3.8.3 Analisis Data
Pada penelitian ini dilakukan analitik data uji hipotesis chi-square.
3.8.4 Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk teks, grafik, dan tabel.
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah 125 responden berdasarkan rumus besar sampel dan memenuhi kriteria penelitian.
Tabel 4.1 Distribusi kategori subyek penelitian Kategori
N Perkembangan motorik
Normal n
Tidak Normal n
Usia Responden
0-3 bulan 37
29.6 21 25,6
16 37,2 4-6 bulan
35 28.0
24 29,3 11 25,6
7-9 bulan 30
24.0 22 26,8
8 18,6 10-12 bulan
23 18.4
15 18,3 8 18,6
Jenis Kelamin
Laki-laki 60
48.0 43 52,4
17 39,5 Perempuan
65 52.0
39 47,6 26 60,5
Penghasilan ortu
1.000.000 9
7.2 5 6,1
4 9,3 1.000.000
- 3.000.000
42 33.6
29 35,4 13 30,2
3.000.000 74
59.2 48 58,5
26 60,5
Pekerjaan Ibu
Bekerja 67
53.6 41 50
26 60,5 tidak bekerja
58 46.4
41 50 17 39,5
Dari tabel 4.1diatas, didapatkan bahwa subyek penelitian didominasi oleh kategori usia 0-3 bulan sebanyak 29,6 . Subyek penelitian ini didominasi oleh
anak perempuan dengan persentase 52. Penghasilan orang tua didominasi oleh kategori 3.000.000 dengan persentase 59,2 . Kemudian dari data pekerjaan Ibu
bahwa ibu yang bekerja lebih banyak sebanyak 53,6. Berdasarkan kategori usia, kejadian penyimpangan perkembangan motorik
kasar pada penelitian ini didominasi oleh bayi yang berusia 0-3 bulan sebanyak 37,2 . Dari data tersebut dapat dilihat bahwa salah satu faktor yang terpenting
dalam perkembangan motorik kasar anak adalah umur, semakin tinggi umur anak maka semakin kecil pula terjadi keterlambatan motorik kasar.
28
Hasil yang didapatkan dari distribusi jenis kelamin, bahwa perempuan lebih besar mengalami penyimpangan perkembangan motorik kasar dengan
persentase sebesar 60,5 yaitu sebanyak 26 bayi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di RSCM pada Januari 2006- Juli 2008 dengan hasil yang
menyatakan bahwa
laki-laki lebih
banyak mengalami
keterlambatan perkembangan dibandingkan perempuan dengan rasio 1,3 :1.
29
Namun bagaimana hal ini dapat terjadi sampai saat ini belum dapat dijelaskan, diperkirakan karena
kondisi faktor x-linked atau x-limited.
30
Penelitian ini berbeda dikarenakan pada kenyataan di lapangan bahwa dari jumlah sampel yang ada perempuan
mendominasi dibandingkan dengan laki-laki. Berdasarkan kategori penghasilan orang tua subyek, penyimpangan
perkembangan motorik kasar didominasi oleh kategori penghasilan orangtua 3.000.000 dengan persentase 60,5 sebanyak 26 bayi. Penelitian ini berbeda
atau tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadlyana E, dkk yang menyatakan bahwa penghasilan keluarga merupakan faktor yang dianggap
mewakili keadaan sosio ekonomi keluarga dan merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak. Keluarga
yang berrpenghasilan rendah memiliki kecendurungan yang lebih besar untuk mempunyai anak yang perkembangannya terlambat. Hal ini berhubungan dengan
kemampuan keluarga untuk menyediakan makanan yang cukup bagi anak dan juga kemampuan untuk menyediakan sarana alat bantu stimulasi.
28
Perbedaan pada penelitian ini mungkin dikarenakan tidak seimbangnya jumlah sampel pada