BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menstruasi merupakan proses fisiologis yang dimulai pada masa remaja dan dapat terjadi berbagai gejala sebelum atau selama masa menstruasi. Meskipun
merupakan proses fisiologis, banyak remaja kurang atau bahkan tidak memiliki pengetahuan mengenai menstruasi yang normal maupun yang abnormal, dan
kebanyakan informasi yang mereka terima merupakan informasi yang didapatkan dari ibu ataupun dari teman Talatu dan Egbunu, 2007.
Nyeri saat menstruasi dilaporkan sebagai keluhan ginekologis paling umum dan paling sering menyebabkan ketidakhadiran seseorang remaja ataupun dewasa
dari kerja, sekolah ataupun aktivitas lainnya French, 2005. Menurut French 2005, prevalensi dismenore tertinggi terjadi pada gadis remaja, dengan perkiraan 20-90
tergantung dari metode pengukuran yang digunakan. Sekitar15 gadis remaja dilaporkan mengalami dismenore berat dan merupakan penyebab tertinggi para gadis
remaja tdak hadir di sekolahnya di Amerika Serikat. Sebuah studi longitudinal secara kohort pada wanita Swedia ditemukan prevalensi dismenore pada wanita usia 19
tahun adalah 90 dan 67 pada wanita usia 24 tahun French, 2005. Sepuluh persen dari wanita usia 24 tahun tersebut melaporkan adanya nyeri yang mengganggu
kegiatan sehari-hari French, 2005. Menurut Bambang Widjanarko 2006, dismenore terjadi pada lebih dari setengah wanita usia reproduksi dengan prevalensi
beragam. Sebuah penelitian terhadap 113 pasien praktek dokter pribadi menunjukkan angka prevalensi sekitar 29-44. Kebanyakan remaja mengobati diri sendiri dengan
obat yang dijual bebas dan hanya beberapa yang berkonsultasi dengan dokter mengenai dismenore yang dialami.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah
Tingginya angka prevalensi dan morbiditas dari dismenore kurang mendapat perhatian dari dunia medis. Hal ini dikarenakan banyak wanita yang dikondisikan
untuk menerima rasa sakit itu sebagai sesuatu yang normal, bersifat psikis walaupun hal tersebut menghambat aktivitas mereka sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup
wanita. Maka berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana hubungan antara dismenore dengan olahraga?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum