Nafsu Mementingkan Diri Sendiri akan Menghasilkan Kehancuran Ekonomi

3. Nafsu Mementingkan Diri Sendiri akan Menghasilkan Kehancuran Ekonomi

  Pemikiran Khaldun mengenai penyebab tumbuh dan matinya peradaban dapat menjadi dasar bagi rumusan tesis ini, bahwa ―nafsu mementingkan diri sendiri justru menjadi penyebab jatuhnya perekonomian‖.

  ―It should be known that at the beginning of a dynasty, taxation yield large revenue from small assessments. At the end of the dynasty, taxation yield a small revenue from large assessment.‖(2:80)

  "Perlu diketahui bahwa pada awal dinasti, hasil pendapatan perpajakan besar dari kegiatan usaha kecil. Pada akhir dinasti, perpajakan menghasilkan pendapatan kecil dari kegiatan usaha besar "2:80.

  “In the latter years of the dynasty (taxation) may become excessive. Business fall off and all hopes (of profit) are destroyed.‖

  "Pada tahun-tahun terakhir dari dinasti (perpajakan) dapat menjadi berlebihan. Bisnis jatuh dan semua harapan (keuntungan) yang hancur. "

  Apa penyebabnya?

  Nafsu memenuhi keuntungan pribadi dan menguasai semua hal untuk kepentingan pribadi.

  ―The corrupting influence of power demoralizes the social system and produces a climate of thought and emotion in which assabiyah becomes ineffectual. The frequent misuse of power leaves the masses depressed and they drift towards deceit and treachery.‖

  "Pengaruh merusak daya mendemoralisasi sistem sosial dan menghasilkan iklim pemikiran dan emosi di mana assabiyah menjadi tidak efektif. Penyalahgunaan kekuasaan sering meninggalkan massa tertekan dan mereka melayang ke arah penipuan dan pengkhianatan. "

  “The trouble and financial difficulty and the loss of profit which it causes the subjects takes away all incentives to effort, thus ruining the fiscal structure. The trading of the ruler may cause the destruction of civilization (2:95) "Masalah dan kesulitan keuangan dan kehilangan keuntungan yang menyebabkan subyek mengambil semua insentif untuk usaha pribadinya, “The trouble and financial difficulty and the loss of profit which it causes the subjects takes away all incentives to effort, thus ruining the fiscal structure. The trading of the ruler may cause the destruction of civilization (2:95) "Masalah dan kesulitan keuangan dan kehilangan keuntungan yang menyebabkan subyek mengambil semua insentif untuk usaha pribadinya,

  “ Commercial activity on the part of the ruler is harmful to his subjects and ruinous to the tax revenue. Competition between them (the subjects) already exhaust…their financial resources. Now when the ruler; who has so much more money than they, competes with them, scarcely a single one of them will

  be able to obtain the things he wants…(the subject) thus exhaust his capital and has to go out of business.‖2:83-85

  "Kegiatan Komersial yang dilakukan penguasa berbahaya bagi rakyatnya dan menghancurkan sector penerimaan pajak. Persaingan di antara mereka (subyek) akan menghilangkan... sumber daya keuangan mereka. Sekarang ketika penguasa; yang memiliki begitu banyak uang lebih dari mereka, bersaing dengan mereka, nyaris tidak satu pun dari mereka akan dapat memperoleh hal-hal yang dia inginkan ... sehingga buang-buang modal dan keluar dari bisnis. "2:83-85

  “Were the ruler to compare the revenue from taxes with the small profit (it reaps from trading) it would find the latter negligible in comparison with the former”

  "pada saat penguasa membandingkan pendapatan dari pajak dengan keuntungan kecil (menuai dari penjualan) ia akan mengutamakan yang terakhir dan mengabaikan pajak"