Keterkaitan Antar Sektor Dalam Perekonomian Penelitian Sebelumnya

Menurut Hirchman, pertumbuhan yang cepat dari satu atau beberapa industri mendorong perluasan industri-industri lainnya yang terkait dengan sektor industri yang tumbuh lebih dulu. Dalam sektor produksi mekaisme pe ndorong pembangunan inducement mechanism yang tercipta sebagai akibat dari adanya hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah bagi industri lainnya, dibedakan menjadi dua macam yaitu pengaruh kete rkaitan ke belakang backward linkage effect dan pengaruh keterkaitan ke depan forward linkage effect . Pengaruh keterkaitan kebelakang maksudnya tingkatrangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri lainnya. Sedangkan pengaruh keterkaitan ke depan adalah tingkat rangsangan yang dihasilkan oleh industri yang pertama bagi input mereka Arsyad, 1999.

F. Keterkaitan Antar Sektor Dalam Perekonomian

Keterkaitan antar sektor diberbagai kegiatan ekonomi itu terdapat hubungan timbal balik dimana sektor industri menggunakan hasil produksi sektor pertanian , sedangkan sektor pertanian mengguankan hasil produksi sektor industri sebagai masukan, demikian pula dalam hubungannya dengan sektor jasa. Jadi ada saling ketergantungan diantara berbagai kegiatan produksi dalam kegiatan perekonomian. Keterkaitan antar sektor akan nampak lebih jelas dalam gambar di bawah ini Suparmoko, 1997 Target Output Sektor Usaha Kombinasi Input Sumber: Ekonomika SDA, Suparmoko, 1997 Gambar 2.3 Keterkaitan Antar Sektor Industri, Pertanian dan Jasa serta Sumberdaya Alam dan Lingkungannya Gambar di atas menunjukkan kegiatan tiga sektor ekonomi yang masing-masing mempunyai hubungan input-output demi kelangsungan produksi masing-masing sektor. Dalam kaitan sektor tersebut memerlukan berbagai faktor produksi yang berupa kapital, tenaga kerja, skill, teknologi dan sumberdaya alam. Selanjutnya setiap sektor usaha dalam produksi menghasilkan barang dan jasa dalam perekonomian, akan semakin tinggi pula derajat kesehatan penduduk. Disisi lain kegiatan ekonomi akan menghasilkan pencemaran lingkungan yang mempunyai dampak negatif terhadap kesejahteraan manusia Suparmoko, 1997 Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam penggunaan sumberdaya alam dalam produksi antar sektor akan optimal apabila faktor produksi masing-masing sektor efisien dalam penggunaannya. Selain itu perkembangan antar sektor sesungguhnya dapat mendorong kesejahteraan manusia.

G. Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah

Menur ut Arsyad 1999, 122 Strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yaitu: 3 Strategi Pengembangan FisikLokalitas Melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisiklokalitas daerah yang ditujukan untuk kepentingan pemba ngunan industri dan perdagangan, pemerintah daerah akan berpengaruh positif bagi pengembangan dunia usaha daerah. Secara khusus tujuan strategi pembangunan fisiklokalitas ini adalah untuk menciptakan identitas daerahkota, memperbaiki basis pesona amenity base atau kualitas hidup masyarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat ota civic center dalam upaya untuk memperbaiki dunia usaha daerah. Alat unuk mencapai tujuan pembangunan fisiklokalitas daerah ini mencakup antara lain: a. Pembuatan bank tanah la ndbarking. Hal ini bertujuan untuk mengetahui data tentang tanah yang penggunaannyakurang optimal, belum dikembangkan, atau salah penggunaan, dan sebagainya. b. Pengendalian perencanaan dan pembangunan. Jika hal ini dilakukan dengan benar akan memperbaik i iklim investasi di daerah dan memperbaiki citra pemerintah. c. Penataan kota townscaping. Kemajuan di pusat-pusat perdagangan dapat dicapai melalui perbaikan-perbaikan sarana kalan raya dan perbaikan-perbaikan sarana pusat pertokoan. d. Pengaturan tata ruang zooning dengan baik akan merangsang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah. e. Penyediaan infrastruktur sarana. f. Dan sebagainya. 2 Srategi Pengembangan Dunia Usaha Beberapa alat untuk mengembangkan dunia usaha ini yaitu: a. Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah penurunan kualitas lingkungan . b. Pembuatan pusat informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah untuk segala macam kepentingan, terutama mengenai masalah perijinan, rencana pembangunan ekonomi daerah, pemerintah daerah, ketersediaan lahan, ijin mendirikan bangunan, dan sebagainya. c. Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil. Selain peranannya yang penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumber dorongan kewirausahaan, usaha kecil sering kali mengalami kegagalan atau tidak dapat berkembang dengan baik. d. Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak ekonomis dalam produksi, meningkatkan daya saing terhadap produk-produk impor, dan meningkatkan sikap kooperatif antar sesama pelaku bisnis. e. Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan Litbang. Peningkatan persaingan di dunia usaha yang berbasiskan ilmu pengetahuan sekarang ini menuntut pelaku bisnis dan pemerintah daerah untuk secara terus menerus melakukan kajian tentang pengembangan produk baru, pengembangan teknologi baru, dan mencari pasar baru. f. Dan sebagainnya.

3. Strategi Pengembangunan Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan aspek penting dalam proses pengembangan ekonomi. Oleh karena peningkatan kualitas dan keterampilan sumberdaya manusia adlah suatu keniscayaan. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia ini dapat dilkukan dengan cara antara lain: a. Pelatiahan dengan sistem customizing training. Sistem pelatihan seperti ini adalah sistem pelatihan yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan harapan si pemberi kerja b. Pembuatan bank keahlain Skiilbanks. Informasi yang ada pada bank keahlian berisi data tentang keahlian dan latar belankang orang yang menganggur di suatu daerah. c. Penciptaan iklim yang mendukung bagi perkembangannya lembaga- lembaga pendidikan dan ketrampilan LPK di daerah. Berkembangnya lembaga -lembaga pendidikan dan ketrampilan di suatu daerah secara tidak langsung bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia di daerah tersebut. d. Pengembangan lembaga pelatihan bagi penyandang cacat itu sendiri untuk meningkatkan rasa harga diri dan percaya dirinya. e. Dan sebagainya. 4. Strategi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Strategi pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mengembangkan suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu daerah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial, misalnya melalui penciptaan proyek-proyek padat karya untuk memenuhi kebutuha hidup mereka atau memperoleh keuntungan dari usahanya.

H. Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian mengenai bidang ini telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Suryagus 1994 menggunakan tabel input-output untuk meneliti struktur industri manufaktur di Jawa Tengah tahun 1998-1992. Penelitian ini membahas tentang keterkaitan antar industri baik keterkaitan ke depan maupun ke belakang serta meninjau adanya hubungan antara produksi atau output tenaga kerja dan modal. Tabel input-output yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 54 sektor produksi yang terdiri dari 21 sektor industri manufaktur Selanjutnya, Listyoningsih 2003 menggunakan tabel input-output nasional 19 sektor tahun tahun 1990 dan 1995. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterkaitan ke depan dan ke belakang berbagai sektor ekonomi indonesia masih relatif kecil. Berikutnya penelitian dilakukan oleh Hartono 2005 dengan judul “Peranan Sektor Jasa Terhadap Perekonomian DKI Jakarta” dengan menggunakan alat analisis yang sama pada penelitian ini yaitu analisis input output. Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu total permintaan sektor jasa tertinggi dibandingkan de ngan kelompok sektor pertanian dan industri, dimana sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki peranan yang paling dominan dalam kelompok sektor jasa tersebut. Karena indeks total keterkaitan ke depan dan ke belakang kelompok sektor jasa-jasa lebih besar dari satu, maka sektor tersebut merupakan sektor “kunci”, artinya jika sektor tersebut dikembangkan akan dapat mendorong perkembangan sektor-sektor lainnya di DKI Jakarta. Dalam sektor jasa, sub sektor jasa perbengkelan, jasa perbankan, jasa restoran, jasa telekomunikasi, jasa asuransi, jasa perusahaan, dan jasa kesehatan swasta merupakan sektor kunci perekonomian DKI Jakarta. Berikutnya penelitian yang dilakukan oleh Marsuki 2006 dengan judul “Efektifitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi Unggulan” dengan kasus di Sulawesi Selatan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis ekonomi makro moneter dengan analisis Indeks konsentrasi C dan Location Quotion LQ. Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu perkembangan sektor moneter dan keuangan di Sulawesi Selatan dalam kaitannya dengan peran yang dilakukan sektor perbankan menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Secara langsung atau tidak mempunyai pengaruh terhadap kondisi dan perkembangan beberapa besaran atau agregate ekonomi makro daerah ini, seperti terhadap peningkata n peluang usaha, penyerapan tenaga kerja, serta terhadap stabilitas inflasi. Penyaluran kredit perbankan ke nilai sektor-sektor ekonomi unggulan umumnya secara relatif dan belum efektif seperti yang diharapkan, ini menunjukkan bahwa tampaknya perbankan di daerah ini dalam menyalurkan kreditnya belum mendasarkan keputusan pembukaan kantor dan penyaluran kreditnya sesuai dengan kondisi riel lapangan. Belum efektifnya peran perbankan yang disebabkan karena prilaku para ekonomi sendiri yang selalu khawatir untuk melakukan langkah-langkah strategis yang pro bisnis profesional, juga belum adanya suatu proses penyusunan perencanaan yang bersinergi antara pemerintah dengan para pelaku perbankan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Setiawan Santoso 2007 dengan judul “Analisis Peranan Sektor Jasa Perbankan Terhadap Perekonomian Di Jakarta Tahun 2000 Analisis Input Output . Adapun kesimpulan yang di peroleh dalam penelitian ini yaitu nilai indeks keterkaitan ke depan atau indeks daya kepekaan sektor menunjukkan pengaruh sektor jasa perbankan apabila terjadi kenaikan permintaan akhir atas sektor -sektor lain sebesar satu juta maka sektor jasa perbankan akan mengalami peningkatan output. Output yang dihasilkan oleh sektor jasa perbankan merupakan komoditi intermedier, dalam artian merupakan bahan baku bagi industri- industri dan sektor-sektor perekonomian lainnya di DKI Jakarta. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Rencana Analisis

Dalam penelitian ini akan digunakan alat analisis Input-Output I-0. Dimana analisis input-output merupakan suatu alat analisis keseimbangan umum. Analsis itu didasarkan pada suatu situasi perekonomian dan bukan pendekatan teoritis semata. Kesimbangan dalam analisis input-output didasarkan arus transaksi antar pelaku perekonomian. Teknologi produksi yang digunakan oleh perekonomian tersebut memegang peranan penting dalam analsis ini lebih spesifik lagi, teknologi yang memegang peranan besar adalah teknologi dalam kaitannya dengan input antara Nazara, 1997.

B. Konsep Dasar Input Output

Model input output dikembangkan pertama kali oleh W. Leontief seorang kelahiran Rusia kebangsaan Amerika dari Harvard University pada tahun 1930-an. Model input ouput inilah yang membawa W. Leontief menerima hadiah nobel pada tahun 1973 Iwan Jaya Aziz, 1994:6. Jhingan 1996:751 menyebutkan bahwa analisis input output juga merupakan variasi terbaik keseimbangan umum yang mempunya i tiga unsur utama. Pertama, melalui analisis input output memusatkan perhatiannya pada perekonomian dalam keadaan seimbang. Kedua, tidak memusatkan perhatian pada analisis permintaan tetapi masalah teknis produksi. Ketiga, analisis ini didasarkan pada penelitian empiris.