Pemupukan dilakukan untuk menjaga tanaman tumbuh dengan baik. Pemupukan susulan dilakukan dua kali. Dosis pupuk yang dianjurkan tergantung dari tempat
dan varietas. Untu tembakau Deli dosis pupuk yang digunakan adalah ZA 343 kgha, TSP 358 kgha, dan ZK 577 kgha. Cara pemberian pupuk adalah sebagai
berikut : -
Pupuk kandang dicampur dengan permukaan tanah bedengan sebelum tanam. -
Pupuk fosfat diberikan pada saat tanam dengan cara ditaburkan pada permukaan tanah, diberi air dan dicampur tipis dengan tanah.
- Pupuk nitrogen dan kalium diberikan bertahap pada hari ke-7 dan hari ke-28
setelah tanam dengan cara diletakkan dalam lubang berjarak 10 cm dari batang.
Tahap pemeliharaan tanaman selanjutnya adalah pengairan dan penyiraman. Pengairan diberikan 7 hari setelah tanam dengan jumlah air sedikitnya 1-2 liter
per tanaman. Setelah umur 7-25 hari frekuensi penyiraman adalah 3-4 liter per tanaman. Pada umur 25-30 hari setelah tanam, frekuensi pemberian air diberikan
4 liter per tanaman. Pada umur 45 hari setelah tanam pertumbuhan akan sangat cepat oleh karena itu diperlukan 5 liter per tanaman setiap 3 hari. Setelah itu pada
umur 65 hari tanaman tidak memerlukan penyiraman lagi, kecuali bila cuaca sangat kering Cahyono, 1998.
2.2. Landasan Teori
Prospek pengembangan tembakau sangat tergantung pada perkembangan daya
serap pasar ekspor. Untuk tembakau ekspor, perkembangan pasar ekspor relatif stabil dan hampir konstan, yang perlu mendapat perhatian adalah perluasan areal
Universitas Sumatera Utara
pertanaman tembakau dan bagaimana mempertahankan kesinambungan supply dan mutu, agar para eksportir tidak direbut oleh negara pesaing.
Departemen Pertanian, 2006. PTPN II merupakan salah satu perusahaan yang masih menghasilkan tanaman
tembakau, khususnya tembakau Deli. Untuk melihat upaya pengembangan suatu usaha dalam hal ini usaha perkebunan tembakau, perlu melakukan analisis
lingkungan lingkungan luar dan lingkungan dalam guna meramalkan perubahan lingkungan yang mempengaruhi usaha tersebut. Analisis lingkungan ini dapat
dilakukan melalui apa yang dikenal sebagai analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity dan Threat. Analisis kekuatan Strength dan kelemahan Weakness
ditujukan untuk lingkungan internal organsasi. Analisis ini membantu menerapkan suatu dasar realistis untuk formulasi strategi untuk semua tingkat
organisasi. Sedangkan analisis peluang Opportunity dan kendala Threat ditujukan untuk lingkungan luar organisasi. Analisis ini memberi manajer
pemahaman tentang peluang serta hambatan dan kendala dalam hubungannya dengan pilihan atau proses produksi barang-barang dan jasa-jasa untuk
masyarakat secara nyata menguntungkan organisasi Silalahi, 2002. Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis
situasi juga mengharuskan para manajer strategi untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal,
disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan- kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strengths,
Weaknesses, Opportunities dan Threats dari organisasi, yang semuanya
Universitas Sumatera Utara
merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisis SWOT mengidentifikasi kompetensi langka perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber yang
dimiliki perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan Hunger dan Wheelen, 1996.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dalam dan faktor eksternal luar yaitu Strengths, Weakness,
Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT
hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
- Strengths kekuatan
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. -
Weakness kelemahan
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. -
Opportunities peluang
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
- Threats ancaman
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis Wibisono, 2010.
Berdasarkan analisis SWOT, maka dapat dibandingkan atau melakukan perbandingan secara sistematis antara peluang dan ancaman eksternal disatu pihak
dengan kekuatan dan kelemahan internal dilain pihak Tangkilisan, 2003. Analisis SWOT memang terlihat sederhana tetapi dapat juga menimbulkan
masalah, misalnya dalam menentukan ukuran ada tidaknya suatu kekuatan yang dimiliki perusahaan, begitu pula halnya dengan kelemahan, peluang dan ancaman
untuk memperoleh kesepakatan dalam penggunaan ukuran seragam memang tidaklah mudah karena tingkat subyektivitas setiap perusahaan berbeda-beda
Rangkuti, 1997. Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Dalam hal
ini digunakan matriks SWOT Rangkuti, 2008. Dalam proses tahapan perencanaan strategi, sebaiknya gunakan model yang dapat
memperoleh analisis yang lebih lengkap dan akurat. Model yang dikembangkan oleh David 1989, model yang cukup komprehensif dan secara terinci
melengkapi semua model lainnya. Model ini disebut Matriks TOWS atau SWOT. Matrik SWOT atau TOWS ini berguna untuk menentukan strategi ke depan.
Dapat dilihat pada gambar 1 :
Universitas Sumatera Utara
Internal
Eksternal STRENGTHS S
Susun daftar kekuatan
WEAKNESSES W
Susun daftar kelemahan
OPPORTUNITIES O
Susun daftar peluang
Pakai kekuatan untuk manfaatkan
peluang
STRATEGI SO
Tanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO THREATS T
Susun daftar ancaman
Pakai kekuatan untuk menghindari
ancaman
STRATEGI ST
Perkecil kelemahan dan hindari ancaman
STRATEGI WT
Gambar 1. Diagram Matriks SWOTTOWS
David tidak memakai singkatan SWOT seperti yang lazim didengar, tetapi lebih senang menggunakan TWOS yang tampaknya ingin mendahulukan analisis
Ancaman dan Peluang untuk kemudian melihat sejauh mana kapabilitas internal sesuai dan cocok dengan faktor-faktor eksternal tersebut. Ada empat strategi yang
tampil dari hasil analisis TWOS.
Strategi SO dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam
lingkungan eksternal.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang dari lingkungan luar.
Strategi ST akan digunakan organisasi untuk menghindari, paling tidak
memperkecil dampak dari ancaman yang datang dari luar.
Universitas Sumatera Utara
Strategi WT adalah taktik pertahanan yang diarahkan pada usaha memperkecil
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal Salusu, 1996. Menurut Situmorang dan Dilham 2007 dalam membuat analisis SWOT dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Persiapan : Menyamakan Pemahaman Persepsi -
Perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi melalui penelaah terhadap
lingkungan usaha dan potensi sumber daya organisasi dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi organisasi yang realistis dalam mewujudkan
visi dan misinya. -
Mengumpulkan jenis dan kualitas data dan informasi yang internal dan eksternal yang diperlukan
- Menyamakan langkah-langkah prosedur dalam melakukan analisis eksternal
dan internal 2.
Mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal -
Internal faktor identifikasi kekuatan dan kelemahan -
Eksternal faktor identifikasi peluang dan ancaman -
Melakukan pembobotan Faktor-faktor yang dimonitoring berikut hasil monitoring dimasukkan ke
dalam lembar kerja, dengan langkah-langkah sebagai berikut: -
Identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan beri tanda ”K” dan kelemahan beri tanda ”L” pada kolom sifat. Faktor-faktor
kunci eksternal yang merupakan peluang beri tanda ”P” dan ancaman beri tanda ”A” pada kolom sifat.
Universitas Sumatera Utara
- Beri bobot untuk setiap faktor dari 0,00 sampai 1,00 pada kolom bobot.
Untuk mempermudah pembobotan, beri nilai 1 sampai 4 pada kolom nilai; 1 = tidak penting, 2 = agak penting, 3 = penting, dan 4 = sangat penting.
Setelah diberi nilai, nilai tersebut di jumlah, dan bobot untuk setiap adalah nilai yang dibagi dengan nilai semua faktor.
- Berikan peringkat 1 dan 2 untuk faktor kunci internal yang merupakan
kekuatan yang utamamayor peringkat 2 dan yang sekunderminor peringkat 1, sedangkan untuk kelemahan yang utamamayor peringkat
1 dan yang sekunderminor peringkat 2. Begitu juga untuk faktor kunci eksternal, yang merupakan peluang; 1 = rendah kurang efektif dan 2 =
tinggi cukup efektif, sedangkan untuk ancaman; 1 = tinggi cukup efektif dan 2 = rendah kurang efektif.
3. Membuat matriks evaluasi faktor internal EFI dan evaluasi faktor eksternal
EFE Hasil identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan
kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Internal EFI untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor
kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan. Sedangkan hasil identifikasi faktor-
faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman masing-masing dijumlah dan kemudian
diperbandingkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Membuat matriks posisi
Hasil analisis pada tabel matriks evaluasi faktor internal dan eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut:
- Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan
sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman. -
Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut: -
Kalau peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y0 dan sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y0.
- Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x0 dan
sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x0.
EKSTERNAL FAKTOR
y + Kuadran III
Kuadran I Strategi turn-around
Strategi agresif x -
x + Kuadran IV
Kuadran II Strategi defensif
Strategi diversifikasi - y
Gambar 2. Matriks Posisi Analisis SWOT
Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan
tersebut, memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
I N
T E
R N
A L
F A
K T
O R
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif Growth Oriented Strategi. Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
produk atau pasar. Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan
internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang baik. Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal. Strategi yang diambil adalah defensif, penciutan atau likuidasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Pemikiran