Analisis Grafik Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

47 berdistribusi normal dan dapat dipergunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0,353 0,05.

b. Analisis Grafik

Pengujian normalitas data dengan hanya melakukan uji statistik tidak dapat diambil suatu keputusan yang konkret, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan grafik agar lebih meyakinkan. Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar disekitar garis diagonal. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik. Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber : Diolah dari SPSS,2012 Gambar 4.2 Normal P-Plot Uji Normalitas Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat dilihat bahwa gambarnya telah berbentuk lonceng dan tidak menceng ke Universitas Sumatera Utara 49 kanan atau ke kiri yang menunjukkan bahwa data telah berdistribusi secara normal. Pada grafik P-P plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Dari hasil pengujian normalitas diatas baik dari segi analisis statistik maupun analisis grafik keduanya menunjukkan hasil yang sama sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data yang terdapat dalam penelitian ini telah berdistribusi secara normal. 4.2.2.2.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Menurut Ghozali 2005:105“uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplott yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS 20. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2005:105 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 50 a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di bawah angka 0 dan y, maka tidak heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi penelitian ini layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 51 4.2.2.3.Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan terhadap ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Tabel tersebut memperlihatkan nilai statistic D-W sebesar 1,716 dimana angka tersebut terletak diantara -2 sampai +2, dari pengamatan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini. Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,460 a ,212 ,161 8,82619 1,716 a. Predictors: Constant, SQRT TATO, SQRT PBV, SQRT PER, SQRT DER, SQRT ROI b. Dependent Variable: SQRT STOCK PRICE Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara 52 4.2.2.4.Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Untuk melakukan pengujian apakah terdapat multikolinearitas atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,01 atau sama dengan VIF 10 Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa : a. Debt to equity ratio memiliki nilai VIF sebesar 1,454 atau tidak 10 dan nilai tolerance sebesar 0,688 atau tidak 0,1. Dari kedua nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel debt to equity ratio bebas dari adanya multikolinearitas. b. Price to book value memiliki nilai VIF sebesar 1,383 atau tidak 10 dan nilai tolerance sebesar 0,723 atau tidak 0,1. Dari kedua nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel price to book value bebas dari adanya multikolinearitas. c. Price earning ratio memiliki nilai VIF sebesar 2,179 atau tidak 10 dan nilai tolerance sebesar 0,459 atau tidak 0,1. Dari kedua nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel price earning ratio bebas dari adanya multikolinearitas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 11,089 6,009 1,845 ,069 SQRT DER ,551 3,420 ,020 ,161 ,872 ,688 1,454 SQRT PBV 7,729 2,578 ,355 2,998 ,004 ,723 1,383 SQRT PER -,436 ,453 -,143 -,963 ,339 ,459 2,179 SQRT ROI 25,279 17,123 ,213 1,476 ,144 ,485 2,064 SQRT TATO -7,443 10,361 -,090 -,718 ,475 ,648 1,543 a. Dependent Variable: SQRT STOCK PRICE Universitas Sumatera Utara 54 d. Return on investment memiliki nilai VIF sebesar 2,064 atau tidak 10 dan nilai tolerance sebesar 0,485 atau tidak 0,1. Dari kedua nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel return on investment bebas dari adanya multikolinearitas. e. Total assets turn over memiliki nilai VIF sebesar 1,543 atau tidak 10 dan nilai tolerance sebesar 0,648 atau tidak 0,1. Dari kedua nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel total assets turn over bebas dari adanya multikolinearitas. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance 0,1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. 4.2.3. Pengujian Hipotesis 4.2.3.1.Uji Koefisien Determinasi Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:105 “Adjusted R 2 dianggap lebih baik dari R 2 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”. Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 20 diperoleh sebesar 0,161. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel debt equity ratio DER, price to book value PBV, price earning ratio PER, return on investment ROI, dan total assets turn over TATO terhadap harga saham adalah sebesar 16,1. Sedangkan sisanya sebesar 83,9 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.2.3.2.Uji Signifikan Simultan Uji F Untuk menguji signifikansi model regresi secara simultan dapat dilakukan dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F- hitung. Selain itu akan dilihat nilai signifikansi sig, dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesa untuk uji F adalah sebagai berikut : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,460 a ,212 ,161 8,82619 a. Predictors: Constant, SQRT TATO, SQRT PBV, SQRT PER, SQRT DER, SQRT ROI b. Dependent Variable: SQRT STOCK PRICE Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara 56 H o :Tidak ada pengaruh antara variabel debt to equity ratio, price to book value, price earning ratio, return on investment, dan total assets turn over secara bersamaan terhadap harga saham. H a :Ada pengaruh antara variabel debt to equity ratio, price to book value, price earning ratio, return on investment, dan total assets turn over secara bersamaan terhadap harga saham. Tabel 4.7 Hasil Uji F Berdasarkan Uji F maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1 Jika F hitung F F tabel, maka H ditolak dan H a diterima. 2 Jika F hitung F F tabel, maka H diterima dan H a ditolak. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai tabel F dengan tingkat probabilitas sebesar 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : Vektor 1 : Jumlah variabel – 1 atau 6 – 1 = 5 Vektor 2 : Banyaknya data – vektor 1 atau 84 – 5 = 79 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1630,864 5 326,173 4,187 ,002 a Residual 6076,321 78 77,902 Total 7707,185 83 a. Predictors: Constant, SQRT TATO, SQRT PBV, SQRT PER, SQRT DER, SQRT ROI b. Dependent Variable: SQRT STOCK PRICE Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara 57 Dengan ketentuan menggunakan kedua vektor diatas maka diperoleh nilai F dari tabel sebesar 2,33. Dari keseluruhan hasil pengujian tersebut baik dari tabel ANOVA ataupun F tabel dapat dilihat bahwa F hitung F sebesar 4,187 nilai F tabel sebesar 2,33 dengan nilai signifikan sebesar 0,002 0,05. Maka diambil keputusan bahwa H ditolak dan H a diterima, hal ini menunjukkan bahwa debt to equity ratioI DER, price to book value PBV, price earning ratio PER, return on investment ROI, dan total assets turn over TATO secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 4.2.2.3.Uji Signifikan Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut : H = 0, artinya debt to equity ratio, price to book value, price earning ratio, return on investment, dan total assets turn over secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Ha ≠ 0, artinya debt to equity ratio, price to book value, price earning ratio, return on investment, dan total assets turn over secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.8 Hasil Uji t Dari tabel di atas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda STOCK PRICE = 11,089 +0,551 DER+7,729 PBV-0,436 PER+25,279 ROI- 7,443 TATO Keterangan : a. Nilai kostanta adalah 11,089 artinya jika debt to equity ratio, price to book value ratio, price earning ratio, return on investment dan total assets turn over bernilai 0, maka harga saham akan meningkat sebesar 11,089. b. Nilai koefisien debt to equity ratio 0,551 artinya setiap kenaikan debt to equity ratio akan meningkatkan harga saham sebesar 0,551. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 11,089 6,009 1,845 ,069 SQRT DER ,551 3,420 ,020 ,161 ,872 SQRT PBV 7,729 2,578 ,355 2,998 ,004 SQRT PER -,436 ,453 -,143 -,963 ,339 SQRT ROI 25,279 17,123 ,213 1,476 ,144 SQRT TATO -7,443 10,361 -,090 -,718 ,475 a. Dependent Variable: SQRT STOCK PRICE Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara 59 c. Nilai koefisien price to book value 7,729 artinya setiap kenaikan price to book value akan meningkatkan harga saham sebesar 7,729. d. Nilai koefisien price earning ratio -0,436 artinya setiap kenaikan price earning ratio akan mengurangi harga saham sebesar 0,436. e. Nilai koefisien return on investment 25,279 artinya setiap kenaikan return on investment akan meningkatkan harga saham sebesar 25,279. f. Nilai koefisien total assets turn over -7,443 artinya setiap kenaikan total assets turn over akan mengurangi harga saham sebesar 7,443. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan α2 = 52 =0.025. kesimpulan yang dapat diambil dari uji t ini adalah : 1 Jika t hitung t t tabel maka H diterima dan H a ditolak. 2 Jika t hitung t t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Untuk menghitung nilai t tabel cara yang dilakukan adalah dengan menghitung nilai Degree of Freedom DF terlebih dahulu dengan rumus DF = Jumlah data – 2 atau 84 – 2 = 82. Kemudian nilai DF yang dapat dicocokkan dengan α yang telah ditentukan sebelumnya atau 0,025. Dengan ketentuan tersebut didapatkan nilai t dari tabel sebesar 1,98932. Universitas Sumatera Utara 60 Dari hasil pengujian di atas maka dapat dijelaskan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : 1 Pengaruh debt to equity ratio terhadap harga saham. Hasil analisis uji t untuk variabel debt to equity ratio menunjukkan t hitung t sebesar 0,161 dan t tabel sebesar 1,98932 dengan signifikansi sebesar 0,872. Karena t hitung t 0,161 t tabel 1,98932 maka H diterima dan H a ditolak dan signifikansi 0,872 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2 Pengaruh price to book value terhadap harga saham. Hasil analisis uji t untuk variabel price to book value menunjukkan t hitung t sebesar 2,998 dan t tabel sebesar 1,98932 dengan signifikansi sebesar 0,004. Karena t hitung t 2,998 t tabel 1,98932 maka H ditolak dan H a diterima dan signifikansi 0,004 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa price to book value secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3 Pengaruh price earning ratio terhadap harga saham. Hasil analisis uji t untuk variabel price earning ratio menunjukkan t Universitas Sumatera Utara 61 hitung t sebesar -0,963 dan t tabel sebesar 1,98932 dengan signifikansi sebesar 0,339. Karena t hitung t -0,963 t tabel 1,98932 maka H diterima dan H a ditolak dan signifikansi 0,339 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa price earning ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4 Pengaruh return on investment terhadap harga saham. Hasil analisis uji t untuk variabel return on investment menunjukkan t hitung t sebesar 1,476 dan t tabel sebesar 1,98932 dengan signifikansi sebesar 0,144. Karena t hitung t 1,476 t tabel 1,98932 maka H diterima dan H a ditolak dan signifikansi 0,144 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa return on investment secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5 Pengaruh total assets turn over terhadap harga saham. Hasil analisis uji t untuk variabel total assets turn over menunjukkan t hitung t sebesar -0,718 dan t tabel sebesar 1,98932 dengan signifikansi sebesar 0,475. Karena t hitung t -0,718 t tabel 1,98932 maka H diterima dan H a ditolak dan signifikansi 0,475 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa total assets turn over secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga Universitas Sumatera Utara 62 saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Return on Equity , Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Assets Growth, Inflasi dan Return Saham Perusahaan Property dan Real Estate

1 1 14

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 7

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 12

Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Price To Book Value Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 13