BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Piutang
Perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, aktivitas akhirnya adalah menjual barang dan jasa yang dihasilkan. Penjualan barang dan jasa dapat
dilakukan dengan tunai dan kredit. Jika penjualan dilakukan secara kredit, maka akan menimbulkan perkiraan piutang pada perusahaan.
Bagi kebanyakan perusahaan, piutang merupakan suatu pos penting yang selalu menunjukkan suatu bagian besar harta likuid perusahaan. Oleh karena itu,
penting artinya untuk menetapkan kebijakan kredit yang efektif dan prosedur penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada waktunya dan
mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih. Pengendalian intern yang sehat dan akuntansi yang layak atas piutang dapat berpengaruh penting pada
kemampuan operasi untuk mencapai laba. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian piutang
tersebut, dikemukakan beberapa definisi piutang menurut beberapa penulis.
Menurut C. Warren, et.all 2005 : 392 : “Piutang receivable meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,
perusahaan, atau organisasi lainnya”.
Menurut K. Fred Skousen, Stice 2001 : 358 pengertian piutang adalah
sebagai berikut : “piutang receivable berlaku untuk semua klaim terhadap pihak lain untuk uang, barang atau jasa. Tetapi untuk tujuan akuntansi,
Universitas Sumatera Utara
istilah ini umumnya digunakan didalam pengertian yang lebih sempit untuk merancang klaim agar ditempatkan dengan kuitansi kas”.
Selanjutnya menurut Henry Simamora 2000 : 228 sebagai berikut :
“piutang receivable merupakan klaim yang muncul dari penjualan barang dagangan, penyerahan jasa, pemberian pinjaman dana, atau jenis transaksi
lainnya yang membentuk suatu hubungan dimana satu pihak berhutang kepada pihak lainnya”.
Dari beberapa pengertian piutang diatas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan tagihan kepada pihak lain yang timbul karena adanya transaksi antara
pihak lain tersebut dengan perusahaan dimana transaksi yang paling umum adalah penjualan barang atau jasa secara kredit sebagai kegiatan usaha normal
perusahaan. Pihak lain yang dimaksud adalah orang atau badan usaha di luar perusahaan yang mempunyai hubungan transaksi dengan perusahaan. Sehubungan
dengan tujuan akuntansi, pengertian piutang dapat dipersempit yaitu tagiahan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam bentuk penerimaan kas di masa yang
akan datang.
B. Jenis Piutang dan Penyajiannya di Neraca 1. Jenis Piutang