2.8.2. Dampak Kronik
Secara imunologik sIgA sekretori Imunoglobulin A pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal zat asing masuk ke dalam
tubuh. Namun demikian, pada usia anak, usus imatur belum sempurna atau sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan
bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh dan sulit dikeluarkan. Hal ini juga akan lebih mengganggu pada penderita gangguan saluran cerna yang kronis seperti pada
penderita autism, penderita alergi dan sebagainya. Secara umum gangguan kesehatan secara kronik adalah sebagai berikut Yuliarti, 2007
1. Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir
hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu,
kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut,
tenggorokan, paru dan otak. 2. Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah,
kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
3. Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata. 4. Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah
dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.
Ubiversitas Sumatera Utara
Formalin tidak termasuk dalam daftar bahan tambahan makanan additive pada Codex Alimentarius, maupun yang dikeluarkan oleh Depkes. Humas Pengurus Besar
Perhimpunan Dokter spesialis Penyakit Dalam Indonesia PB PAPDI menyatakan formalin mengandung 37 formalin dalam pelarut air dan biasanya juga
mengandung 10 persen methanol. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena dapat menyebabkan kanker, mutagen yang menyebabkan perubahan
sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Berdasarkan penelitian WHO, kandungan
formalin yang membahayakan sebesar 6 gram. Padahal rata-rata kandungan formalin
yang terdapat pada mie basah 20 mgkg mie.
2.9. Boraks 2.9.1. Pengertian