Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Responden berasal dari SMK Panca Budi 1, SMK Panca Budi 2 di Kecamatan Medan Sunggal dan SMA Bunga Bangsa, SMA Methodist 8 di Kecamatan Medan Barat. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 264 siswai.

4.1 Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior

Hasil penelitian ini memperoleh prevalensi anak yang terkena trauma gigi permanen anterior sebanyak 77 anak 29,2 dan anak yang tidak terkena trauma gigi permanen anterior yaitu 187 anak 70,8. Tabel 4. Prevalensi trauma gigi permanen anterior Kelompok Frekuensi n Persentase Trauma gigi Tidak trauma gigi 77 187 29,2 70,8 Total 264 100 Penelitian ini menunjukkan trauma gigi permanen anterior paling sering terjadi pada anak laki-laki yaitu 42 anak 15,9 dibandingkan dengan anak perempuan 35 anak 13,3. Trauma gigi permanen anterior paling sering terjadi pada anak usia 15 tahun yaitu 35 anak 13,3, dibandingkan anak usia 16 tahun 24 anak 9,1 dan anak usia 17 tahun 18 anak 6,8 Tabel 5. Universitas Sumatera Utara Table 5. Prevalensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin dan usia. Karakteristik Trauma Gigi Total Ada Tidak n n n Jenis kelamin ki-laki empuan 42 15,9 35 13,3 84 31,8 103 39,0 126 47,7 138 52,3 Usia tahun tahun tahun 35 13,3 24 9,1 18 6,8 51 19,3 63 23,9 73 27,7 86 32,6 87 33,0 91 34,5 Total 77 29,2 187 70,8 264 100 Penelitian ini menunjukkan bahwa trauma gigi permanen anterior lebih sering terjadi pada anak laki-laki usia 15 tahun yaitu 23 anak 8,7 dibandingkan dengan anak laki-laki usia 16 tahun yaitu 8 anak 3,0 dan anak laki-laki usia 17 tahun 11 anak 4,2. Siswa perempuan usia 16 tahun memiliki persentase tertinggi yaitu 16 anak 6,0 dibandingkan dengan siswa perempuan usia 15 dan 17 tahun masing- masing sebanyak 12 anak 4,6 dan 7 anak 2,7 Tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin dan usia. Jenis Kelamin Usia Laki-laki Perempuan Trauma n Non Trauma n Total Trauma n Non Trauma n Total 15 Tahun 23 8,7 26 9,8 49 12 4,6 25 9,5 37 16 Tahun 8 3,0 22 8,3 30 16 6,0 41 15,5 57 17 Tahun 11 4,2 36 13,7 47 7 2,7 37 14,0 44 Total 42 15,9 84 31,8 126 100 35 13,3 103 39,0 138 100 Penelitian ini menunjukkan trauma gigi permanen anterior paling sering menyebabkan fraktur enamel yaitu sebanyak 87 gigi 72,5, diikuti dengan fraktur enamel-dentin sebanyak 18 gigi 15,0, luksasi ekstrusi 6 gigi 5,0 , fraktur mahkota kompleks sebanyak 4 gigi 3,3, luksasi intrusi 4 gigi 3,3 dan avulsi sebanyak 1 gigi 0,8 Tabel 7. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan klasifikasi trauma gigi Andreasen yang diadopsi oleh WHO. Penelitian ini menunjukkan bahwa elemen gigi yang paling sering terkena trauma gigi permanen anterior adalah gigi insisivus sentralis maksila kanan yaitu sebanyak 37 gigi 30,83, diikuti oleh gigi insisivus sentralis maksila kiri yaitu sebesar 33 gigi 27,5, gigi Insisivus lateralis maksila kanan dan gigi Insisivus lateralis mandibula kiri sebanyak 10 gigi 8,33, gigi insisivus sentralis mandibula kanan 9 gigi 7,5, gigi insisivus sentralis mandibula kiri dan gigi insisivus lateralis mandibula kanan 6 gigi 5,0, gigi insisivus lateralis maksilaa kiri 4 gigi 3,33, gigi kaninus maksila kanan 3 gigi 2,5, gigi kaninus mandibula kanan dan kiri yang terkena hanya 1 gigi 0,84 dan gigi kaninus maksila kiri tidak ada dijumpai trauma Tabel 8. Klasifikasi Frekuensi ngigi Persentase Fraktur enamel Fraktur enamel-dentin Fraktur mahkota kompleks Luksasi ekstrusi Luksasi intrusi Avulsi 87 18 4 6 4 1 72,5 15,0 3,3 5,0 3,3 0,8 Total 120 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan elemen gigi. Elemen gigi Frekuensi n gigi Persentase Insisivus sentralis maksila kanan Insisivus lateralis maksila kanan Kaninus maksila kanan Insisivus sentralis maksila kiri Insisivus lateralis maksila kiri Kaninus maksila kiri Insisivus sentralis mandibula kiri Insisivus lateralis mandibula kiri Kaninus mandibula kiri Insisivus sentralis mandibula kanan Insisivus lateralis mandibula kanan Kaninus mandibula kanan 37 10 3 33 4 - 6 10 1 9 6 1 30,83 8,33 2,5 27,5 3,33 - 5,0 8,33 0,84 7,5 5,0 0,84 Total 120 100 Hasil penelitian ini, trauma gigi permanen anterior paling sering melibatkan hanya 1 elemen gigi yaitu 40 anak 51,9, diikuti oleh 2 elemen gigi yaitu 32 anak 41,6, 3 elemen gigi 4 anak 5,2 dan 4 elemen gigi 1 anak 1,3 Tabel 9. Table 9. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jumlah trauma gigi. Jumlah gigi trauma Frekuensi n gigi Persentase 1 elemen 2 elemen 3 elemen 4 elemen 40 40 anak 64 32 anak 12 4 anak 4 1 anak 51,9 41,6 5,2 1,3 Total 120 77 anak 100 Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menunjukkan bahwa trauma gigi permanen anterior paling sering terjadi di sekolah yaitu 33 anak 42,9 diikuti oleh rumah yaitu 19 anak 24,7, di jalan sebanyak 14 anak 18,2, tempat lainnya sebanyak 7 anak 9,1 dan tempat olahraga sebanyak 4 anak 5,2 Tabel 10. Tabel 10. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan lokasi terjadinya trauma. Lokasi trauma Frekuensi norang Persentase Rumah Sekolah Tempat olahraga Jalan Lain- lain kebiasaan buruk 19 33 4 14 7 24,7 42,9 5,2 18,2 9,1 Total 77 100 Penelitian ini menunjukkan bahwa trauma gigi permanen anterior paling sering dikarenakan jatuh yaitu 15 anak 19,5, kecelakaan kendaraan sebanyak 12 anak 15,6, penyalahgunaan gigi seperti menggigit makanan keras sebanyak 13 anak 16,9, menggigit pipet 12 anak 15,6, menggigit benda keras 12 anak 15,6, bermain 9 anak 11,7, olahraga 4 anak 5,2 dan berkelahi tidak ditemukan Tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan etiologi. Penelitian ini menunjukkan bahwa 70 anak 90,9 tidak melakukan perawatan apapun pada giginya, dan sebanyak 7 anak 9,1 melakukan perawatan tambalan Tabel 12. Tabel 12. Distribusi trauma gigi permanen anterior berdasarkan perawatan. Etiologi Frekuensi norang Persentase Jatuh Olahraga Kecelakaan Berkelahi Bermain Penyalahgunaan gigi -Menggigit pipet -Menggigit makanan keras -Menggigit benda keras 15 4 12 - 9 37 12 13 12 19,5 5,2 15,6 - 11,7 48,1 15,6 16,9 15,6 Total 77 100 Perawatan Frekuensi norang Persentase Dibiarkan saja 70 90,9 Dibawa ke dokter umum - - Dibawa ke dokter gigi untuk: - itambal - ilakukan pencabutan - 7 - - - 9,1 - - - Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN