Sarana Penjaja Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap

4.3.4. Sarana Penjaja Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap

Sarana Penjaja di Kota Tanjungpinang Hasil Observasi Ya Tidak No. Sarana Penjaja f f n 1. Konstruksi sarana penjaja mudah dibersihkan 3 30,0 7 70,0 10 100,0 2. Tersedia tempat untuk: - Air bersih - Penyimpanan bahan makanan - Penyimpanan bahan makanan jadisiap saji - Penyimpanan peralatan - Tempat cuci alat, tangan, bahan makanan - Tempat sampah 3 4 7 6 6 4 30,0 40,0 70,0 60,0 60,0 40,0 7 6 3 4 4 6 70,0 60,0 30,0 40,0 40,0 60,0 10 10 10 10 10 10 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 70,0 responden tidak memiliki sarana penjaja yang mudah dibersihkan, sehingga tidak dapat melindungi makanan dari pencemaran. Berdasarkan pengamatan, bahan sarana penjaja makanan jajanan tradisional dibuat dari kayu dan papan. Bahan dari kayu dan papan yang tidak dicat biasanya sudah dalam keadaan kotor, lembab dan berwarna kehitaman karena jamur. Persyaratan lain mengenai sarana penjaja makanan adalah konstruksi sarana penjaja harus tersedia tempat untuk air bersih, penyimpanan bahan makanan, penyimpanan makanan jadisiap disajikan, penyimpanan peralatan, tempat cuci alat, tangan, bahan makanan dan tempat sampah. Berdasarkan pengamatan, tidak ada satupun sarana penjaja makanan jajanan tradisional yang memiliki fasilitas yang lengkap seperti yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942MenkesSK2003. Sarana penjaja yang dimiliki oleh pedagang makanan jajanan tradisional biasanya hanya tersedia satu atau dua ruang penyimpanan saja Ubiversitas Sumatera Utara yang digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan, makanan jadi dan sebagainya yang digabung. 4.3.5. Sentra Pedagang Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap Sentra Pedagang di Kota Tanjungpinang Hasil Observasi Ya Tidak No. Sentra Pedagang f f n 1. Lokasi pedagang cukup jauh dari sumber pencemaran atau dapat menimbulkan pencemaran makanan jajanan seperti pembuangan sampah terbuka. 7 70,0 3 30,0 10 100,0 2. Sentra pedagang dilengkapi dengan: - Air bersih - Tempat penampungan sampah - Saluran pembuangan air limbah - Jamban dan peturasi 7 6 3 4 70,0 60,0 30,0 40,0 3 4 7 6 30,0 40,0 70,0 60,0 10 10 10 10 100,0 100,0 100,0 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 70,0 lokasi pedagang cukup jauh dari sumber pencemaran, sehingga tidak dapat menimbulkan pencemaran makanan jajanan. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak ada satupun sentra pedagang makanan jajanan tradisional yang memiliki fasilitas yang lengkap seperti yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942MenkesSK2003. Hasil observasi terlihat bahwa 70,0 sentra pedagang dilengkapi air bersih, 60,0 memiliki tempat penampungan sampah, 30,0 memiliki saluran pembuangan air limbah, 40,0 memiliki jamban dan peturasi, dan tidak ada yang memiliki fasilitas pengendalian lalat dan tikus. Ubiversitas Sumatera Utara 4.4. Hasil Pemeriksaan Formalin dan Boraks Tabel 4.9. Hasil Pemeriksaan Formalin dan Boraks pada Makanan Jajanan Otak-Otak di Kota Tanjungpinang Hasil Parameter No. Nama Sampel Formalin Boraks 1. Otak-otak Ikan Ny. S. Positif Negatif 2. Otak-otak Ikan Ny. JA. Negatif Negatif 3. Otak-otak Ikan Ny. S. Negatif Negatif 4. Otak-otak Ikan Ny. F. Negatif Negatif 5. Otak-otak Ikan Ny. A 1 Negatif Negatif 6. Otak-otak Ikan Ny. E. Negatif Positif 7. Otak-otak Ikan Ny. M. Negatif Negatif 8. Otak-otak Ikan Ny. D. Negatif Negatif 9. Otak-otak Ikan Ny. N. Negatif Negatif 10. Otak-otak Ikan Ny. A 2 Negatif Negatif Hasil pengujian makanan jajanan otak-otak yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menunjukkan bahwa ada 1 sampel yang positif mengandung formalin dan 1 sampel mengandung boraks. Ciri-ciri makanan jajanan tradisional otak-otak yang mengandung formalin dan boraks, yaitu: tidak lengket, lebih kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lebih lama 3 hari. Ubiversitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Pedagang