1.6 Landasan Teori
Dalam landasan teori ini dipaparkan i pengertian makna dan ii pengertian komponen makna.
1.6.1 Makna
Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu bentuk dan makna Ramlan 1985: 48. Bentuk meliputi bunyi, fonem, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat,
paragraph, dan wacana. Makna adalah konsep yang terkandung dalam bentuk. Misalnya kata nabuh dalam bahasa Jawa dari segi bentuknya terdiri dari bentuk asal
tabuh dan imbuhan nasal N-. Kata nabuh
mengandung makna perbuatan ‘memukul’ gamelan.
Makna dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna yang timbul akibat hubugan bentuk bahasa dengan
referen melalui konsep. Misalnya kata napuk dalam bahasa Jawa bermakna lekasikal ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada mulut orang’. Makna leksikal suatu
kata sudah jelas bagi seorang bahasawan tanpa kehadiran kata itu dalam suatu konteks kalimat Chaer 1995: 61.
Makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat hubungan antara satuan gramatikal yang satu dengan satuan gramatikal yang lain. Misalnya kata depan ing
mengandung makna kata depan ‘berada’ setelah diikuti kata benda sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membentuk frasa. Misalnya, ing ‘di’ yang diikuti ngomah ‘rumah’ dalam kalimat
Dhewehe lagi turu ing ngomah ‘Dia baru tidur di rumah’.
1.6.2 Komponen Makna
Komponen makna atau komponen semantik semantic feature, semantic property,
atau semantic marker bersangkutan dengan setiap kata atau unsur leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur yang membentuk makna kata atau makna unsur
leksikal tersebut Chaer 1989: 114. Wedhawati 1995: 1 mengungkapkan dalam penelitiannya, sebuah butir leksikal mempunyai beberapa komponen semantik yang
terpadu menjadi satu kesatuan yang disebut satuan makna. Nida 1975: 33 mengemukakan pendapat tentang komponen makna sebagai
berikut. In addition to discovering these semantic features, or components, of
meaning, it is necessary also to find out what the relations are between the components, since that also is crucial for the understanding of meaning
. Dari kutipan di atas, Nida memaparkan bahwa untuk menemukan fitur
semantik atau komponen makna, sangat penting untuk terlebih dahulu menemukan relasi-relasi yang terjadi antara komponen-komponen tersebut. Hal tersebut
disebabkan karena sangatlah penting untuk memahami arti yang ada di dalam setiap kata.