Rating pada matrik EFAS: 1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar
2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar 3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil
3.6.3 Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan kemudian dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
Faktor
Faktor Tabel 3.4 Matriks SWOT
Strenghts S
Tentukan beberapa factor kekuatan
Weakness W Tentukan beberapa faktor
kelemahan
Opportunuties O
Tentukan beberapa faktor peluang
Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats T
Tentukan beberapa faktor ancaman
Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber: Rangkuti 2004 Dari hasil analisis SWOT akan dihasilkan empat alternatif strategi
Rangkuti, 2004 yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh manajemen perusaahaan, yaitu:
1. Strategi SO Strength-Opportunity
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar perusahaan. Jadi jika perusahaan memiliki
kelemahan maka perusahaan harus mampu mengatasi kelemahan tersebut, sedangkan jika perusahaan menghadapi ancaman maka perusahaan harus berusaha
menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
Universitas Sumatera Utara
2. Strategi WO Weakness-Opportunity
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadangkala
perusahaan menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal, oleh karena itu tergantung bagaimana manajemen
perusahaan untuk menggunakan strategi tersebut. 3.
Strategi ST Strength-Threat Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. 4.
Strategi WT Weakness-Threat Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan defensif dengan cara
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal
sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya, ia harus berjuang untuk tetap hidup bertahan.
Cara kerja analisis SWOT disini menggunakan matrik dengan memasukkan faktor-faktor lingkungan internal IFAS serta memasukkan faktor-
faktor lingkungan eksternal pada sel vertikal yang berupa peluang dan ancaman yang dapat diketahui dari hasil analisis lingkungan eksternal EFAS. Kemudian
dari sisa sel yang mempertemukan antara faktor-faktor internal dan eksternal tersebut dapat diketahui alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan analisis
SWOT. Dimana sel yang mempertemukan antara kekuatan-kekuatan internal dengan peluang-peluang perusahaan akan menghasilkan sel strategi SO. Sel yang
Universitas Sumatera Utara
mempertemukan antara kelemahan-kelemahan internal dengan peluang-peluang eksternal akan menghasilkan sel strategi WO. Sedangkan sel yang akan
mempertemukan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal akan menghasilkan sel strategi WT.
3.7Uji Keabsahan Data
Penilaian keabsahan riset kualitatif biasanya terjadi pada saat proses pengumpulan data, dan analisi-interpretasi data, yang dalam penelitian ini
menggunakan teknik Kopentensi Subjek Riset dan Trustworthiness. Yaitu : 1.
Kompetensi Subjek Riset Artinya subjek riset harus kredibel, caranya dengan menguji jawaban-
jawaban pertanyaan berkait dengan pengalaman subjek dan penegetahuan subjek. Bagi yang tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai
masalah riset, data subjek tersebut tidak kredibel. 2.
Trustworthiness Yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkapkan
realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. Penilaian keabsahan penelitian atau validitas data terjadi pada proses pengumpulan data,
dan untuk menentukan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria, maka
penulis menggunakan teknik triangulasi data. • Triangulasi
Universitas Sumatera Utara
Yaitu menganalisa jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya denagn data empirissumber data lainnya yang tersedia. Disini jawaban subjek
dikroscek dengan dokumen yang ada Kriyantono, 2007:71. Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan atau mengecek ulang
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh
langkah sebagai berikut: 1.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2.
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. 4.
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. Dalam penelitian ini peneliti membandingkan hasil wawancara yang
didapatkan dariownerpemilik usaha AD Souvenirdengan pelanggan hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian A.
Sejarah singkat Usaha
AD Souvenir merupakan salah satu usaha dalam bidang penjualan pelaminan dan cendramata khas Aceh yang terletak di kota Banda Aceh yang
berdiri sejak awal tahun 2004. Usaha ini didirikan oleh pasangan suami istri yaitu Bapak Ali dan Ibu Darmawati.Nama AD Souvenir terinspirasi dari perpaduan
nama kedua pemilik yaitu Bapak Ali dan ibu Darmawati. Pada awalnya pendirian usaha ini di dasari oleh keinginan Ibu Darmawati karena beliau adalah salah satu
pengrajin pelaminan yang handal di kota Banda Aceh, dan di dukung penuh oleh Bapak Ali selaku suami yang memberikan modal awal bagi Ibu Darmawati untuk
membuka usaha penjualan pelaminan adat Aceh. Pada tahun 2005 Bapak Ali dan Ibu Darmawati mulai melakukan
diversifikasi atau penganekaragaman produk. Hal ini dilakukan untuk memperluas target pasar dan menambah keuntungan. Cendramata khas Aceh adalah pilihan
pemiliksebagai produk tambahan yang akan mereka pasarkan. Pemilihan cendramata khas Aceh sebagai produk tambahan yang akan dipasarkan bukan
tidak beralasan, Bapak Ali dan Ibu Darmawati melihat adanya peluang yang menjanjikan pada penjualan produk tersebut. Tahun 2006 adalah tahun keemasan
bagi AD Souvenir karena pada tahun 2006 penjualan AD Souvenirmeningkat hal
Universitas Sumatera Utara