Sementara untuk jenis kegagalan yang termasuk di kategori Low – Moderate dan Very Low – Low memiliki prioritas terendah. Karena dalam
kategori ini, perbaikan dapat dilakukan dengan meningkatkan keahlian pekerja untuk mengetahui proses produksi yang dilakukannya sehingga kesalahan tidak
lagi ditemuka n.
6.5. Analisis Fuzzy FMEA
Dengan menggunakan logika fuzzy diperoleh nilai Fuzzy RPN Fuzzy Risk Priority Number. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Pada Tabel 6.2, dapat dilihat terdapat nilai fuzzy RPN terbesar yaitu 782,34 untuk jenis kegagalan “kayu bahan baku patahretak”. Nilai tersebut untuk
penyebab kegagalan proses penyambungan yang tidak optimal. Kendali yang dilakukan dengan cara memperhatikan temperatur yang digunakan pada saat
pengeringan. Jenis kegagalan ini yaitu high-very high atau kategori menengah di antara tinggi dan sangat tinggi.
Jika diperhatikan nilai kategori seluruh jenis kegagalan berada dalam kategori tinggi. Artinya, terdapat nilai variabel S, O dan D yang perlu
diperhatikan yang diperkirakan dapat mengakibatkan jenis kegagalan ini memiliki resiko terjadi di lantai produksi. Seperti efek yang ditimbulkan oleh jenis
kegagalan proses produksi. Bila efek yang ditimbulkan sangat tinggi, dapat diperkirakan penyebabnya sulit diidentifikasi oleh operator dengan cepat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. FMEA Terhadap Proses dengan Nilai FRPN
Fungsi Proses
Jenis Kegagalan
Proses Efek yang
Ditimbulkan oleh
Kegagalan Penyebab
Kegagalan Pada Proses
Kendali yang Dilakukan
Fuzzy RPN
Kategori
Produksi Daun
Pintu Model
Colonial 8P
Kayu bahan baku
patahretak Tingginya
pembuangan kayu yang
berkualitas baik
Proses penyambung
an yang tidak
optimal Operator
memperhatikan temperatur yang
digunakan 782,34
High – Very
High Penyangga
kayu di mesin yang
tidak stabil Memastikan
penyangga mesin sudah
dengan baik 712,36
High – Very
High Penggunaan
kayu diproduksi
ulang Adanya
debu di stasiun kerja
Memperhatikan debu yang
berada di mesin produksi
712,36 High –
Very High
Konstruksi pintu
merenggang Pintu tidak
layak untuk di-packing
Sambungan ditekan
terlalu keras Memastikan
sambungan sudah tepat pada
sambungannya 477,83
High
Sifat alami bahan baku
kayu Memperhatikan
kondisi kayu saat penyortiran
dan di gudang 477,83
High
Dari Tabel 6.2 di atas diperoleh nilai titik pusat centroid atau nilai fuzzy maksimum dari beberapa jenis kegagalan di atas yaitu jenis kegagalan kayu
bahan baku patahretak dengan nilai 782,34. Nilai 782,34 termasuk dalam kategori high-very high, artinya memiliki nilai resiko terbesar untuk terjadi di
lantai produksi. Jenis kegagalan ini memiliki peluang untuk menyebabkan produk atau komponen produk cacat selama kegiatan produksi. Dibandingkan dengan
jenis kegagalan lainnya yaitu 712,36 juga masuk dalam kategori yang sama. Dengan begitu, jenis kegagalan ini juga berpeluang besar terjadi bersamaan
dengan jenis kegagalan yang bernilai 782,34.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk jenis kegagalan yang memiliki nilai titik pusat centroid 477,83 memiliki peluang resiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
jenis kegagalan lainnya. Namun, kategori jenis kegagalan ini berada dalam kategori High tinggi.
Perbedaan tindakan yang dilakukan untuk kedua jenis kategori tersebut yaitu dalam penanganan terhadap faktor penyebab terjadinya kegagalan. Misalnya
untuk jenis kegagalan dengan kategori High-Very High, dalam proses pengeringannya juga memperhitungkan temperatur yang digunakan bukan dengan
lamanya pengeringan di mesin. Sementara untuk jenis kegagalan dengan kategori High, misalkan dapat
dilakukan dengan melakukan inspeksi bahan baku yang menjadi input produksi sebelum dilakukan proses di seluruh stasiun kerja. Sehingga pengendalian kualitas
proses juga dilakukan selain pengendalian kualitas produk.
6.6. Analisis Perbandingan Nilai RPN dalam FMEA dengan Fuzzy RPN