border halaman LKS. b. Penyusunan materi Pada tahap ini, peneliti menentukan materi dan tugas yang akan dimasukkan ke dalam LKS. Materi dan tugas yang ditentukan disesuaikan dengan unsur-unsur yang akan dimasukkan ke dalam LKS. Materi yang akan dimuat ke dalam LKS berupa skema petunjuk praktikum dan langkah-langkah kegiatan yang terintegrasi keterampilan proses. Adapun tugas-tugas yang dimuat dalam LKS berupa pertanyaan yang memuat indikator keterampilan proses di dalamnya dan soal latihan. Hasil kegiatan ini berupa draft LKS kimia yang dikembangkan. c. Penyusunan struktur LKS Penyusunan LKS kimia dilakukan dengan mengintegrasikan hasil desain LKS dengan draft awal LKS. 3. Tahap penyusunan instrumen penelitian Pada tahap ini instrumen berupa lembar penilaian, lembar validasi, lembar observasi, dan angket siswa disusun. Untuk lembar penilaian dilengkapi dengan rubrik dan kisi-kisi lembar penilaian. Sedangkan untuk lembar observasi dilengkapi dengan rubrik, dan angket siswa dilengkapi dengan kisi-kisi angket. Instrumen tersebut disusun dengan tujuan untuk memperoleh data yang sebenarnya mengenai kualitas LKS kimia dan keterlaksanaan keterampilan proses yang digunakan dalam LKS kimia. Instrumen yang telah disusun kecuali lembar validasi, kemudian divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses pengumpulan data. 4. Tahap evaluasi LKS Setelah LKS yang dikembangkan terbentuk, maka dilakukan evaluasi terhadap LKS tersebut. Evaluasi ini meliputi review dan uji coba terbatas. a. Review oleh ahli bidang studi diluar pengembang bahan ajar. Sebelum memberikan LKS kimia yang dikembangkan kepada peserta didik, perlu dilakukan review pengecekan kembali terhadap LKS yang sudah dikembangkan melalui proses validasi. Review ini