BAB IV IMPLEMENTASI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR DALAM KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA
A. Pedoman Implementasi Corperate Social Responsibility CSR dalam
Kegiatan Usaha Pertambangan.
Implementasi CSR diawali dengan diajukannya corporate social initiatives inisiatif sosial perusahaan. Inisiatif sosial perusahaan dapat didefenisikan
sebagai major activities undertaken by a corporation to support social causes and to fulfill commitments to corporate social responsibility,
yaitu berbagai kegiatan atau aktivitas utama perusahaan yang dilakukan untuk mendukung aksi sosial
guna memenuhi komitmen dalam tanggung jawab sosial perusahaan.
127
Kotler dan Lee menyebutkan bahwa setidaknya ada 6 opsi untuk “berbuat kebaikan” Six options for Doing Good sebagai inisiatif sosial perusahaan yang
dapat ditempuh dalam rangka implementasi CSR, yaitu:
128
1. Cause promotions
Suatu perusahaan dapat memberikan dana atau berbagai macam kontribusi lainnya, ataupun sumber daya perusahaan lainnya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat atas suatu isu sosial tertentu, ataupun dengan cara
127
Bismar Nasution “Aspek Hukum Tanggung Jawab Sosial”, http:bismar.wordpress.com
, terakhir kali diakses tanggal 10 September 2010.
128
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
mendukung pengumpulan dana, partisipasi dan rekruitmen sukarelawan untuk aksi sosial tertentu.
Contohnya perusahaan kosmetik terkemuka di Inggirs, The Body Shop, mempromosikan larangan untuk melakukan uji produk terhadap hewan. The
Body Shop sendiri. mengklaim bahwa produk-produk yang dijualnya tidak
diuji coba terhadap hewan. Hal ini dapat dilihat pada kemasan produk- produk The Body Shop yang mencantumkan kata-kata against animal testing.
2. Cause-related marketing
Suatu perusahaan dalam hal ini berkomitmen untuk berkontribusi atau menyumbang sekian persen dari pendapatannya dari penjualan suatu produk
tertentu miliknya untuk isu sosial tertentu. Contohnya seperti Unilever yang memberikan sekian persen dari penjualan
sabun produksinya, Lifebuoy, untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dalam masyarakat, dengan cara membangun fasilitas kamar kecil dan
wastafel di sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil. Kemudian Danone, yang juga merupakan produsen air mineral AQUA memberikan
sekian persen hasil penjualannya untuk membangun jaringan air bersih di daerah sulit air di Indonesia.
3. Corporate social marketing
Suatu perusahaan dapat mendukung perkembangan atau pengimplementasian kampanye untuk merubah cara pandang maupaun tindakan, guna
meningkatkan kesehatan publik, keamanan, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat. Contohnya seperti Unilever yang memproduksi
Universitas Sumatera Utara
pasta gigi Pepsodent mendukung kampanye gigi sehat. Kemudian Phillip Morris di Amerika Serikat mendorong para orang tua untuk berdiskusi
dengan anak-anak mereka mengenai konsumsi tembakau. 4.
Corporate philanthropy Dalam hal ini, suatu perusahaan secara langsung dapat memberikan
sumbangan, biasanya dalam bentuk uang tunai. Pendekatan ini merupakan bentuk implementasi tanggung jawab sosial yang paling tradisional.
Contohnya suatu perusahaan dapat langsung memberikan bantuan uang tunai ke panti-panti sosial, ataupun apabila tidak uang tunai, dapat berupa makanan
ataupun alat-alat yang diperlukan. 5.
Community volunteering Dalam hal ini, perusahaan dapat mendukung dan mendorong pegawainya,
mitra bisnis maupun para mitra waralabanya untuk menjadi sukarelawan di organisasi-organisasi kemasyarakatan lokal. Contohnya suatu perusahaan
dapat mendorong atau bahkan mewajibkan para pegawainya untuk terlibat dalam bakti sosial atau gotong-royong di daerah dimana perusahaan itu
berkantor. Contoh lainnya seperti perusahaan-perusahaan yang memproduksi komputer ataupun piranti lunak mengirim orang-orangnya ke sekolah-sekolah
untuk melakukan pelatihan-pelatihan langsung menyangkut keterampiran komputer.
6. Socially responsible business practices
Misalnya perusahaan dapat mengadopsi dan melakukan praktek-praktek bisnis dan investasi yang dapat mendukung isu-isu sosial guna meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
kelayakan masyarakat community well-being dan juga melindungi lingkungan. Seperti contohnya Starbucks bekerjasama dengan Conservation
International di Amerika Serikat untuk mendukung petani-petani guna
meminimalisir dampak atas lingkungan mereka. Implementasi CSR yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan sangat
bergantung kepada misi, budaya, lingkungan, dan profit, risiko, serta kondisi operasional masing-masing perusahaan. Banyak perusahaan yang telah
melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pelanggan, karyawan, komunitas, dan lingkungan sekitar yang merupakan titik awal yang
sangat baik menuju pendekatan CSR yang lebih luas. Pelaksanaan CSR dapat dilaksanakan menurut prioritas yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas CSR perlu diintegrasikan dengan pengambilan keputusan inti, strategi, aktivitas, dan proses manajemen
perusahaan.
129
Dalam menjalankan aktivitas CSR tidak terdapat standar atau praktik- praktik tertentu yang dianggap terbaik. Setiap perusahaan memiliki karakteristik
dan situasi yang unik yang berpengaruh terhadap bagaimana mereka memandang tanggung jawab sosial. Dan setiap perusahaan memiliki kondisi yang beragam
dalam hal kesadaran akan berbagai isu berkaitan dengan CSR serta seberapa banyak hal yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan pendekatan CSR.
130
129
A.B. Susanto, Op.cit., hal. 48.
130
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan bidang pertambangan wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, karena bergerak di bidang sumber daya alam Pasal 74
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Bidang pertambangan terikat pula dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batu Bara. Dalam Undang-Undang itu dinyatakan tentang kewajiban pemegang usaha pertambangan untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat PPM.
131
Ketentuan mengenai kewajiban tersebut dalam Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara
terdapat dalam:
132
1. Pasal 95
Pemegang IUP dan IUPK wajib: a.
Menerapkan kaedah teknik pertambangan yang baik; b.
Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia; c.
Meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral danatau batu bara; d.
Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;dan
e. Mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan.
2. Pasal 106
131
Adjat Sudradjat “Pentingnya CSR Pertambangan”, http:www.bataviase.co.id
, terakhir kali diakses tanggal 7 September 2010.
132
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Universitas Sumatera Utara
Pemegang IUP dan IUPK harus mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang dan jasa dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 3.
Pasal 107 Dalam melakukan kegiatan operasi produksi, badan usaha pemegang IUP dan
IUPK wajib mengikutsertakan pengusaha lokal yang ada di daerah tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.
Pasal 108 1
Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
2 Penyusunan program dan rencana sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dikonsultasikan kepada pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Prinsip CSR sebenarnya sudah diakomodasi di dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara UU Minerba
sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertambangan, tetapi masih bersifat implisit dan atau sumir
kecuali pada pasal tentang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar lingkungan pertambangan.
133
Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara Nomor 4 Tahun 2009 merupakan alternatif tindakan yang dapat segera diambil oleh perusahaan
pertambangan dalam menjawab tantangan kegiatan pertambangan yang bertang-
133
Busyra Azheri “CSR dalam Kegiatan Pertambangan di Sumatera Barat”, http:www.hukum.ub.ac.id, terakhir kali diakses tanggal 7 September 2010.
Universitas Sumatera Utara
gungjawab. Selain itu penerapan program suistainable community development pertambangan haruslah bersifat uniqe atau khas karena bergantung pada kondisi
obyektif dari geografi, demografi, karakter atau tipikal dan potensi dari masyarakat itu sendiri.
134
Prinsip CSR yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara UU Minerba berkaitan dengan
kewajiban pemegang Izin Usaha Pertambangan IUP dan Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK yang sejalan dengan konsep Triple Bottom Line
3BL meliputi 3 tiga aspek, yaitu bidang ekonomi 3 tiga prinsip human capital
, kemitraan, dan good corporate governance GCG, bidang sosial 3 tiga prinsip human capital, pendidikan, dan informasi publik, dan bidang lingkungan
5 lima prinsip standarisasi, keterbukaan, pencegahan perusakan lingkungan, ramah lingkungan, dan taat hukum.
135
Penerapan CSR di bidang pertambangan bersifat dual system. Bagi Badan Usaha Milik Negara BUMN penerapannya telah bersifat keharusan mandatory
dalam makna kewajiban hukum legal obligation, karena telah diatur sedemikian rupa. Sedangkan bagi Badan Usaha Milik Swasta BUMS, penerapan Corperate
Social Responsibility CSR masih bersifat sukarela voluntary meskipun telah
diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-
134
“Corporate Social Responsibility CSR Perseroan Terbatas Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Sebagai Implikasi Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007”,
http:www.lawskripsi.com, terakhir kali diakses tanggal 1 September 2010.
135
Busyra Azheri “CSR dalam Kegiatan Pertambangan di Sumatera Barat”, http:www.hukum.ub.ac.id, terakhir kali diakses tanggal 7 September 2010.
Universitas Sumatera Utara
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan motif reaktif dalam bentuk kedermawanan charity. Namun untuk aspek
lingkungan menunjukkan apresiasi yang bagus terlihat dari pola reklamasi lahan bekas tambang yang mereka lakukan dalam bentuk backfilling.
136
B. Bentuk Corperate Social Responsibility CSR yang dapat Dilakukan