hasil bertani padi dapat mencukupi kebutuhan hidup masyarakat Sinar Gunung. Hal ini menunjukkan bahwa tanah sangat berarti dan dekat dengan kehidupan masyarakat desa
terutama bagi para petani.
2.4 Sarana dan Tranfortasi
2.4.1 Jalan dan Tranfortasi
Sarana jalan yang ada di desa ini sudah cukup memadai. Kondisi jalan sebahagian sudah di aspal dan ada jalan yang masih belum tersentuh akan perbaikan jalan. Kondisi jalan
menuju Sinar Gunung sekarang ini memang tidak sebaik empat tahun belakangan ini, banyaknya jalan yang sudah rusak dan berlobang. Belum adanya kebijakan pemerintah dalam
perbaikan jalan sampai ke Sinar Gunung ini membuat para masyarakat setempat mengambil alternatif dengan cara menimbun jalan yang rusak dan berlobang tersebut dengan pasirtanah
maupun batu-batu kerikil kecil. Walaupun demikian, tetap saja bila hujan datang jalan yang sudah ditimbun akan rusak kembali akibat guyuran hujan akibatnya jalan menjadi becek dan
semakin rusak. Dalam menunjang perekonomian di Sinar Gunung, alternatif kendaraan sampai
kelokasi dengan angkutan umum Kenari yang sampai ke Simpang pasar 6 yang kemudian akan dilanjuta dengan menggunakan Ojek untuk sampai ke Sinar Gunung karena tidak
adanya angkutan umum sampai langsung ke Sinar Gunung. Dengan adanya Ojek dapat mempermudah menujun Sinar Gunung, selain itu masyarakat Sinar Gunung juga hampir
keseluruhan masyarkatnya telah memiliki kendaran sendiri seperti sepeda dayung, sepeda motor maupun mobil. Hal ini juga mempermudah masyarakat melakukan aktivitas mereka
sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Perekonomian
Di Sinar Gunung perekonomian masyarakatnya juga sudah cukup baik dalam menunjang perekomonia mereka, baik dalam kegiatan produksi pertanian maupun
pemasarannya. Dalam pengolahan lahan pertanian, para petani sudah menggunakan mesin Jetor sebagai alat untuk membajak sawah dan pada saat masa tanam, perawatan dan juga
pada saat panen sudah menggunakan tenaga pekerja yaitu mereka sebut dengan pekerjaan musiman yang mereka lakukan.
Pekerja musiman dikatakan disini adalah pekerja pengambil padi saat panen, jadi mereka hanya bekrja ketika musim panen padi berlangsung. Para pekerja musiman bukan
masyarakat Sinar Gunung melainkan dari daerah lain yang datang untuk bekerja untuk pekerjaan musiman. Para pekerja musiman ini kebanyakan datang dari Perbaungan dan
daerah-daerah disekitar Sinar Gunung.
Gambar 5: gambar diambil ketika salah satu informan peneliti sedang panen. Dari gambar dapat terlihat mesin pemisah padi dengan jeramih yang mayarakat Sinar Gunung menyebut dengan mesin panggilas penggilas
Dalam masa panen, para petani sudah menggunakan alat modern dalam hal proses pemanenan yaitu menggunakan alat pemisah padi dengan jerami. Hal ini juga mempermudah
Universitas Sumatera Utara
masyarakat untuk memanen padi mereka. Hal ini dapat dilihat dari gambar diatas, dalam gambar terdapat para buruh tani sedang melakukan proses pemisahan padi dengan jeramih.
Dalam pemisahan padi juga dilakukan dengan menggunakan tenaga mesin. Penggunaan mesin penggilas tersebut mempercepat proses pemanen padi yang ada di Sinar Gunung.
Di Sinar Gunung memiliki 2 Kilang padi yang dapat mempermudah masyarakat menjual hasil panen padi yang mereka miliki. Tetapi tidak semua masyarakat Sinar Gunung
menjual hasil padi mereka ke kilang padi yang ad di Sinar Gunung, ada pula yang menjual hasil padi pada kilang padi di luar Sinar Gunung.
Dalam hal keperluan sehari-hari, warga Sinar Gunung tidak harus repot-repot ke desa tetangga untuk memenuhi memenuhi kebutuhan sehari hari, karena sudah tersedianya dan
adanya penjual kebutuhan sehari-hari dari pagi hingga sore hari. Dan terdapat banyak warung-warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu ada juga beberapa Kedai
Tuak yang dapat ditemukan di Desa Sinar Gunung. 2.4.3
Kesehatan
Sarana kesehatan masyarakat menggunakan cara trandisional dan modern. Sejak dulunya sarana kesehatan digunakan oleh masyarakat Sinar Gunung adalah cara tradisional.
Tetapi dengan perkembangan zaman masyarakat Sinar Gunung telah menggunakan pengobatan modren tanpa meninggalkan pengobatan secara tradisionalnya.
Pengobatan trandisional masih banyak dilakukan masyarakat Sinar Gunung. Mereka memiliki keyakinan akan pengobatan trandisional juga baik walaupun terkadang mereka
menggunakan pengobatan modern sekaligus. Seperti pada waktu melakukan wawancara yang dengan informan peneliti, Ibu Dina 27 tahun mengatakan ketika anaknya sakit demam
maupun kurang selera makan beliau menggunakan kedua jenis pengobatan antara pengobatan
Universitas Sumatera Utara
trandisional dan pengobatan modren. Hal ini dilakukan ibu tersebut karena keyakinan akan pengobatan trandisional masih kuat di Sinar Gunung.
Kondisi kesehatan di Sinar Gunung tergolong baik. Masyakat disini peduli akan pentingnya kesehatan membuat masyarakat peduli akan lingkungan mereka. Pengobatan
secara tradisional yang dilakukan di Sinar Gunung ini seperti Kusuk masih sangat banyak dilakukan masyarakat disini. Tetapi tidak terlepas juga dengan menggunakan pengobatan
modren. Dan juga banyaknya bidan di Sinar Gunung ini membuat para masyarakat melakukan pengobatan juga tidak harus pergi jauh. Sudah adanya para tenaga medis
membuat masyarakat Sinar Gunung melakukan pengobatan dengan cepat. Maka dapat disimpulkan pengobatan tradisional dan modren saling berdampingan satu sama lainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN KONVERSI LAHAN