2. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan masalah, dan melakukan observasi;
3. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta yang di alam, hubungan saling ketergantungan, dan hubungan antara
sains dan teknologi; 4. Sikap ilmiah antara lain skeptis, kritis, sensitif, obyektif, jujur terbuka,
benar dan dapat bekerjasama; 5. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam; 6. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan
keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi.
B. Keterampilan Proses 1. Pengertian Keterampilan Proses
Wynne Harlen dan Jost Elstgeest menyatakan bahwa “the process skills are among the activities often described as the processes or methods
of science, chiefly mental skills, but also involve some associated physical skills and concerned with processing evidence and ideas”.
12
Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa keterampilan proses merupakan kegiatan-
kegiatan yang sering digambarkan sebagi proses atau metode ilmiah, terutama keterampilan mental, tetapi juga melibatkan beberapa
keterampilan fisik yang terkait dan berkaitan dengan pengolahan bukti atau data ilmiah dan ide-ide.
Menurut Ratna Wilis Dahar, keterampilan proses IPA adalah keterampilan-keterampilan tertentu yang dimiliki para ilmuwan dalam
melakukan segala kegiatan untuk menghasilkan produk IPA.
13
Sejalan dengan itu, Conny Semiawan dkk mengungkapkan bahwa keterampilan
proses merupakan sejumlah kemampuan atau keterampilan fisik dan
12
Wynne Harlen dan Jost Elstgeest, UNESCO Sourcebook for Science in The Primary School: A Workshop Approach to Teacher Education, Paris: UNESCO Publishing, 1992, h. 22.
13
Ratna Wilis Dahar, op.cit., h. 1.14.
mental tertentu yang dimiliki ilmuwan dalam melakukan kerja untuk mendapatkan penemuan baru.
14
Keterampilan proses dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan produk IPA berupa konsep, prinsip atau teori. Konsep,
prinsip atau teori IPA yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan dapat memantapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut.
15
“Keterampilan proses juga dapat digunakan untuk memahami fenomena apa saja yang telah terjadi. Keterampilan proses ini diperlukan untuk
memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip hukum, dan teori-teori sains”.
16
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka keterampilan proses adalah keterampilan-keterampilan yang dimiliki para ilmuwan
dalam melakukan metode ilmiah untuk menemukan dan mengembangkan pengetahuan, konsep, prinsip, dan teori-teori sains.
2. Jenis-jenis Keterampilan Proses
Menurut Ratna Wilis Dahar, keterampilan proses IPA meliputi keterampilan
mengamati, menafsirkan
pengamatan, meramalkan,
menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan percobaanpenelitian, dan berkomunikasi serta mengajukan pertanyaan.
17
Wynne Harlen dan Jost Elstgeest juga menyatakan terdapat sepuluh keterampilan proses yang dapat diajarkan, yakni mengobservasi
observing, memunculkan pertanyaan raising questions, berhipotesis hypothesizing, meramalkanmemprediksi predicting, menemukan pola
dan hubungan finding patterns and relationships, berkomunikasi secara efektif communicating effectively, merancang dan membuat designing
and making, memikirkan dan merencanakan penyelidikan devising and planning investigations, memilih dan menggunakan bahan dan peralatan
14
Conny Semiawan dkk, Pendekatan Ketrampilan Proses, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992, Cet. 7, h. 17.
15
Trianto, op.cit., h. 144.
16
Uus Toharudin dkk, Membangun Literasi Sains Peserta Didik, Bandung: Humaniora, 2011, Cet. 1, h. 35-36.
17
Ratna Wilis Dahar, op.cit., h. 1.15.