sepenuhnya datar, yakni lereng 0,2 persen yang merupakan daerah endapan. Keadaan efektif tanah untuk alluvial lebih besar dari pada 90 centimeter tercatat
hampir 60-64 persen dari luas wilayah, sedangkan daerah yang ketebalan gambutnya lebih besar dari 75 centimeter terdapat seluas 6,74 persen. Tekstur
tanah 95 persen liat halus sedangkan drainage yang dominan yakni di daerah yang tergenang rawa. Penggunaan tanah berdasarkan peta kemampuan tanah dan
jenis tanah yang diusahaakan penduduk, daerah alluvial pada umumnya digunakan untuk persawahan karena daerahnya yang cukup subur. Pada daerah
organosol atau gambut juga diusahakan oleh penduduk dengan membuat handil- handil atau saluran pembuangan air sehingga daerah tersebut dapat diusahakan.
Tanaman pertanian yang dibudidayakan oleh masyarakat pada umumnya adalah padi sawah, jeruk, palawija, kelapa sawit, kelapa dalam, sagu, karet, nanas, dan
lain-lain.
4.3 Kondisi Demografi
Desa Simpang Nungki adalah desa dengan penduduk terbesar ketiga di wilayah Kecamatan Cerbon. Pada tahun 2010, desa seluas 19,50 kilometer persegi
ini di huni oleh 335 kepala keluarga yang tersebar pada delapan rukun tetangga. Penduduk Desa Simpang Nungki terdiri dari 625 laki-laki dan 613 perempuan.
Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kecamatan Cerbon Tahun 2005-2009
Pertambahan penduduk Kecamatan Cerbon dalam jumlah besar pada tahun 2007 terjadi karena adanya penempatan peserta program transmigrasi pada beberapa
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
2005 2006
2007 2008
2009 Jumlah Penduduk
desa di wilayah Kecamatan Cerbon. Desa di wilayah Cerbon yang menjadi tujuan program transmigrasi adalah Desa Simpang Nungki dan Desa Sawahan. Hal
tersebut juga menyebabkan lonjakan tajam jumlah penduduk Desa Simpang Nungki pada tahun 2007. Namun, jumlah penduduk pada Kecamatan Cerbon pada
tahun 2008 kembali menurun karena adanya peserta transmigran yang pergi meninggalkan daerah tersebut. Perkembangan jumlah penduduk Kecamatan
Cerbon dapat dilihat pada gambar 2 di atas. Sebagian besar masyarakat Desa Simpang Nungki bekerja sebagai petani
sawah dan perkebunan. Hal tersebut sesuai dengan kondisi wilayah yang cukup mendukung kegiatan pertanian. Sawah pasang surut yang banyak terdapat pada
Kecamatan Cerbon mampu membuat Kecamatan Cerbon berada di posisi ke-8 penyumbang beras terbesar Kabupaten Barito Kuala yakni sekitar 5,32 dari total
produksi beras Kabupaten Barito Kuala. Mata pencaharian utama penduduk dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3. Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Cerbon Tahun 2010 Berdasarkan data profil Kecamatan Cerbon tahun 2009, mata pencaharian utama
penduduk sangat beragam. Namun berdasarkan data lapang, seluruh masyarakat Desa Simpang Nungki yakni sebanyak 355 Kepala Keluarga memiliki lahan dan
mengusahakan pertanian di samping pekerjaan utama. Sebagian besar penduduk
Petani PNS
Buruh Pensiunan
Karyawan Swasta Peternak Nelayan
TNIPolri Pedagang
Mengurus Rumah Tangga Pelajarmahasiswa
lain-lain