6.2. Analisis Rasio Pendukung 6.2.1. Nilai tambah Pendapatan
Rasio produktivitas Nilai tambah Pendapatan memperlihatkan hubungan antara penjualan yang dihasilkan dibandingkan dengan barang dan jasa yang
dibeli dari pihak ketiga. Hasil pengukuran sebesar 0,662 pada tahun 2005 memperlihatkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan perusahaan adalah sudah
melebihi setengah dari pendapatan. Pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 0,668. Sehingga penjualan yang tinggi tidak dibarengi oleh biaya produksi yang
tinggi. Hal ini sangat baik bagi perusahaan, karena menunjukkan perusahaan
mampu melakukan efisiensi dalam menggunkan barang dan jasa yang dibeli dari pihak ketiga.
6.2.2. Aset Jumlah Tenaga kerja
Rasio produktivitas Aset Jumlah Tenaga kerja memperlihatkan kebijakan perusahaan dalam menerapkan strategi padat modal atau strategi padat karya.
Hasil pengukuran pada tahun 2005 sebesar Rp. 39.802.221,25orang memperlihatkan perusahaan menerapkan strategi padat karya artinya setiap 1
orang pekerja berbanding dengan aset senilai Rp. 39.802.221,25. Dan pada tahun 2006 sebesar 38.359.653,97orang yang menunjukkan mulai dilakukan
peningkatan penguasaan teknologi oleh perusahaan, dan untuk selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
kebijakan perusahaan diperkirakan akan terus menambah aset berupa teknologi dari pada menambah jumlah pekerja.
6.2.3. Penjualan Jumlah tenaga kerja
Rasio produktivitas Penjualan Jumlah tenaga kerja memperlihatkan seberapa besar penjualan yang dihasilkan setiap satu orang tenaga kerja
perusahaan. Pengukuran rasio produktivitas penjulan jumlah tenaga kerja tidak memperlihatkan efesiensi dan efektifitas yang sesungguhnya dari perusahaan.
Hasil pengukuran pada tahun 2005 sebesar Rp. 33.836.739,28orang menunjukkan setiap pekerja mampu menghasilkan pendapatan sebesar
33.836.739,28. Dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 34.701.605,66orang. Hal ini masih rendah dan harus dibandingkan juga dengan biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja.
6.2.4. Biaya Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja
Rasio Biaya tenaga kerja Jumlah tenaga keja memperlihatkan biaya yang dikelurakan perusahaan untuk setiap tenaga kerjanya . biaya tenaga kerja jumlah
tenaga kerja terdiri dari gaji dan lembur serta tunjangan berupa asuransi. Hasil pengukuran sebesar Rp. 1.239.745.434 pada tahun 2005 dan tahun 2006 sebesar
Rp. 1.239.745.434 menunjukkan pendapatan karyawan rata-rata setiap tahunnya masih jauh diatas upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah. Jika rasio
ini dibandingkan dengan rasio penjualanjumlah tenaga kerja maka terlihat lebih kecil rasio penjualantenaga kerja yang artinya pekerja belum memberi
keuntungan bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6.3 Produktivitas Total