Peralatan Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap

wawancara langsung pada responden saat penelitian juga diketahui ternyata semua responden tidak memiliki luka dan atau bisul pada tubuhnya. Berdasarkan pada hasil penelitian terdapat 60,0 responden memiliki rambut yang tampak bersih dan rapi. Hasil pengamatan terhadap pakaian yang tampak bersih menunjukkan persentase yang sama. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 60,0 responden memiliki kuku yang dipotong pendek. Tetapi terdapat 40,0 yang memiliki kuku yang tampak kotor dan berwarna hitam. Berdasarkan pengamatan, tidak ditemukan seorang pun pedagang makanan jajanan yang mengenakan celemek selama menjamah makanan di lokasi berdagang. Pengamatan juga dilakukan terhadap penggunaan penutup kepala pada penjamah makanan. Dari 10 responden ditemukan hanya 60,0 responden yang menggunakan penutup kepala. Sebagian besar 90,0 responden tidak mencuci tangan saat hendak menjamah makanan.

4.3.2. Peralatan Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap

Peralatan di Kota Tanjungpinang Hasil Observasi Ya Tidak No. Peralatan f f n 1. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun. 4 40,0 6 60,0 10 100,0 2. Dikeringkan dengan alat pengering atau lap yang bersih. 6 60,0 4 40,0 10 100,0 3. Tidak menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali pakai 7 70,0 3 30,0 10 100,0 4. Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan jajanan harus sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi persyaratan hygiene sanitasi. 3 30,0 7 70,0 10 100,0 Ubiversitas Sumatera Utara Hasil penelitian terhadap peralatan dapat disimpulkan bahwa tidak ada responden memiliki sanitasi yang baik dari segi peralatannya. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942MenkesSK2003 mengatur tentang cara untuk menjaga kebersihan peralatan. Berdasarkan pengamatan selama penelitian tidak ditemukan satupun responden yang melakukan pencucian peralatan dengan benar. Beberapa responden mencuci peralatan tanpa menggunakan sabun, peralatan hanya dicelupkan ke dalam sumber air pencuci yang sudah kotor. Beberapa responden lainnya mengeringkan peralatan dengan menggunakan lapserbet yang berfungsi untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk membersihkan sarana penjaja yang kotor, mengeringkan peralatan yang basah, bahkan untuk menyeka keringat di dahi. Selain itu, peralatan yang sudah dicuci diletakkan di atas makanan atau di sarana penjaja dalam keadaan terbuka. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 70,0 pedagang makanan jajanan tradisional menggunakan kembali peralatan telah dipakai, misalnya botol air mineral, botol minuman teh, minuman elektrolit dan sebagainya yang telah dicuci bersih. Botol ini digunakan untuk mewadahi bahan makanan atau makanan, seperti saos. Hasil pengamatan juga menunjukkan masih ada pedagang makanan jajanan yang menggunakan peralatan dengan fungsi yang bercampur baur. Berdasarkan pengamatan juga terlihat bahwa pedagang makanan jajanan tradisional menggunakan peralatan yang sudah patah, gompel, penyok, tergores atau retak. Ubiversitas Sumatera Utara 4.3.3. Bahan Makanan Jajanan Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap Bahan Makanan Jajanan di Kota Tanjungpinang Hasil Observasi Ya Tidak No. Bahan Makanan Jajanan f f n 1. Bahan yang digunakan dalam kemasan tidak cacat atau tidak rusak 8 80,0 2 20,0 10 100,0 2. Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk disimpan dalam wadah terpisah 4 40,0 6 60,0 10 100,0 3. Makanan jajanan yang disajikan dengan tempatalat perlengkapan yang bersih, dan aman bagi kesehatan 3 30,0 7 70,0 10 100,0 4. Pembungkus yang digunakan dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan 4 40,0 6 60,0 10 100,0 Berdasarkan pengamatan selama penelitian ditemukan bahwa semua pedagang menggunakan bahan yang segar dan tidak busuk, kemasan bahan terdaftar di Departemen Kesehatan, dan dari kemasan terlihat bahwa bahan tidak kadaluwarsa. Namun dari hasil pengamatan juga terlihat bahwa sebanyak 20,0 pedagang menggunakan bahan dengan kemasan yang cacat atau rusak, dan 60,0 bahan yang digunakan adalah bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk dan tidak disimpan dalam wadah terpisah. Hasil pengamatan juga terlihat bahwa 70,0 makanan jajanan yang disajikan dengan tempatalat perlengkapan yang tidak bersih, dan tidak aman bagi kesehatan. Meskipun semua makanan jajanan yang dijajakan dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup, namun sebanyak 60,0 pembungkus yang digunakan dalam keadaan tidak bersih dan dapat mencemari makanan Ubiversitas Sumatera Utara

4.3.4. Sarana Penjaja Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Observasi Terhadap