KESIMPULAN DAN SARAN Hubungan Dismenore dengan Olahraga pada Remaja Usia 16-18 tahun di SMA St. Thomas 1 Medan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

33 6.1. Kesimpulan…………………………………………... 33 6.2. Saran………………………………………………… 33 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 1 Sekuensi Maturasi Seksual pada Remaja 5 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 26 Tabel 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 27 Tabel 4 Distribusi Frekuensi Jarak antara Haid Berdasarkan Usia 28 Tabel 5 Distribusi Frekuensi Mengganti Pembalut 28 Tabel 6 Distribusi Frekuensi Dismenore Berdasarkan Usia Responden 29 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Intensitas Dismenore 29 Tabel 8 Perbandingan Tindakan yang Dilakukan Apabila Mengalami Dismenore Berdasarkan Usia Responden 30 Tabel 9 Distribusi Frekuensi Dismenore Berdasarkan Riwayat Keluarga 30 Tabel 10 Distribusi Frekuensi Dismenore Berdasarkan Ada Tidaknya Olahraga 31 Universitas Sumatera Utara DAFTAR BAGAN Nomor Judul Halaman 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 21 Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN ACOG American College of Obstetrician and Gynecologist BMI Body Mass Index FSH Follicle-stimulating Hormone GH Growth Hormone GnRH Gonadotropin-releasing Hormone hCG Human Chorionic Gonadotropin HPO Hypothalamic-Pituitary-Ovarian Axis IUD Intrauterine Device LH Luteinizing Hormone OAINS Obat Anti-Inflamasi Non Steroid PGF2 α Prostaglandin F2α PID Pelvic Inflammatory Disease PMS Premenstrual Syndrome TXA2 Tromboksan A2 WHO World Health Organization Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Lampiran 5. Data Induk Master Data dan data output Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Dismenore adalah rasa mulas, rasa sakit pada perut bagian bawah dan dirasakan pada saat menstruasi, yang kebanyakan dialami oleh wanita usia muda. Tingginya angka prevalensi dan morbiditas dari dismenore kurang mendapat perhatian dari dunia medis, dikarenakan banyak wanita yang dikondisikan untuk menerima rasa sakit itu sebagai sesuatu yang normal, bersifat psikis walaupun hal tersebut menghambat aktivitas mereka sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup wanita. Meskipun olahraga secara umum diduga mengurangi nyeri dismenore, terdapat berbagai literature yang menyatakan hal yang berlawanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari adanya hubungan antara dismenore dan olahraga. Jenis penelitian ini adalah analitik yang dilakukan pada 90 orang remaja yang berusia 16-18 tahun yang bersekolah di SMA St. Thomas 1 Medan. Remaja yang menjadi sample harus sudah mengalami menstruasi dan tidak sedang hamil. Informasi mengenai usia, jarak antara haid tiap bulan, kebiasaan olahraga, lama dan frekuensi olahraga tiap minggu didapatkan melalui kuesioner dan wawancara langsung. Hasil dari analisis dengan menggunakan Chi square menunjukkan variabel independent yaitu olahraga berhubungan dengan kejadian dismenore. Hasil analisis menunjukkan kejadian dismenore menurun dengan adanya olahraga p0,05. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan variabel lain seperti stress, pola makan, kebiasaan minum alkohol. Disarankan bagi para wanita untuk melakukan gaya hidup sehat. Kata kunci: Dismenore, Remaja, Olahraga Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Dysmenorrhea is defined as nausea and low abdominal pain during menstruation occurring predominantly in young women. Dysmenorrhea is a very common problem in young women, but the very high risk of prevalence and substantial morbidity of it may not come to medical attention because many women were conditioned to regard to pain as a normal, physiological event, even if it restricts their daily activities and may reduce their quality of life. Although exercise is generally thought to alleviate dysmenorrheal, the scientific literature display mixed evidence. The aim of this study was to determine the relationship between dysmenorrheal and exercise. This research was an analytic study and investigation was done on 90 adolescents, age ranging from16 to 18 years old, who is studying in St. Thomas 1 senior high school. These adolescents must already menstruate and not pregnant. Information on present age, duration of menses, periode between each menstrual cycle, regular exercise, duration and frequency of exercise were obtained through questionnaire and direct interview. The results of analysis using Chi square showed that there’s a significant correlation between the independent variable, exercise, and dysmenorrhea. The results of the study showed that prevalence of dysmenorrhea was reduced with the presence of exercise p0.05. For further research on dysmenorrhea, it is suggested that other variable such as stress, dietary intake, alcohol consumption can also be included into the research. It is also suggested that women should retain a healthy lifestyle in order to avoid dysmenorrhea. Keywords: Dysmenorrhea, Adolescent, Exercise Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN