Penyajian dan Pengungkapan Perlakuan Akuntansi Transaksi Istishna` dari pihak Bank sebagai Shani`

Db. Persediaan Kr. Aktiva istishna` dalam penyelesaian 2 Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan barang pesanan kepada pembeli akhir Db. Tagihan termin istishna` Kr. Persediaan Kr. Pendapatan bersih istishna`

b. Penyajian dan Pengungkapan

1 Penyajian 22 Adapun penyajian pada transaksi ini adalah: a Piutang istishna` yang berasal dari transaksi istishna` yang penyelesaian pembayarannya bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna` disajikan di neraca sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir. b Piutang istishna` yang berasal dari transaksi istishna` yang penyelesaian pembayarannya secara tangguh setelah penyerahan aktiva istishna` disajikan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan piutang istishna` dikurangi margin istishna` yang ditangguhkan 22 Biro Perbankan Syariah BI dan Ikatan Akuntan Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia , Jakarta: Biro Perbankan Syariah BI, 2003, Cet ke-1, bag.III, hal.46 2 Pengungkapan 23 Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: a Rincian piutang istishna` berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis valuta, dan kualitas piutang. b Kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam pengakuan pendapatan margin istishna` yang ditangguhkan. c Besarnya piutang istishna` baik yang dibiayai sendiri oleh bank maupun secara bersama-sama dengan pihak lain sebesar bagian pembiayaan bank. d Penyisihan kerugian piutang istishna`. e Pendapatan dan keuntungan dari kontrak istishna` selama periode berjalan. f Jumlah akumulasi biaya atas kontrak berjalan serta pendapatan dan keuntungan sampai dengan akhir periode berjalan g Jumlah sisa kontrak yang belum selesai menurut spesifikasi dan syarat kontrak. h Klaim tambahan yang belum selesai dan semua denda yang bersifat kontinjen sebagai akibat keterlambatan pengiriman barang. i Nilai kontrak istishna` pararel yang sedang berjalan serta rentang periode pelaksanaannya 23 Biro Perbankan Syariah BI dan Ikatan Akuntan Indonesia, hal. 49 j Nilai kontrak istishna` yang telah ditandatangani bank selama periode berjalan tetapi belum dilaksanakan dan rentang periode pelaksanaannya.

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk juga menerima dukungan dari masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham perseroan senilai Rp. 84 miliar pada saat penandatanganan akta Pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp. 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya berselang dua tahun setelah didirikan, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 1990-an, negara Indonesia dilanda krisis moneter yang memporak-porandakan pula sebagian besar perekonomian negara-negara di Asia