BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Auditing adalah proses pengumpulan atas pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh
seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004, Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen,
obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk dinilai kebenaran, kecermatan, kredebilitas dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab Keuangan Negara. Auditor adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam menghimpun dan
menafsirkan bukti pemeriksaan Arens,1994, dapat dibedakan menjadi : a. Auditor Internal, yaitu auditor yang bekerja pada suatu perusahaan untuk
melakukan audit bagi kepentingan manajemen. b. Auditor Eksternal, yaitu auditor yang memberikan jasa profesionalnya kepada
pihak ektern diluar perusahaan. c. Auditor Pemerintahan, yaitu auditor yang bekerja bagi kepentingan pemerintahan
yaitu melaksanakan fungsi sebagai Aparat pengawasan Intern Pemerintah Daerah. Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sitimatis dan obyektif yang dilakukan
auditor internal, tetapi juga sebagai operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam
Darlisman Dalmy : Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
organisasi untuk menentukan apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, resiko yang dihadapi, aturan sudah diikuti dan kriteria yang
memuaskan serta sumber daya digunakan secara efisien dan ekonomis sesuai tujuan organisasi. Pada dasarnya pemeriksaan intern diarahkan untuk membantu seluruh
anggota pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara hemat, efisien dan efektif. Bantuan tersebut
disampaikan kepada para anggota pimpinan dengan berbagai analisis, penilaian, kesimpulan dan konsultasi yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan pemeriksa intern
sebagai berikut Akmal :2007 : a. Menilai ketepatan dan kecukupan pengendalian manajemen.
b. Mengidentifikasi dan mengukur resiko. c. Menentukan tingkat ketaatan terhadap kebijaksanaan rencana, prosedur, peraturan
dan perundang-undangan. d. Memastikan pertanggung jawaban dan perlindungan terhadap aktiva.
e. Menetukan tingkat keandalan datainformasi. f. Menilai apakah penggunaan sumber daya sudah ekonomis dan efisien serta
apakah tujuan organisasi sudah tercapai. g. Mencegah dan mendeteksi kecurangan.
h. Memberikan jasa.
Internal kontrol adalah suatu upaya dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki organisasi, yang dilaksanakan pihak manajemen. Dengan
demikian internal auditor adalah mitra strategis dalam rangka mengoptimalkan
Darlisman Dalmy : Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
pendayagunaan sumber daya yang dimiliki organisasi yang diharapkan dapat mengefektifkan sumber daya dan memberikan saran kepada manajemen untuk
perbaikan tata kelola yang baik good governance. Prinsip-prinsip Pemerintahan yang bersih good governance ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan
elemen dasar yang saling berkaitan Prayogo,2001. Ketiga elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Partisipasi adalah membuka pintu
yang seluas-luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan dapat berperan serta atau berpatisipasi secara aktif, Transparansi adalah jalannya
pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaannya harus dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan Akuntabilitas dalam bahasa akuntansi
adalah kemampuan memberikan pertanggung jawaban yang merupakan dasar dari pelaporan keuangan Wilopo,2001. Menurut Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Negara dan Standar Audit Pemerintahan SAP, jenis-jenis pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1 Pemeriksaan Keuangan. 2 Pemeriksaan Kinerja 3 Pemeriksaan dengan tujuan tertentupenugasan tertentu. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok
orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan
dengan perfomance sebagai kata benda noun, dimana salah satu entrynya adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
Darlisman Dalmy : Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
bertentangan dengan moral atau etika. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan
dilakukan pada tingkat ekonomis, efisien dan efektif. Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari
suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses
belajar serta keinginan untuk berprestasi lebih baik.
2.2. Pengertian SDM, Komitmen, Motivasi, reward dan kinerja 2.2.1. Sumber Daya Manusia SDM