Tujuan Akuntansi Bank Syariah: Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah

ketentuan dari 4 ketentuan yang dianggap dapat mendukung bank syariah agar dapat beroprasi secara efektif dan efisien.

4. Tujuan Akuntansi dan Laporan Keuangan Bank Syariah

a. Tujuan Akuntansi Bank Syariah:

1 Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip syariah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebijakan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis Islami. 2 Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai laporan dalam pengambilan keputusan. 3 Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.

b. Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah

Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1 Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan. Laporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional. Oleh karena itu, informasi harus dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi yang mencermati informasi yang disajikan dengan seksama. Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain: a Shahibul maalpemilik dana b Kreditur c Pembayar zakat, infaq, dan shadaqah d Pemegang saham e Otoritas pengawasan f Bank Indonesia g Pemerintah h Lembaga Penjamin Simpanan i Masyarakat 2 Menilai prospek arus kas. Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat mendukung investorpemilik dana, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan jumlah, saat dan ketidakpastian dalam penerimaan kas dimasa depan atas deviden, bagi hasil, dan hasil dari penjualan, pelunasan redemption, dan jatuh tempo dari surat berharga atau pinjaman. Prospek penerimaan kas tersebut sangat tergantung dari kemampuan bank untuk menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban yang sudah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi dalam operasi, serta pembayaran deviden. 3 Kepatuhan bank terhadap prinsip syariah. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai kepatuhan bank terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah dan bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta penggunaannya. 4 Laporan keuangan memberikan informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, dan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik investasi terikat; dan 5 Pemenuhan fungsi sosial. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat. Laporan keuangan tidak hanya mencakup pernyataan mengenai keuangan tetapi juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh akuntansi keuangan.

5. Perbedaan Prinsip antara Akuntansi Konvensional dan Syariah