yang ada, perlu ditetapkan jenis kegagalan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu agar segera diperbaiki. Tujuannya agar tidak diperoleh kembali produk
gagal dengan jenis kegagalan proses yang sama. Dari permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dalam mengidentifikasi masalah penentuan prioritas jenis kegagalan dalam desain Failure Mode and Effects Analysis FMEA dengan menggunakan pendekatan
fuzzy logic. Dalam penelitian Wilson Kosasih yakni penerapan penilaian fuzzy
1
untuk produk pisau pemotong kertas diperoleh nilai RPN Risk Priority Number yang
menggunakan fungsi logika IF-THEN perbandingannya sangat jauh berbeda jika menggunakan FMEA dengan penilaian tabel. Sehingga dari perbandingan kedua
bentuk penilaian tersebut diperoleh urutan penyebab kegagalan produk yang berbeda. Penelitian lainnya oleh G. A. Keskin
2
1.2. Rumusan Masalah
menyatakan bahwa penelitian dengan menggunakan logika fuzzy akan memperoleh hasil yang lebih akurat
dibandingkan dengan menggunakan metode FMEA yang klasik. Hal ini ditunjang oleh penggunaan pendekatan matematis dan juga paling memperhatikan kriteria
terpenting dalam menilai suatu permasalahan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu:
1
Kosasih, Wilson. 2009.
2
G. A. Keskin. 2009.
Universitas Sumatera Utara
1. Pengawasan kualitas produk selama kegiatan produksi di setiap stasiun kerja
kurang diperhatikan sehingga produk yang gagal akibat proses produksi masih dapat ditemukan di lantai produksi.
2. Belum adanya tindakan pencegahan berupa perbaikan proses yang optimal
untuk mengurangi potensi kegagalan proses. Hal ini mengakibatkan perbaikan yang ada saat ini dinilai tidak mampu menyelesaikan permasalahan
di lantai produks i. Setelah diperoleh jenis kegagalan yang memiliki nilai resiko kegagalan,
akan lebih mudah menetapkan urutan rencana perbaikan berdasarkan pengurutan nilai RPN yang terbesar hingga yang terkecil dengan pendekatan fuzzy. Dengan
demikian potensi kegagalan proses produksi tidak ditemukan di lantai produksi.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis Fuzzy FMEA dalam Mengidentifikasi
Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari ini adalah
mengembangkan suatu metode pengendalian kualitas dalam mengidentifikasi resiko kegagalan pada proses produksi.
Tujuan khusus penelitian ini, yaitu: 1.
Mendapatkan frekuensi serta peluang terjadinya kegagalan produk berdasarkan jenis kegagalannya dalam bentuk histogram.
2. Mendapatkan jenis kegagalan yang menyebabkan produk gagal terbesar yang
dibentuk dalam diagram pareto.
Universitas Sumatera Utara
3. Menganalisis kecacatan yang paling dominan dan mencari kemungkinan
faktor penyebab timbulnya kecacatan pada produk tersebut dalam Cause and Effect Diagram.
4. Mendapatkan resiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN
Risk Priority Number dan FRPN Fuzzy Risk Priority Number.
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian