Teori The Invisible Hand

2. Teori The Invisible Hand

  ―Kita mendapatkan makan malam kita bukan dari kebaikan tukang daging, pembuat bir, atau tukang roti; melainkan dari pengejaran mereka terhadap kepentingan mereka sendiri. Kita berharap bukan keapda rasa kemanusiaan mereka, tetapi kepada perasaan cinta diri mereka. Kita tidak pernah berbicara kepada mereka tentang kebutuhan kita, melainkan tentang keuntungan mereka,‖ demikian tulis Smith pada the Wealth of Nation.

  Karena semua orang mementingkan dirinya sendiri, mengejar kepentingan diri pribadinya maka orang lain akan mendapatkan keuntungan sekaligus juga roda perekonomian akan berjalan. Begitulah kira-kiran kesimpulan dari kutipan ini. Siapa yang menggerakkan? Yang menggerakkannya adalah ―pengejaran kepentingan pribadi‖ yang kemudian disebutnya sebagai ―invisible hand‖.

  Invisible hand merupakan istilah ringkas dari hokum penawaran and permintaan dan menjelaskan bagaimana tarikan dan dorongan dari kedua factor tersebut menguntungkan masyarakat secara keseluruhan. Gagasannya sederhana: tidak ada yang salah dengan orang yang bertindak untuk kepentingan dirinya sendiri; di pasar bebas, kekuatan gabungan dari semua orang yang mengejar kepentingannya sendiri akan menguntungkan masyarakat secara keseluruhan dan memperkaya semua orang. Smith menulis:

  ―[setiap individu], tidak bermaksud untuk memenuhi kebutuhan public, atau mengetahui seberapa banyak dia memenuhinya… dengan mengarahkan industrinya sedemikian rupa sehingga menghasilkan nilai terbesar, dia hanya menginginkan keuntungannya sendiri. Dalam hal ini, seperti dalam banyak kasus lainnya, diririnya dipimpin oleh ―tangan yang tak terlihat‖ untuk melakukan sesuatu yang bukan merupakan bagian dari

  145 Tanpa sebuah monopoly bagaimanapun sebuah sendi perdagangan pada perusahaan (yang

  digambarkan melalui pengadaan dan persediaan bahan baku perusahaan serta proses penjualannya) akan menandai tumbuhnya cabang-cabang (ranting-ranting) perdagangan (dalam) dan luar negeri.

  Kalimat dan kata dalam kurung ditambahkan oleh penulis . Dikutip dari ibid Smith,1776, p 245.

  146 Dengan terus mengejar atau mengikuti kepentingan diri mereka (selft-interest) setiap

  individu akan dibimbing oleh tangan-tangan tak terlihat untuk meningkatkan kepentingan publik.

  maksudnya… Dengan mengejar kepentingannya sendiri dia sering kali juga memenuhi kepentingan masyarakat daripada ketika dia benar-benar bermaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya tidak pernah mengetahui hal baik yang dilakukan oleh mereka yang memang sengaja berdagang untuk kepentingan publik‖.

  Invisible hand menggarisbawahi bahwa individu seharusnya mempu memutuskan apa yang diproduksi dan dikonsumsi, tetapi dengan beberapa syarat. Pertama, harus berdasarkan pada ―kepentingan pribadi‖ bukan pada keserakahan murni. Atas dasar itu dibutuhkan peran serta pemerintah dalam memberikan hokum dan regulasi yang melindungi semua pihak agar tidak berlaku curang atau serakah; hokum juga dibutuhkan agar sebagai konsumen kita mendapatkan perlakuan yang adil, serta perlindungan terhadap pekerja. Kedua, invisible hand berlaku pada saat semua orang melakukan hal yang sama, semuanya mengejar kepentingan yang sama. Jika hanya ada satu orang bertindak demi kepentingannya sendiri, tetapi semua orang bertindak altruis (bertindak untuk melayani kepentingan masyarakat), maka teori ini akan gagal. Ketiga, inivisible hand akan berlaku pada saat adanya keseimbangan antara permintaa dan penawaran; jika penawarannya terbatas maka hokum ini tidak berlaku.

  Mari kita ambil contoh sederhana mengenai invisible hand ini. Kita bayangkan Thomas Alva Edison menciptakan lampu baru dengan kriteria

  yang lebih ekonomis: lebih efisien, tahan lama, dan lebih terang. Dia melakukan itu semua untuk kepentingan dirinya sendiri, untuk memenuhi kepuasan pencarian ilmiahnya sekaligus agar dia kaya atau semakin terkenal. Tujuan sampingannya untuk member manfaat kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kenyamanan hidup.

  Jika tidak ada permintaan atas bola lampu tersebut maka tidak aka nada yang membayar Thomas. Invisible hand tidak berlaku di sini.

  Bila ada permintaan, Thomas mulai berbisnis. Orang lain yang melihat ada keuntungan dari berjualan bola lampu akan menyaingingia dengan merancang lampu yang lebih baik. Pesaingnya ini pun akan mendapatkan keuntungan, ia pun tambah kaya. Namun invisible hand tidak pernah tidur, Thomas berpikir lagi agar dirinya tidak tersaingi. Untuk itu Thomas menawarkan bola lampu yang lebih murah untuk memastikan dirinya tetap menjual bola lampu paling banyak. Saat itu, konsumen merasa senang memperoleh manfaat dari bola lampu yang murah.

  Lihatlah, karena ―pengejaran kepentingan pribadi‖ ada banyak orang (sebagai pelaku bisnis) yang mendapatkan kekayaan dari penjualan lampu, sekaligus juga semua orang (sebagai konsumen) mendapatkan manfaat (harga lampu yang murah).

  Syarat dasarnya adalah pasar bebas yang berkeadilan. Pasar bebas, bagi Smith, merupakan perwujudan kebebasan kodrati dan

  keadilan untuk perwujudan manusia dalam bidang ekonomi. Pasar bebas adalah pasar yang melayani beragam tujuan yang terpisah-pisah, dan bahkan tidak dapat didamaikan satu dengan yang lainnya. Di dalam Pasar bebas tidak diperlukan kesepakatan pelaku terhadap tujuan yang ingin dicapai bersama. PAsar bebas adalah tatanan kosmis yang memungkinkan setiap individu mengejar kepentingannya, keadilan untuk perwujudan manusia dalam bidang ekonomi. Pasar bebas adalah pasar yang melayani beragam tujuan yang terpisah-pisah, dan bahkan tidak dapat didamaikan satu dengan yang lainnya. Di dalam Pasar bebas tidak diperlukan kesepakatan pelaku terhadap tujuan yang ingin dicapai bersama. PAsar bebas adalah tatanan kosmis yang memungkinkan setiap individu mengejar kepentingannya,

  Menurut Smith perdagangan bebas akan menguntungkan setiap Negara yang terlibat di dalamnya, karena perusahaan di dalam satu Negara tidak hanya menjual barang mereka di dalam negeri, tetapi juga di arena internasional. Produktivitas dalam negeri akan menngkat dengan sendirinya, ketika produk tidak menumpuk di dalam negeri. Pada argumentasi ini Smith mengkritik pandangan kaum merkantilis yang menginginkan pembatasan dalam perdagangan dengan pajak yang berlebih untuk melindung produsen domestic. Smith meyakini dengan perdagangan bebas, ekonomi suatu negara akan mengalami keuntungan karena dapat menjual barang dengan jumlah lebih banyak, membangun spesialisasi kerja yang terfokus, dan memproduksi banyak barang dengan tenaga kerja yang sama.