Bentuk Corperate Social Responsibility CSR yang dapat Dilakukan

Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan motif reaktif dalam bentuk kedermawanan charity. Namun untuk aspek lingkungan menunjukkan apresiasi yang bagus terlihat dari pola reklamasi lahan bekas tambang yang mereka lakukan dalam bentuk backfilling. 136

B. Bentuk Corperate Social Responsibility CSR yang dapat Dilakukan

dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Salah satu bentuk perhatian yang dapat diberikan perusahaan di Indonesia dalam usaha meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitarnya adalah partisipasinya dalam aktivitas manajemen bencana. Manajemen bencana adalah sebuah proses yang terus-menerus dimana pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil merencanakan dan mengurangi pengaruh bencana, mengambil tindakan segera setelah bencana terjadi, dan mengambil langkah-langkah untuk pemulihan. Manajemen bencana lebih dari sekedar pemberian bantuan guna meringankan penderitaan para korban yang terkena bencana. Lebih dari itu, manajemen bencana mempunyai tujuan yang lebih luas, yaitu usaha-usaha mengurangi risiko terjadinya bencana, dan apabila tidak memungkinkan, meminimalisir dampak buruk yang mungkin timbul. 137 Terdapat lima jenis aktivitas CSR berkaitan dengan manajemen bencana, yaitu: 138 1. Filantropis 136 Busyra Azheri “CSR dalam Kegiatan Pertambangan di Sumatera Barat”, http:www.hukum.ub.ac.id , terakhir kali diakses tanggal 7 September 2010. 137 A.B. Susanto, Op.cit., hal. 68. 138 Ibid., hal. 70-71. Universitas Sumatera Utara Aktivitas filantropis berhubungan dengan pemberian sumbangan dan bantuan kepada orang-orang atau lembaga dengan tujuan sosial. 2. Kontraktual Dalam aktivitas kontraktual, perusahaan menjalin kontrak kerja sama dengan organisasi atau kelompok lain. 3. Kolaboratif Kolaboratif berarti menjalankan CSR melalui kemitraan dengan organisasi berbasis komunitas dan LSM. 4. Adversarial Jenis aktivitas adversarial lebih berhubungan dengan hubungan masyarakat public relations ketimbang manfaat aktual bagi mereka yang terkena dampak bencana. 5. Unilateral Dalam aktivitas unilateral, perusahaan tidak menjalin kerja sama dengan para stakeholder -nya. Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga tingkat kegiatan program CSR dalam usaha memperbaiki kesejahteraan masyarakat yakni: 139 1. Kegiatan program CSR yang bersifat “charity”. Bentuk kegiatan seperti ini ternyata dampaknya terhadap masyarakat hanyalah “menyelesaikan masalah sesaat” hampir tidak ada dampak pada 139 “Kegiatan Program CSR”, http:www.info-csr.blogspot.com , terakhir kali diakses tanggal 20 September 2010. Universitas Sumatera Utara peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain lebih mahal, dampak jangka panjang tidak optimal untuk membentuk citra perusahaan. Dari sisi biaya, promosi kegiatan sama mahalnya dengan biaya publikasi kegiatan. Walaupun masih sangat relevan, tetapi untuk kepentingan perusahaan dan masyarakat dalam jangka panjang lebih dibutuhkan pendekatan CSR yang berorientasi pada peningkatan produktifitas dan mendorong kemandirian masyarakat. 2. Kegiatan program CSR yang membantu usaha kecil secara parsial. Saat ini makin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pendekatan CSR yang berorientasi pada peningkatan produktifitas dan mendorong kemandirian masyarakat. Salah satu bentuk kegiatannya adalah membantu usaha kecil, tetapi bentuk kegiatan perkuatan tersebut masih parsial, memisahkan kegiatan program yang bersifat pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan kesehatan. Walaupun lebih baik ternyata pada tingkat masyarakat kegiatan ini tidak dapat diharapkan berkelanjutan, bahkan cenderung meningkatkan kebergantungan masyarakat pada perusahaan, sehingga efek pada pembentukan citra ataupun usaha untuk menggalang kerjasama dengan masyarakat tidak didapat secara optimal. 3. Kegiatan program CSR yang berorientasi membangun daya saing masyarakat. Program CSR akan memberi dampak ganda untuk perusahaan dan masyarakat karena dari awal dirancang untuk meningkatkan produktifitas sebagai ukuran data saing guna meningkatkan daya beli sehingga Universitas Sumatera Utara meningkatkan akses pada pendidikan dan kesehatan jangka panjang. Untuk itu perlu diberikan penekanan pada keberlanjutan penguatan ekonomi secara mandiri berjangka waktu yang jelasmempunyai exit policy yang jelas. Untuk memberikan ungkitan besar pada pendapatan masyarakat maka kegiatan perkuatan dilakukan pada rumpun usaha spesifik yang saling terkait dalam rantai nilai. Setiap pelaku pada mata rantai nilai pada dasarnya adalah organ ekonomi yang hidup. Perkuatan dilakukan untuk meningkatkan metabolisme aliran barang, jasa, uang, informasi dan pengetahuan dalam sistem yang hidup tersebut yang pada gilirannya akan meningkatkan performance setiap organ. Pendekatan CSR yang smart adalah dengan mengambil peran sebagai fasilitatif-katalistik sehingga kegiatan CSR lebih efesien memberikan dampak pada rumpun usaha dalam satu rantai nilai. Program pendidikan, kesehatan, dan infrasturktur-infrastruktur dirancang sinergis dengan penguatan ekonomi sehingga mampu menigkatkan indeks pembangunan manusia pada tingkat lokal. Bentuk penerapan CSR tersebut dapat kita lihat dari bentuk-bentuk CSR yang telah dilakukan perusahaan-perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia, antara lain: 1. PT. Newmont Minahasa Raya PT. NMR Walaupun perusahaan pertambangan PT. NMR merupakan perusahaan pertambangan yang telah ditutup, namun mereka masih mempunyai kewajiban untuk pengembangan masyarakat lokal di daerah sekitar tambang. Jumlah investasi yang disediakan oleh PT. NMR untuk pengembangan Universitas Sumatera Utara masyarakat lokal sebesar US 30 juta. Program pengembangan masyarakat lokal yang akan dilakukan oleh PT. NMR adalah, seperti: 140 a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang b. Peningkatan kesehatan c. Keselamatan lingkungan 2. PT. Newmont Nusa Tenggara PT. NNT PT. NNT juga telah melakukan program pengembangan masyarakat lokal. Ada enam prinsip yang digunakan oleh PT. NNT dalam pengembangan masyarakat sekitar tambang, yaitu sebagai berikut: 141 a. Berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan memperoleh manfaat berkelanjutan melampaui usia tambang. b. Kemitraan menekankan pada konsultasi aktif, kolaborasi, kemitraan dengan masyarakat, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan lembaga lokal lainnya. c. Teknologi tepat guna memperkenalkan teknologi yang memenuhi kebutuhan dan dapat dioperasikan dan dipelihara secara lokal. d. Penggalangan dana dari luar 140 Salim HS. dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008., hal.384. 141 Ibid. , hal.385. Universitas Sumatera Utara Menyatukan sumber PT. NNT dengan sumber dana luar dari lembaga donor, Lembaga Swadaya Masyarakat, lembaga multilateral, dan investasi dari bantuan dari sektor swasta. e. Praktik terbaik menerapkan praktik terbaik dari bantuan pengembangan usaha untuk analisis program, desain, implementasi, dan evaluasi. f. Kontribusi masyarakat membutuhkan kontribusi dan keterlibatan masyarakat danatau pemerintah untuk semua kegiatan untuk memastikan adanya rasa memiliki dan kesinambungan program. Keenam prinsip itu telah dilaksanakan dengan baik oleh PT. NNT dan setiap program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh PT. NNT sangat ditunggu-tunggu masyarakat karena program yang dilaksanakan oleh PT. NNT disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk melaksanakan programnya, PT. NNT selalu meminta pendapat masyarakat tentang apa yang harus dibangun. 142 Ada lima bidang program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan oleh PT. NNT, yaitu: 143 a. Bidang pendidikan Program pendidikan yang dilaksanakan oleh PT. NNT adalah pendidikan formal dan program keaksaraan fungsional. Program keaksaraan fungsional merupakan program yang dilakukan oleh PT. NNT terhadap 142 Ibid. , hal.386. 143 Ibid. , hal.386-414. Universitas Sumatera Utara warga masyarakat yang tidak mampu membaca huruf latin pemberantasan buta huruf. Kontribusi PT. NNT dalam program pedidikan formal adalah: 1 Peningkatan kuallitas guru 2 Pemberian beasiswa dan bantuan pendidikan 3 Perpustakaan sekolah 4 Bantuan operasional sekolah 5 Bantuan media belajar dan laboratorium b. Bidang kesehatan PT. NNT ikut berpartisipasi untuk menekan tingginya angka kematian bayi dan ibu bagi masyarakat yang bermukim di lingkar tambang. Program utama yang telah dilakukan oleh PT. NNT adalah mendirikan sarana kesehatan. Sarana kesehatan yang telah didirikan oleh PT. NNT adalah membangun dua puskesmas. Di samping itu, program pengembangan kesehatan yang telah dan sedang dilaksanakan oleh PT. NNT adalah program peningkatan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan kesehatan ibu dan anak ini meliputi: 1 promosi kesehatan ibu dan anak; 2 penguatan posyandu; 3 membangun keterlibatan stakeholder, dengan mengadakan pertemuan secara terus-menerus dengan tim kesehatan desa, tim kesehatan kecamatan, dan koordinasi dengan puskesmas. Untuk menunjang program di bidang kesehatan, PT. NNT juga berperan untuk membangun instalasi air minum sampai ke rumah-rumah Universitas Sumatera Utara penduduk,pemberian satu buah truk pengangkut sampah dan bak sampah pada tiap-tiap desa. c. Bidang pertanian Program yang telah dilakukan oleh PT. NNT dalam bidang pertanian adalah penyuluhan pertanian, pemberian unggas, pembagian pakan ayam, pemberian vaksin, dan pelatihan pembuatan pakan unggas. Ada tiga jenis penyuluhan yang telah dilakukan oleh PT. NNT pada masyarakat tani di lingkar tambang, yaitu: 1 Penyuluhan padi 2 Penyuluhan palawija 3 Teknik budi daya unggas d. Bidang sosial budaya Pembinaan sosial budaya ini telah dilakukan oleh PT. NNT bekerja sama dengan Yayasan Abdi Insani Mataram. Jenis kegiatan sosial budaya yang dilakukan berupa pembinaan kesenian, terutama seni tari, membentuk TPA Taman Pendidikan Al Qur’an. e. Bidang koperasi, usaha kecil, dan menengah Ada empat koperasi yang telah dibina oleh PT. NNT, yaitu: 1 Koperasi Serba Usaha KSU Samba; 2 Koperasi Serba Usaha KSU Sawmil Jaya; 3 Koperasi Serba Usaha KSU Kemuning jaya; 4 Koperasi Serba Usaha KSU Perdana Karya mandiri. Universitas Sumatera Utara Di samping pengembangan koperasi, PT. NNT juga telah mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan bekerja sama dengan Yayasan Abdi Insani Mataram. Program yang dilakukan adalah pendataan jumlah usaha kecil dan menengah, pelatihan di bidang usaha kecil dan menengah, serta pemberian dana bergulir kepada pengusaha kecil dan menengah. 3. PT. Antam, Tbk. Program pengembangan komunitas Antam didanai secara langsung oleh perusahaan, termasuk inisiatif dalam pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan outsourcing . Antam juga berpartisipasi dalam pengembangan lingkungan dan komunitas dengan mengalokasikan dana sebesar 1 dari pendapatan bersih. Antam berpartisipasi dalam program kemitraan dengan pengusaha lokal dengan mengalokasikan dana sebesar 1-3 dari pendapatan bersih. Selain biaya pengembangan masyarakat, perusahaan juga menyalurkan dana bantuan pinjaman modal melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL yang disisihkan dananya dari 1 laba bersih perusahaan. 144 4. PT. Freeport Indonesia PT Freeport Indonesia telah menyediakan layanan medis bagi masyarakat Papua melalui klinik-klinik kesehatan dan rumah sakit modern di Banti dan Timika. Di bidang pendidikan, PT Freeport menyediakan bantuan dana pendidikan untuk pelajar Papua, dan bekerja sama dengan pihak pemerintah Mimika melakukan peremajaan gedung-gedung dan sarana sekolah. Selain 144 A.B. Susanto, Op.cit., hal. 103-104. Universitas Sumatera Utara itu, perusahaan ini juga melakukan program pengembangan wirausaha seperti di Komoro dan Timika. 145 5. PT Lumpo Painan PT. Lumpo merupakan perusahaan pertambangan eksploitasi penambangan batu-bara, menyadari betul akan rentan terhadap isu-isu lingkungan dan kesehatan. Sehingga dalam kegiatannya, PT. Lumpo berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan berpartisipasi mengembangkan masyarakat di sekitar kegiatan pertambangan. PT. Lumpo dalam melaksanakan CSR hanya bersifat insidental dengan memberikan sumbangan atau bersifat kederrmawanan yang pada umumnya melakukan kegiatan karitatif, filantropis dan menyelenggarakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat community development. Bentuk konkritnya pelaksanaan CSR PT. Lumpo yaitu membuat Dam Batang Kalupo setinggi 1 Meter dengan panjang Dam 500 M. 146

C. Hambatan dalam Penerapan Corperate Social Responsibility CSR

Dokumen yang terkait

Corporate Social Responsibility Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 48 152

Analisis Hukum Terhadap Pengaturan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 42 169

PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 4 12

SKRIPSI PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

2 10 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 3 26

PENUTUP PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 3 7

IMPLEMENTASI CSR (Corporate Social Responsibility) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telko

0 1 14

PENAMBANGAN ILEGAL DI DESA JENDI KABUPATEN WONOGIRI BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 0 12

BAB III PENGATURAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN DI INDONESIA A. Pengertian Kegiatan Usaha Pertambangan - Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan

0 0 46

PENERAPAN SANKSI HUKUM IZIN PERTAMBANGAN BERDASARKAN UNDANG UNDANG NO. 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA ABSTRAK - PENERAPAN SANKSI HUKUM IZIN PERTAMBANGAN BERDASARKAN UNDANG UNDANG NO. 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BA

0 0 5