Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Istishna`

oleh subkontraktor dan disetujui bank berdasarkan akad istishna` pararel. d. Beban pemeliharaan dan penjaminan barang pesanan Beban pemeliharaan dan penjaminan barang pesanan diakui pada saat terjadinya dan diperhitungkan dengan pendapatan istishna`.

3. Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Istishna`

Pencatatan akuntansi pembiayaan istishna` pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dilakukan seperti dibawah ini, pencatatan didasarkan pada bank sebagai penjual shani`: Pada tanggal 10 Juni 2005 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menyetujui pemberian fasilitas pembiayaan istishna` kepada PT. Adi Guna Trikarya yang berada di wilayah Lampung dengan data sebagai berikut: Plafond : Rp. 24.000.000.000; Kegunaan : Bahan Baku Minyak Sayur CPO Jangka Waktu : 60 bulan Margin : 12 p.a. Biaya Administrasi : Rp. 120.000.000; Pelunasan : Pengembalian modal bank dilakukan setiap bulan ] sebesar Rp. 448.000.000 dengan rincian sebagai berikut: Nilai Jaminan : Jumlah pembiayaan : Jaminan = 1 : 1,2 Uang Muka : Rp. 568.000.000; Penagihan : Tanggal 5 setiap bulan Pembayaran : Tanggal 16 setiap bulan Pengikatan : Notaris Catatan: Pelunasan = Margin keuntungan bank + Angsuran Margin yang didapat bank selama 5 tahun kontrak = Rp. 24.000.000.000 X 12 = Rp. 2.880.000.000; Angsuran nasabah per tahun = Rp. 24.000.000.0005 = Rp. 4.800.000.000 Jika diangsur perbulan = Rp. 24.000.000.00060 = Rp. 400.000.000 Keterangan lain: 1. Harga perolehan yang diterima dari subkontraktor sebesar Rp.23.800.000.000 2. Dari hasil laporan diketahui bahwa: a. Pendapatan bulan Juni sebesar Rp. 200.000.000 dan atas bagian bank di debet dari rekening nasabah b. Bulan Juni ke-1 diperoleh uang muka sebesar Rp. 568.000.000 dari nasabah c. Pada bulan Mei 2006 cicilan ke 11 diperoleh laporan pendapatan sebesar Rp. 380.000.000 dan saldo rekening nasabah tidak mencukupi untuk melunasi cicilan kepada bank 3. Pengembalian modal tahun ke-1 sampai tahun ke-3 berjalan sesuai jadwal 4. Pada bulan Oktober 2006 cicilan ke-14 perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar Rp. 125.000.000 5. Pada akhir kontrak akibat terjadi kebakaran, Mustashni` tidak dapat mengembalikan modal Dari transaksi diatas, maka pencatatannya adalah sebagai berikut: dalam Rp.000 1. Penandatanganan kontrak pembiayaan istishna` antara pihak bank dan nasabah. Nasabah dikenakan biaya sebesarRp. 120.000 Juni `05 Db. Aktiva Istishna` dalam penyelesaian Kr. Beban pra-akad yang ditangguhkan Rp. 120.000 Rp. 120.000 2. Pembelian kelapa sawit dengan harga perolehan Rp. 23.800.000 Juni `05 Db. Persediaan Aktiva Kr. Rekening Kontraktorkas Rp. 23.800.000 Rp. 23.800.000 3. Pendapatan bulan Juni sebesar Rp. 200.000 keuntungan dari harga perolehan Juni `05 Db. Persediaan Aktiva Kr. Rekening Kontraktorkas Rp. 200.000 Rp. 200.000 4. Persetujuan Pembiayaan Juni `05 Komitmen Pembiayaan Istishna` Rp. 24.000.000 5. Penerimaan uang muka Juni `05 Db. Penerimaan Uang muka Kr. Rekening Nasabahkas Rp. 568.000 Rp. 568.000 6. Penerimaan pendapatan setiap bulannya Juni `05 Db. Rekening Mustashni` Kr. Pendapatan Margin Rp. 48.000 Rp. 48.000 Perhitungan: Rp. 24.000.000.000 X 12 = Rp. 2.880.000.000; = Rp. 48.000.000 60 7. Pengembalian modal setiap bulannya Juni `05 Db. Rekening Mustashni` Kr. Pembiayaan Istishna` Rp. 448.000 Rp. 448.000 8. Kerugian bukan karena kelalaian nasabah Okt `06 Db. Kerugian nasabah Kr. Pembiayaan Istishna` Rp. 125.000 Rp. 125.000 9. Modal akhir tidak dapat dikembalikan Juni 2010 Db. Hutang nasabah Kr. Kas Rp. 448.000 Rp. 448.000 10. Satu ton kelapa sawit ketika penyerahan terdapat cacat dan rusak Juni 2010 Db. Kerugian Istishna` Kr. Pembiayaan Istishna` Rp. 500.000 Rp. 500.000 11. Atas kerusakan tersebut diserahkan kembali satu ton kelapa sawit yang dibeli dengan harga Rp. 600.000 Juni 2010 Db. Pembiayaan Istishna` Db. Kerugian Penyerahan barang Kr. Aktiva nonkaspersediaan Rp. 500.000 Rp. 100.000 Rp. 600.000 12. Bank menyerahkan barang pesanan kepada nasabah dalam 2 dua termin. Termin pertama sebesar harga barang pesanan Rp. 15.000.000 Januari 2010 Db. Termin Istishna` Kr. Pembiayaan Istishna` Rp. 15.000.000 Rp. 15.000.000 13. Bank menyelesaikan akad pembiayaan dan menyerahkan sisa barang pesanan kepada nasabah Juni 2010 Db. Termin Istishna` Kr. Pembiayaan Istishna` Rp. 9.000.000 Rp. 9.000.000 Pada pencatatan akuntansi diatas, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui pembiayaan istishna` sebesar Rp. 24.000.000.000; sebagaimana diatur dalam PSAK No.59. Dalam kasus tersebut PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui pendapatan pembiayaan istishna` sebesar total harga komoditas yang disepakati dalam akad antara bank dan pembeli akhir termasuk didalamnya margin keuntungan, pencatatan diatas sesuai dengan PSAK No.59 yang menyebutkan pendapatan istishna` adalah total harga yang disepakati dalam akad antara bank dan pembeli akhir, termasuk margin keuntungan. Margin keuntungan adalah selisih antara pendapatan istishna` dan harga pokok istishna`. Pendapatan istishna` diakui dengan menggunakan metode prosentase penyelesaian atau metode akad selesai.

4. Penyajian