BAB II CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR DALAM HUKUM
PERUSAHAAN DI INDONESIA
A. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR
Defenisi dari CSR itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Di antaranya adalah defenisi yang dikemukan oleh Magnan Ferrel yang
mendefenisikan CSR sebagai : ”A business acts in socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse stakeholder
interest ”. Defenisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara
seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil para pelaku bisnis melalui perilaku yang
secara sosial bertanggung jawab. Sedangkan Komisi Eropa membuat defenisi yang lebih praktis yang pada galibnya bagaimana perusahaan yang secara sukarela
memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih. Sedangkan Elkington mengemukakan bahwa
sebuah perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan profits;
masyarakat, khususnya komunitas sekitar people; serta lingkungan hidup planet earth
.
34
Trinidads Tobacco Bureau of Standards mendefenisikan CSR sebagai
komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan
34
A.B. Susanto, Loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih
luas.
35
The World Business Council for Sustainable Development WBCSD
dalam pubilkasinya Making Good Business Sense mendefinisikan CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sebagai: “Continuing commitment by
business to be have ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workface and their families as well as of the
local community and society at large ”.
36
Masyarakat Uni Eropa European Commission memberikan pengertian CSR yaitu : A concept where by companies decide voluntarily to contribute to a
better society and a cleaner environment. A concept where by companies integrate social and environmental concerns in their business operations and in
their interaction with their stakeholders on a voluntary basis .
Maksudnya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas
komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.
37
35
Reza Rahman, Loc.cit..
Artinya suatu konsep dimana perusahaan memutuskan secara sukarela untuk memberikan
36
Sutarto “Good Corporate Governance GCG: Corporate Social Responsibility CSR dan Pemberdayaan UMKM”,
http:www.diskopjatim.go.id , terakhir kali diakses tanggal 1
September 2010.
37
Mallen Baker “Corporate Social Responsibility-what does it means?”,
http:www.mallenbaker.net , terakhir kali diakses tanggal 2 September 2010.
Universitas Sumatera Utara
kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan yang bersih. Suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan
dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pihak yang berkepentingan secara sukarela.
Versi lain mengenai definisi CSR dikemukakan oleh World Bank. Lembaga keuangan global ini memandang CSR sebagai: “The commitment of
business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to
improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development
”.
38
Menurut Lingkar Studi CSR Indonesia, defenisi CSR adalah upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan
memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan. Yang artinya adalah komitmen bisnis untuk berperilaku etis dan
memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan semua pemangku kepentingan guna memperbaiki kehidupan
mereka dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis, agenda pembangunan yang berkelanjutan maupun masyarakat umum.
39
38
Sutarto “Good Corporate Governance GCG: Corporate Social Responsibility CSR dan Pemberdayaan UMKM”,
http:www.diskopjatim.go.id , terakhir kali diakses tanggal 1
September 2010.
39
Idid .
Universitas Sumatera Utara
Menurut defenisi yang dikemukakan oleh The Jakarta Consulting Group, tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam internal maupun ke luar
eksternal perusahaan. Ke dalam maksudnya, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti
diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan.
Karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan
mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari
peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Di samping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan, karena
hanya dengan kerja keras, kontribusi serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan. Oleh karenanya
perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karier bagi karyawannya. Tentu saja hubungan antara
perusahaan dengan karyawan itu harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntugkan mutually beneficial. Artinya perusahaan harus
memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal
bagi kemajuan perusahaan.
40
40
A. B. Susanto, Op.cit., hal. 11.
Universitas Sumatera Utara
Ke luar, maksudnya tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan harus dikelola sebaik- baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas
perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan tumbuh kembangnya perusahaan, kebutuhan akan
tenaga kerja ini akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja
akan semakin banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh dan berkembang. Oleh karenanya perusahaan berkewajiban untuk selalu mencari peluang-peluang
baru bagi pertumbuhan tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat pengembalian finansial yang optimal. Perusahaan juga
memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan
maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup
masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun untuk generasi penerus.
41
41
Ibid, hal. 12.
Universitas Sumatera Utara
Rumusan atau defenisi atau pengertian yang diberikan di atas menunjukkan kepada masyarakat bahwa setidaknya ada tiga hal pokok yang
membentuk pemahaman atau konsep mengenai CSR. Ketiga hal tersebut adalah:
42
1. Bahwa sebagai suatu artificial person, perusahaan atau korporasi tidaklah
berdiri sendiri dan terisolasi, perusahaan atau perseroan tidak dapat menyatakan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap keadaan
ekonomi, lingkungan maupun sosialnya; 2.
Keberadaan eksistensi dan keberlangsungan sustainability perusahaan atau korporasi sangatlah ditentukan oleh seluruh stakeholders-nya dan bukan
hanya shareholders-nya. Para stakeholders ini, terdiri dari shareholders, konsumen, pemasok, klien, costumer, karyawan dan keluarganya, masyarakat
sekitar dan mereka yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan the local community and society at large;
3. Melaksanakan CSR berarti juga melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari
perusahaan atau korporasi, sebagai wadah untuk memperoleh keuntungan melalui usaha yang dijalankan danatau dikelola olehnya. Jadi ini berarti CSR
adalah bagian terintegrasi dari kegiatan usaha business, sehingga CSR berarti juga menjalankan perusahaan atau korporasi untuk memperoleh
keuntungan.
42
Gunawan Widjaja Yeremia Ardi Pratama, Op.cit., hal. 9-10.
Universitas Sumatera Utara
B. Latar Belakang dan Perkembangan Corperate Social Responsibility