Faktor Ekonomi FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN KONVERSI LAHAN

1. Kebutuhan Hidup 2. Warisan 3. Mempertahankan ciri khas mata pencaharian Dari paparan diatas dapat disimpulkan adalah bertani merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat Sinar Gunung, yang memang kebanyakan masyarakat berprofesi sebagai petani. Selain bergantung pada pertanian padi yang dilakukan masyarakat ini untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya. Masyarakat Sinar Gunung tidak pernah merasa kekurangan beras karena dengan hasil pertanian padi yang mereka peroleh dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya dan tidak perlu membeli beras bahkan dapat menjual sebagian hasil panen mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Lahan non pertanian adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk lahan bangunan atau tempat pemukiman masyarakat. Lahan pertanian mempunyai hasil yang berupa padi dan dari non pertanian, misalnya kandang bebek yang menghasilkan telur bebek. Di Sinar Gunung lebih banyak lahan pertanian dibandingkan lahan non pertanian.

3.3 Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu masyarakat Sinar Gunung menjual tanahnya kepada KIM. Harga tanah yang semakin tinggi setiap tahunnya membuat masyarakat berminat untuk menjual tanahnya dan membeli lahan baru dengan harga yang murah di tempat lain. Jika permintaan lahan banyak dari KIM, maka pemilik akan meminta harga lahan tinggi. Menurut Opung Rotiip Saragih harga tanah per rante 20 juta pada tahun 2006 dan pada penjualan lahan kedua kali tahun 2010 per rante 110 juta. Perbedaan harga Universitas Sumatera Utara tanah yang jauh membuat masyarakat sinar gunung menjual lahan dengan mendesak pihak KIM dengan harga tinggi per rante. Jika permintaan lahan banyak dari KIM, maka pemilik lahan akan meminta harga lahan lebih tinggi. Hal ini merupakan kesempatan pemilik lahan untuk mendapatkan untung yang besar dari pihak KIM. Saat KIM terdesak membutuhkan lahan untuk proyek bangunan pabrik, kesempatan untuk masyarakat Sinar Gunung membuat lahan lebih tinggi. Masyarakat mempunyai cara penjualan lahan, seperti menurut salah satu informan peneliti : “ pada waktu saya menjual lahan saya, saya menetapkan harga lahan dan membuat tawar menawar dengan pikah KIM. Agar harga lahan saya menjadi lebih tinggi. Dengan melakukan tawar-menawar itu jadi saya mau menjual lahan pertanian milik saya kepad KIM”. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa, masyarakat Sinar Gunung menjual lahan pertanian mereka dengan menekan harga lahan yang ingin di jual kepada pihak KIM. Dengan penekanan harga membuat harga lahan semakin lama semakin naik, hal itu yang di tunggu- tunggu masyarakat Sinar Gunung yang ingin menjual lahan mereka. Dengan melakukan strategi ini, mereka berharap mendapat harga yang mahal yang kemudian dapat membeli lahan yang lain di daerah lain. Setelah masyarakat menjual lahan dengan harga tinggi, mereka juga akan merubah status sosial dimata masyarakat dengan merubah gaya hidup terutama pada bangunan rumah mereka. Bangunan rumah menjadi satu simbol perubahan sosial satu keluarga di depan masyarakat dan beberapa penambahan barang-barang mewah seperti mobil, motor, dan merenovasi rumah, hasil dari penjualan lahan juga dimanfaat untuk pelebaran lahan yang dibeli diluar dari Sinar Gunung. Masyarakat menengah kebawah yang menjual lahanya merubah status sosialnya didalam masyarakat. Tergoda untuk menjual lahan dengan harga tinggi ke KIM membuat Universitas Sumatera Utara banyak masyarakat menengah kebawah menjual lahan dengan harga tinggi. Hasil dari penjualan tanah mereka depositokan ke BANK, ada juga yang membeli mobil, merenovasi rumah, membeli tanah di Pekan baru untuk menanam sawit, dan membeli lahan baru di luar dusun sinar gunung. Seperti penuturan dari Bapak Ayong. Setelah menjual tanah kepada KIM, Bapak Ayong membeli lahan baru di luar dusun Sinar Gunung dengan harga lahan yang murah. Dengan keuntungan dari penjualan lahan kepada KIM Bapak Ayong mendapatkan lahan dua kali lipat dari lahan sebelumnya. Hasil penjualan lahan juga Bapak Ayong membuat tempat penjemuran padi, gudang, dan dua rumah untuk di kontrakan dan satu rumah di Medan. Dengan menjual lahan kepada KIM dan dapat membeli lahan yang lebih luas membuat Bapak Ayong memiliki tambahan penghasilan, hal ini dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Dapat dikatakan demikian karena dengan hasil sewa lahan pertanian miliknya dapat menambah penghasilan walau tidak begitu besar tapi dapat memenihi sebagian kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Ayong tersebut. Bapak Ayong memiliki 4empat orang anak, tiga anak masih sebagai mahasiswa yang membutuhkan biaya yang cukup banyak yang dua anak Bapak Ayong kuliah di swasta yang membutuhkan biaya yang banyak yang mengharuskan banyak biaya yang tidak sedikit dan satu anak Bapak Ayong masih bersekolah tingkat menengah atas SMA yang juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Karena biaya pendidikan sekolah menengah atas dengan di perguruan tinggi sekarang ini tidak beda jauh sama-sama memerlukan banyak biaya. Hal ini juga yang mendasari Bapak Ayong menjual lahan kepada KIM. Dimana kebutuhan yang semakin banyak akan kebutuhan pendidikan anak-anaknya dan juga kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak tersebut. Universitas Sumatera Utara Bagi masyarakat Sinar Gunung yang mempunyai anak masih bersekolah membutuhkan biaya yang semakin banyak dan dengan menjual lahan dengan harga yang begitu malah. Hasil penjualan lahan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Sinar Gunung membuat sebahagiam masyarakatnya membuat suatu usaha sehingga menambah penghasilan mereka. Yaitu seperti membuat usaha ternak bebek yang sekarang ini banyak dijumpai di Sinar Gunung. Hal ini dikatakan masyarakat Sinar Gunung sebagain usaha tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka selain sebagai petani padi. Seperti salah satu informam peneliti, yaitu ibu Rohni 27 tahun yang melakukan ternak bebek. Ibu Rohni menuturkan bahwa : “saya beternak bebek untuk menambah penghasilan dari bertani padi. Dan hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami, tetapi kesulitan yang dialami beternak bebek ini pada saat pertama kali mulai beternak bebek tetapi setelah mulai bertelor baru lebih enak” Dari paparan Ibu Rohni diatas, peneliti dapat melihat adanya usaha untuk lebih dalam pemenuhan kebutahan yang dilakukan karena kebutuhan ekonomi yang sekarang ini semakin besar membuat masyarakat Sinar Gunung memilih untuk memiliki usaha untuk memdapatkan penghasilan tambahan selain dari bertani padi. Selain usaha ternak bebek ada juga masyarakat yang membuat usaha penjemuran padi dan berdagang. Masyarakat Sinar Gunung juga semakin memahami akan pentingnya usaha untuk pemenihan kebutuhan jangka panjang. Hal ini dikatakan peneliti karena peneliti melihat bahwa sebahagian masyarakat sudah semakin memilikirkan kebutuhan jangka panjang. Pendidikan yang semakin diutamakan dan berkurangnya pengangguran membuat mereka memikirkan akan pentingnya pemenuhan kebutuhan hidup. Para generasi muda yang memiliki tekat akan kebutuhan jangka panjang yang lebih baik, mereka kebanyakan merantau untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pada Universitas Sumatera Utara bertani. Merantau ketempat lain kebanyakan dilakuka oleh kaum muda di Sinar Gunung, setelah menyelesaikan sekolah menengah atas SMA mereka akan merantau untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan juga dapat membantu perekonomian keluarga. Kebanyakan kaum muda Sinar Gunung merantau ke Jakarta, Batam dan ada yang bekerja ke Malaysia. Hal ini mereka lakukan untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik dan juga untuk membantu perekonomian keluarga dan juga untuk memperoleh pengalaman baru yang dapat mendewasakan diri mereka. Seperti yang dikatakan Wiro 23 tahun, dia merantau setelah menamatkan sekolah menengah atas SMA ke Jakarta. Dari paparan yang diutarakannya kepada peneliti bahwa dia merantau untuk mencari pengalaman baru dan suasana baru dan juga teman-teman yang lebih banyak lagi. Sekarang ini setelah sudah cukup lama bekerja, dia pun bekerja dan juga kuliah. Hal ini dikatakannya untuk pepenuhan pekerjaan yang lebih baik kedepannya. Karena pendidikan juga sekarang ini sangat berperan penting untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Dari pekerjaan yang dilakukannya, dia sudah dapat membantu perekonomian keluarga walau belum banyak tetapi dia sudah senang dapat membantu pemenuhan kebutahan kluarga dan membantu orang tuanya.

3.4 Faktor Kependudukan