antara dua pihak yang melakukan transaksi muamalah, sedangkan pencatatan untuk tujuan lainnya seperti data untuk pengambilan data tidak diharuskan.
4
Urgensi pencatatan dalam ajaran Islam tersebut sejalan dengan konsep akuntansi yang berupaya untuk menjaga terciptanya keadilan dalam masyarakat
karena akuntansi memelihara catatan sebagai accountability pertanggungjawaban dalam menjamin akurasinya.
5
Akuntansi merupakan alat untuk merefleksikan realitas. Akuntansi harus didasarkan pada etika realitas dikonstruksi dalam kaitannya dengan
nilai etika. Jika tidak, realitas dalam akuntansi akan direfleksikan dalam presentasi lain dan pada gilirannya akan menyesatkan pihak-pihak yang tertarik padanya.
6
Oleh karena sangat pentingnya pencatatan dalam setiap transaksi dan tidak diberlakukannya sistem bunga dalam kegiatan operasional pada bank syariah, maka
dalam hal jasa istishna` perlakuan akuntansinya membutuhkan aturan-aturan tertentu pada pencatatannya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai jual beli pesanan dengan judul : ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ISTISHNA` PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
4
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, hal. 120-121.
5
Sofyan Syafri Harahap, hal. 121
6
Iwan Triyuwono, Organisasi dan Akuntansi Syariah, Yogyakarta: LKiS, 2000, h. 323
Pembatasan Masalah
Penyajian informasi perlakuan akuntansi penting bagi proses pembuatan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan bank. Lebih dari itu,
bagi bank syariah memiliki dampak positif terhadap distribusi sumber-sumber ekonomi untuk kepentingan masyarakat. Hal ini karena prinsip-prinsip syariah Islam
memberikan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. Dalam kaitannya dengan tema pokok yang penulis angkat dalam skripsi ini
agar mendapatkan suatu batasan yang jelas sekaligus mencegah pembahasan yang meluas yang tidak ada kaitannya dengan masalah pokok maka penulis akan
membatasi permasalahan yaitu meneliti tentang kesesuaian perlakuan akuntansi
istishna ` pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum yaitu PSAK No.59 tentang akuntansi perbankan syariah dan juga PAPSI 2003.
Perumusan Masalah Adapun beberapa pokok bahasan yang akan penulis kembangkan dalam
penyusunan skripsi ini antara lain: 1.
Bagaimanakah prosedur permohonan pembiayaan calon debitur dalam pembiayaan istishna` yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk? 2.
Bagaimanakah perlakuan akuntansi istishna` yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk?
3. Apakah perlakuan akuntansi terhadap pembiayaan istishna` yang dilakukan
pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana analisis permohonan pembiayaan calon debitur
dalam pembiayaan istishna` yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
2. Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi istishna` yang dilakukan oleh PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk 3.
Untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi terhadap pembiayaan istishna` yang dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum 4.
Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dalam usaha mencapai gelar sarjana S1 disiplin ilmu syariah dalam bidang muamalah Ekonomi Islam pada
Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sedangkan kegunaan yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah: 1.
Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini yang telah
didapat di bangku kuliah.
2. Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya berkaitan dengan pengembangan dan
penelitian research and development. 3.
Bagi pembaca dan dunia pustaka Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya, sehingga dapat memperdalam pemahaman istishna` dan dapat dipergunakan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi
dalam ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan.
D. Kerangka Teori dan Konsep