Gambar 4.2 Grafik P
Siswa Da
keterampil berdasarka
mengguna sebesar 81,25
keterampil Per
ahli dan pr efektif 6
siswa, kete Kemudian
dan prakti pola dan
masing-ma respon sisw
hubungan
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
77.08 75.00
68.75
Grafik Ket
fik Persentase Tiap Keterampilan Proses Berdasa swa dan Penilaian Ahli dan Praktisi Pendidikan
Dari Gambar 4.2 diketahui bahwa hanya pilan
proses yang
memperoleh persent
rkan respon siswa, yaitu keterampilan
unakan bahan dan peralatan secara efektif 9 de 81,25. Sedangkan berdasarkan penilaian ahl
pilan tersebut memperoleh persentase sebesar 75 Persentase tertinggi keterampilan proses berdas
n praktisi terdapat pada keterampilan berkom 6, yakni sebesar 85,42. Sedangkan berda
keterampilan tersebut memperoleh persentase se udian, persentase tertinggi berikutnya berdasarka
ktisi terdapat pada keterampilan berhipotesis n hubungan 5, serta merancang dan membua
masing persentase sebesar 83,33. Sedangk siswa, keterampilan berhipotesis 3 dan menem
an 5 memperoleh persentase yang sama,
.00 83.33
75.00 83.33
85.42 83.33 75.00
75 69.75
75.00 70.00
75.00 62.92
68.33 73.33
eterampilan Proses Berdasarkan
Respon Siswa
Penilaian Ahli dan Praktisi Pendidikan
dasarkan Respon n
ya satu dari 10 sentase
tertinggi n
memilih dan dengan persentase
n ahli dan praktisi, r 75,00.
dasarkan penilaian komunikasi secara
berdasarkan respon se sebesar 62,92.
kan penilaian ahli s 3, menemukan
mbuat 7 dengan ngkan berdasarkan
nemukan pola dan a, yakni sebesar
75.00 75.00
.33 81.25
70.00
swa dan
Penilaian Ahli dan
Praktisi Respon
Siswa
75,00. Adapun keterampilan
merancang dan membuat 7
berdasarkan respon siswa memperoleh persentase sebesar 68,33. Persentase tertinggi berikutnya berdasarkan penilaian ahli dan
praktisi terdapat pada keterampilan mengobservasi 1 dengan persentase sebesar 77,08. Sedangkan keterampilan mengobservasi
1 berdasarkan respon siswa memperoleh persentase sebesar 68,75. Persentase terendah berdasarkan penilaian ahli dan praktisi
terdapat pada keterampilan memunculkan pertanyaan 2, meramalkan 4, memikirkan dan merencanakan penyelidikan 8, serta mengukur
dan menghitung 10 dengan masing-masing persentase sebesar 75,00. Berdasarkan respon siswa, keterampilan memunculkan
pertanyaan 2 memperoleh persentase sebesar 69,75, Sedangkan keterampilan
memikirkan dan merencanakan penyelidikan 8
memperoleh persentase sebesar 73,33. Adapun
keterampilan meramalkan 4 serta mengukur dan menghitung 10 memperoleh
persentase yang sama, yakni sebesar 70,00.
d. Observasi Keterlaksanaan Keterampilan Proses dalam LKS
Selain data dari angket siswa, pada proses uji coba LKS kimia yang dikembangkan juga dilakukan observasi pengamatan mengenai
keterlaksanaan dari keterampilan proses yang terkandung dalam LKS kimia. Uji coba LKS kimia dilakukan kepada siswa kelas XI IPA 4
SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari 30 orang siswa yang dibagi ke dalam 8 kelompok. Berdasarkan hasil uji coba,
diperoleh data dari hasil observasi mengenai keterampilan proses yang teramati selama penggunaan LKS kimia berbasis keterampilan proses.
Data yang diperoleh melalui lembar observasi merupakan data kuantitatif dalam bentuk persentase tiap keterampilan proses, yang
kemudian ditafsirkan menjadi kategori kriteria penilaian. Hasil
pengolahan data observasi dapat dilihat pada lampiran 26. Berikut
hasil persentase rata-rata keterampilan proses dari data observasi.
Tabel 4.10 Hasil Persentase Rata-Rata Keterampilan Proses yang Teramati
Keterampilan Proses
Indikator Persentase per
Indikator Persentase
Rata-Rata Kriteria
Mengobservasi 1a
58,33 62,08
Baik 1b
85,00 1c
95,83 1d
18,75 1e
89,17 1f
72,50 Memunculkan
pertanyaan 2a
31,67 30,50
Kurang Baik
2b 3,33
2c 46,67
2d 34,17
2e 36,67
Berhipotesis 3a
79,58 70,09
Baik 3b
89,17 3c
40,83 3d
35,00 3e
39,17
Meramalkan 4a
73,33 65,56
Baik 4b
58,33 4c
52,50 4d
67,50 4e
74,17 Menemukan pola
dan hubungan 5a
62,71 61,57
Baik 5b
66,25 5c
97,50 5d
41,67 5e
31,67
Berkomunikasi secara efektif
6a 75,83
69,10 Baik
6b 63,75
6c 76,67
6d 96,67
6e 85,42
6f 32,92
6g 62,50
Merancang dan membuat
7a 57,50
62,50 Baik
7b 57,50
7c 69,58
7d 68,33
7e 52,50
Memikirkan dan merencanakan
penyelidikan
Memilih dan menggunakan
bahan dan peralatan secara
efektif Mengukur dan
menghitung
Persentase R
Unt pengamata
observasi dituangkan k
Gambar 4.3 G
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
62.08 3
G
8a 57,50
70,97 8b
80,83 8c
62,50 8d
60,83 8e
70,00 8f
94,17 9a
83,33 82,29
9b 98,33
9c 93,33
9d 95,00
9e 68,33
10a 83,75
80,74 10b
75,00 10c
87,50 10d
75,00 10e
73,33
Rata-Rata Keseluruhan
65,54 Untuk mempermudah pembacaan data persent
atan, maka hasil persentase tiap keterampil si keterlaksanaan LKS kimia berbasis ketera
kan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut:
4.3 Grafik Persentase Keterampilan Proses yang T
8 30.50
70.09 65.56 61.57
69.10 62.50
70.97 82.29
Grafik Keterampilan Proses yang Teramati
70,97 Baik
82,29 Sangat
Baik
80,74 Sangat
Baik
5,54 Baik
sentase dari hasil pilan proses dari
terampilan proses,
g Teramati
.29 80.74
Dari Gambar 4.3 diketahui bahwa persentase tertinggi
keterampilan proses yang teramati terdapat pada keterampilan memilih dan menggunakan bahan dan peralatan secara efektif, yakni sebesar
82,29. Kemudian persentase tertinggi berikutnya terdapat pada keterampilan
mengukur dan
menghitung, memikirkan
dan merencanakan penyelidikan, berhipotesis, dan berkomunikasi secara
efektif dengan persentase masing-masing sebesar 80,74, 70,97, 70,09, dan 69,10. Persentase tertinggi berikutnya terdapat pada
keterampilan meramalkan, merancang dan membuat, mengobservasi, serta menemukan pola dan hubungan dengan persentase masing-
masing sebesar 65,56, 62,50, 62,08, dan 61,57. Persentase terendah terdapat pada keterampilan memunculkan pertanyaan sebesar
30,50.
B. Pembahasan
Tujuan peneliti dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk baru yaitu LKS kimia yang berbasis keterampilan proses. Berdasarkan
hasil penelitian, diperoleh data mengenai proses pengembangan LKS kimia dan data hasil uji coba produk serta penilaian ahli dan praktisi terhadap LKS
kimia berbasis keterampilan proses pada materi hidrolisis garam. Untuk mengembangkan produk LKS kimia, terdapat beberapa tahapan
yang harus dilakukan peneliti berdasarkan pada teori yang digunakan. Teori yang digunakan merupakan teori dari buku Andi Prastowo dan Panduan
Pengembangan Bahan Ajar Depdiknas 2008. Peneliti mengkombinasikan dua teori tersebut untuk dijadikan panduan dalam penyusunan LKS kimia. Hal
ini dikarenakan terdapat beberapa langkah penyusunan LKS dalam teori Depdiknas yang kurang sesuai digunakan dalam penelitian ini, seperti
menyusun peta kebutuhan bahan ajar. Tahapan yang digunakan oleh peneliti dirangkum dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengembangan, dan
tahap evaluasi.