kegiatan siswa LKS tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang diperlukan.
68
Hal ini dapat diterapkan dalam lembar kegiatan siswa sehingga siswa dapat memikirkan alat dan bahan apa yang diperlukan dalam
percobaan yang akan dilakukannya. Salah satu manfaat dari penggunaan LKS dalam proses pembelajaran
adalah melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
69
Oleh karena itu, keterampilan proses dapat
dikembangkan melalui lembar kegiatan siswa LKS dengan mencantumkan pertanyaan-pertanyaan
pengarah yang
membimbing siswa
pada pengembangan keterampilan prosesnya.
E. Hidrolisis Garam 1. Pengertian Hidrolisis Garam
Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian. Senyawa garam merupakan elektrolit kuat. Ketika garam
dilarutkan dalam air akan terurai menjadi kation dan anionnya. Ion-ion ini bereaksi dengan air seperti halnya suatu asam atau basa dan dikatakan
bahwa garam mengalami hidrolisis. Jadi, reaksi hidrolisis garam diartikan sebagai reaksi antara anion dengan air menghasilkan OH
atau reaksi kation dengan air menghasilkan ion H
+
. Ion H
+
dan anion OH
inilah yang menyebabkan larutan garam bersifat asam, basa, atau netral.
70
Pendapat lain mengenai definisi reaksi hidrolisis garam, yaitu reaksi antara kation dan anion dari garam dengan air yang menyebabkan
air terurai. Kation yang berasal dari basa lemah akan mengalami hidrolisis membentuk ion H
3
O
+
. Sedangkan anion yang berasal dari asam lemah akan mengalami hidrolisis membentuk ion OH
–
.
71
68
Zulfiani dkk, op.cit., h. 55.
69
Marno, op.cit., h. 79.
70
Suwardi dkk, Panduan Pembelajaran Kimia XI untuk SMA dan MA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional RI, 2009, h. 150.
71
Nenden Fauziah, Kimia 2 untuk SMA dan MA Kelas XI IPA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional RI, 2009, h. 138.
Dari konsep di atas, terlihat bahwa hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan
atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral pH = 7 sehingga tidak akan
terhidrolisis.
72
2. Jenis-jenis Hidrolisis Garam
Ada tiga jenis hidrolisis garam, yaitu: a. Garam tidak terhidrolisis
Garam yang tidak terhidrolisis merupakan garam yang
terbentuk dari asam kuat dan basa kuat. Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam ini tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab ion-ion
yang bereaksi akan segera terionisasi kembali secara sempurna. Oleh karena itu, konsentrasi ion H
+
dan OH
dalam air tidak terganggu tetap sama sehingga air akan tetap netral dan larutan bersifat netral
pH = 7.
73
Contoh dari garam tidak terhidrolisis adalah NaCl. Ion Na
+
dan ion Cl
dalam larutan tidak akan mengalami reaksi dengan air. Reaksi air dengan ion Na
+
yang menghasilkan NaOH akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na
+
karena NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian juga dengan Cl
yang bereaksi dengan air menghasilkan HCl. HCl yang terbentuk akan segera terionisasi
sempurna menjadi ion Cl
kembali karena HCl merupakan asam kuat yang terionisasi sempurna.
74
Contoh garam lain yang tidak terhidrolisis antara lain KCl, MgCl
2
, CaCl
2
, BaCl
2
, CaNO
3 2
, BaNO
3 2
, KNO
3
, Na
2
SO
4
, K
2
SO
4
, CaSO
4
, BaSO
4
, dan lain-lain.
72
Crys Fajar Partana dan Antuni Wiyarsi, Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI IPA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional RI, 2009, h. 209.
73
Unggul Sudarmo, Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI Surakarta: Penerbit PHiETA, 2006, h. 197-198.
74
Ibid., h. 197.