orang yang beranggapan bahwa semakin besar produksi, maka akan semakin besar pula produktivitas. Sebenarnya produksi sangat berkenaan dengan aktivitas
menghasilkan barang dan jasa, sementara produktivitas sangat berkenaan dengan penggunaan sumber-sumber daya yang efisien untuk menghasilkan barang atau
jasa berupa output. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa ada unsur yang harus dipe
nuhi sehubungan dengan pencapaian produktivitas, yaitu pertama keluaran yang menunjukkan keefektifan dalam mencapai target atau tujuan. Yang kedua adalah
tentang pencapaian efisiensi masukan, yang lebih mengarah pada penghematan masukan dalam proses. Untuk meningkatkan produktivitas perlu ditekan unsur-
unsur keefektifan dan efisiensi yang merupakan syarat dalam pencapaian produktivitas suatu perusahaan.
Produktivitas dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu produktivitas fisik dan produktivitas nilai. Produktivitas fisik adalah rasio keluaran terhadap
masukan dalam bentuk kuantitatif fisik, seperti ukuran berat, waktu dan jumlah pekerja yang ada. Sementara produktivitas nilai akan mengukur hubungan
keluaran dan masukan dengan satuan keuangan.
3.2. Siklus Produktivitas
siklus produktivitas menyatakan bahwa pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu 1 pengukuran evaluasi,
1
Sinungan, Muchdarsyah “ Produktivitas Apa dan Bagaimana’’, Bina Aksara, Edisi II, hal 12.
Universitas Sumatera Utara
2evaluasi produktivitas, 3 perencanaan produktivitas, dan 4 peningkatan produktivitas.
2
Menurut Sumanth, apabila suatu negara menginginkan perbaikan produktivitas, semua upaya yang ingin dilakukan harus dimulai dari tingkat
organisasi perusahaan. Sebaiknya perlu dilakukan program produktivitas formal pada tingkat perusahaan yang didasarkan pada suatu konsep yang logis yang
disebut siklus produktivitas productivity cycle.
Gambar 3.1. Siklus Produktivitas
Pada hubungan keterkaitan yang ditunjukan oleh Gambar 3.1. akan tampak hubungan antara siklus produktivitas dengan perusahan PT. Bukit Emas Dharma
Utama, maka perlu diawali dengan pengukuran produktivitas. Hasil pengukuran ini dievaluasi, lalu akan ditetapkan target yang ingin dicapai. Rencana perbaikan
ini dilaksanakan dan hasilnya akan diukur kembali untuk mengetahui apakah target tersebut dapat dicapai atau tidak
2
Gaspersz Vincent “Manajemen Produktivitas Total ’’PT. Gramedia Pustaka Utama, hal 19.
Pengukuran Produktivitas
Perbaikan Produktivitas
Evaluasi Produktivitas
Perencanaan Produktivitas
Universitas Sumatera Utara
Siklus ini akan dilanjutkan terus sampai akhir dari program produktivitas dan program produktivitas ini dilaksanakan tidak hanya berhenti disalah satu
proses saja tetapi hingga siklus produktivitas ini terjadi seluruhnya.
3.3. Pengukuran Produktivitas
Pengertian pengukuran adalah proses perhitungan terhadap masukan atau sumber daya yang akan digunakan dan pengukuran terhadap keluaran yang
dihasilkan selama periode waktu tertentu. Pada hakekatnya pengukuran produktivitas dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu :
1. Produktivitas Total
Produktivitas ini merupakan rasio antara output total terhadap jumlah dari semua faktor input. Oleh karena itu, sebuah pengukuran produktivitas total
mencerminkan dampak gabungan dari semua input dalam memproduksi output.
2. Produktivitas Total-Faktor
Produktivitas total-faktor merupakan rasio antara output bersih dengan penjumlahan faktor input berupa tenaga kerja dan modal. Output bersih
adalah output keseluruhan dikurangi dengan barang dan jasa yang dibeli, yang disebut dengan nilai tambah.
3. Produktivitas Parsial
Produktivitas parsial merupakan rasio antara output terhadap salah satu input. Kita contohkan misalnya, produktivitas bahan baku material jadi
berupa rasio antara output terhadap input material, inilah yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
dengan pengukuran produktivitas parsial. Produktivitas ini dapat diukur untuk seluruh faktor input yang ada baik material, tenaga kerja dan energi.
3
1. Tenaga Kerjarasio modal
3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas