lapisan-lapisan yang terbentuk setelah adanya proses pembukaan dan pengembangan perkebunan menjadi semakin beragam yakni “petani pemilik”,
“petani pemilik + penggarap”, “petani pemilik + buruh tani”, “petani penggarap”, “petani penggarap + buruh tani”, dan “buruh tani”.
2.2 Kerangka Pemikiran
Gambar 1 . Kerangka Pemikiran
Komoditas yang ditanam masyarakat UPT Simpang Nungki pada awal kedatangannya beragam seperti padi, palawija, buah-buahan jeruk, dan lain lain.
Petani yang mengusahakan tanaman padi sawah pada umumnya lebih bersifat subsisten. Komoditas lain seperti palawija, sayur, dan jeruk lebih bersifat
komersil. Perubahan produksi pertanian menjadi kelapa sawit yang merupakan komoditas baru dipengaruhi oleh beberapa hal yang dikelompokkan dalam dua
aspek yakni faktor eksternal masyarakat yang terdiri dari kebijakan pemerintah terkait perluasan perkebunan kelapa sawit dan faktor internal masyarakat yang
terdiri dari tingkat pengetahuan masyarakat dan tingkat pemilikan modal masyarakat untuk membangun maupun merawat kebun kelapa sawit. Tingkat
pengetahuan ini ditinjau dari beberapa aspek yakni pengetahuan tentang
Perubahan Produksi Pertanian:
- Keputusan membuka Kebun - Keberlanjutan Kebun
Faktor Eksternal Masyarakat :
Kebijakan Pemerintah
Faktor Internal Masyarakat:
-Tingkat Pengetahuan -Tingkat Kepemilikan Modal
Dinamika Struktur Agraria
: - Perubahan
Kepemilikan - Perubahan
Penguasaan - Perubahan
Pengusahaan Keterangan:
: Berhubungan : Berhubungan
bolak balik : Kuantitatif
penanaman, perawatan, keuntungan serta kerugian menanam kelapa sawit, dan proses pasca produksi atau pasca kebun kelapa sawit. Perubahan produksi
pertanian masyarakat dilihat dari dua hal yakni keputusan untuk membuka kebun kelapa sawit dan keberlanjutannya. Seiring dengan berlangsungnya proses
perubahan komoditas pertanian masyarakat, berlangsung pula gerak perubahan dalam bidang struktur agraria masyarakat. Hal tersebut seperti di gambarkan pada
kerangka pemikiran Gambar 1.
2.3 HIPOTESIS PENELITIAN
1. faktor internal memiliki hubungan positif dengan perubahan produksi pertanian;
2. faktor eksternal masyarakat memiliki hubungan positif dengan perubahan produksi pertanian masyarakat; dan
3. dinamika struktur agraria memiliki hubungan dengan perubahan produksi pertanian masyarakat.
2.4 Definisi Operasional dan Konseptual