yang lebih luas dari lahan yang dijual kepad KIM. Hal ini sama dengan penduduk tetap yang menjual lahan untuk membeli lahan yang lebih luas dari lahan yang mereka jual kepada KIM.
Adanya jumlah pendatang dar berbagai kalangan dan berbagai suku juga memeprrkaya budaya yang ada di Sunar Gunung tersebut, hal ini dikatajan karena perbauran
antara sesama masyarakat yang baik dan tidak adanya konflik antar masyarakat membuat Sinar Gunung ini menjadi masyarakat yang saling menghargai perbedaan diantara mereka.
3.5 Pekerjaan
Lahan pertanian yang telah dijual kepada KIM membuat KIM membutuhkan karyawan buruh untuk mengelola perusahaan sehingga masyarakat Sinar Gunung beralih profesi dari
petani menjadi buruh pabrik. Tetapi walau sudah beralih profesi sebagai buruh pabrik tetapi
masyarakat Sinar Gunung tetap tidak meninggalkan profesi sebagai petani padi.
Lahan pertanian yang masyarakat kelolah untuk bercocok tanam padi dilakukan seperti sebagaimana pengolahan bertanam padi sesuai dengan tahap-tahap pertanian yang
baik, meraka membuat lahan pertanian sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil panen padi yang baik pula.
Lain halnya dengan kaum muda, kebanyakan mereka tidak berprofesi lagi sebagai petani, hal ini dilakukan mereka karena kebutuhan hidup yang semakin banyak dan juga
menurut mereka berprofesi sebagai petani sekarang ini sudah tidak mungkin lagi dapat mendapatkan kehidupan yang lebih layak apalagi sekarang ini lahan pertanian padi mereka
semakin berkurang akibat penjualan lahan kepada pihak KIM. Dengan tidak berprofesi sebagai petani para kaum muda di Sinar Gunung kebanyakan
merantau dari Sinar Gunung untuk mendapatkan pekerjaan yangb lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan ekomoni mereka dan juga daapt membantu beban orang tua mereka
Universitas Sumatera Utara
yang berprofesi sebagai petani padi di Sinar Gunung tersebut. Dengan kata lain, mereka berusaha memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga dengan bekeja keluar Sinar Gunung .
Profesi yang dimiki masyarakat Sinar Gunung sekarang ini adalah sebagai guru, buruh pabrik, tukang ojek, berdagang, pegawai negeri, pegawai swasta, membuka warung
nasi, dan beberapa usaha lainnya. Mereka melakukan pekerjaan yang baru ini karena banyak yang lebih senang menjalankan profesi baru selain dari bertani. Hal ini kebanyakan dilakukan
oleh kaum muda, hanya sebagiann kecil saja yang masihb tetap berprofesi bertani saja dan kebanyakan kaum tua yang tetap dalam profesi sebagai petani padi.
Semakin banyaknya masyarakat Sinar Gunung yang beralih profesi maka hal ini akan mengurangi jumlah petani yang ada, dan penurunan jumlah petani ini akan mempengaruhi
jumlah lahan pertanian yang akan semakin banyak berkurang dari sebelumnya. Dimana masyarakat petani akan terpaksa keluar daerah dari Sinar Gunung dan berdomisili di daerah
lain yang masih memiliki lahan pertanian yang dapat mereka kelolah. Jadi dapat dilihat sekarang ini, akan makin sedikitnya lahan yang akan ada dan juga petani padi juga akan
semakin berkurang pula.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7: ketika peneliti mewawancarai Ibu Marna Purba dokumen pribadi 12 September 2013
Ibu Marna Purba usia 50 tahun, dimana Ibu tersebut tidak mempunyai suami lagi sejak anak-anaknya masih kecil. Ibu itu dari dulunya berprofesi sebagai petani dan
menghidupi anak-anaknya dari hasil pertanian yang dilakukannya. Setelah tiga dari empat anaknya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri, beban Ibu tersebut sedikit berkurang
dan hanya satu lagi yang menjadi tanggungan Ibu tersebut. Dari gambar diatas terlihat Ibu Marna sedang kelelahan setelah menjemur padi hasil panen miliki Ibu tersebut.
Dengan memperoleh warisan, Ibu tersebut sekarang ini memperoleh lahan pertanian yang sebelumnya hanya menyewa lahan pertanian milik orang lain. Dan Ibu tersebut juga
sudah dapat membangun rumahnya yang sebelumnya semi permanen menjadi rumah permanen. Hal ini dikatakan Ibu tersebut “ mendapat warisan dari orangtuanya sehingga
dapat membeli lahan pertanian dan dapat memperbaiki rumah Ibu tersebut. Dengan adanya KIM membeli lahan masyarakat Sinar Gunung, menurut Ibu Marna membuat masyarakat
menajdi memilikin kehidupan yang lebih baik. Masyarakat yang sebagian kecil berprofesi sebagai petani, sebahagian hanya dalam
keadaan terpaksa saja. Hal ini dikarenakan ketidak adanya pengetahuan khusus sehingga hanya bertani saja yang dapat mereka lakukan membuat mereka tetap menjadi petani padi. Ini
dikatakan masyarakat Sinar Gunung bahwa berprofesi sebagai petani dikarenakan memang sudah tidak ada lagi pekerjaan yang dapat mereka lakukan dan daripada tidak memiliki
pekerjaan maka mereka tetap menjadi petani padi. Walaupun lahan yang mereka kelolah semakin sedikit untuk bertani dan akan mendapat hasil yang sedikit juga dari lahan yang
semakin berkurang mereka tetap melakukan profesi sebagai petani padi.
Universitas Sumatera Utara
Profesi sebagai petani yang ada di Sinar Gunung sudah jarang dilihat kaum muda yang berprofesi sebagai petani, hal ini dikarenakan kurangnya minat kaum muda untuk
bertani dan lebih memilih pekerjaan lain selain bertani.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Kehidupan Masyarakat Sinar Gunung
Setelah Konversi Lahan Pertanian
4.1. Dampak Konversi Lahan
Konversi lahan yang dilakukan oleh masyarakat Sinar Gunung, dengan adanya penjualan lahan pertanian kepada pihak kawasan industri KIM yang mengakibatkan
semakin sempitnya lahan pertanian di Sinar Gunung. Konversi lahan yang dari lahan pertanian padi berubah menjadi lahan pabrik, hal ini mengakibatkan adanya perubahan
tatanan sosial di dalam masyatakat. Dari perubahan lahan pertanian menjadi lahan pabrik memiliki dampak bagi
masyarakat, yaitu dampak negatif maupun dampak positif yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang melakukan penjualan lahan maupun pada lingkungan dimana masyarakat itu
tinggal. Adapun dampak positif yang yang terlihat di masyarakat Sinar Gunung setelah adanya penjualan lahan dan juga adanya kawasan industri KIM tersebut yaitu :
Masyarakat Sinar Gunung dapat meningkatakan taraf hidup yang lebih baik setelah
menjual lahan pertanian pada KIM.
Masyarakat Sinar Gunung dapat memiliki lahan yang lebih luas di luar desa Sinar Gunung setelah menjual lahan mereka kepada KIM.
Masyarakat dapat membangun rumah mereka menjadi lebih baik yaitu berupa
bangunan permanen dan juga memiliki kendaraan pribadi.
Masyarakat Sinar Gunung sudah mulai mementingkan pendidikan anak-anaknya.
Adanya lowongan pekerjaan di pabrik mengurangi jumlah pengangguran.
Universitas Sumatera Utara