Sejarah GAMBARAN UMUM HIZBUT TAHRIR
dakwah kepada Islam dan amar ma‟ruf nahi munkar, yang dilakukan sesuai dengan hukum
Islam -tidak dapat dilaksanakan kecuali oleh kelompok-kelompok dan partai-partai Islam. Partai Islam adalah partai yang berasaskan akidah Islam. Partai yang mengambil dan
menetapkan ide-ide,hukum-hukum dan pemecahan yang Islami. Thariqah metode operasionalnya adalah thariqah Rasulullah saw. Oleh karena itu, kelompok-kelompok kaum
muslim berdiri di atas selain Islam.
40
Hizbut Tahrir mendefinisikan dirinya sendiri sebagai partai ideologis mabda‟i
41
, ideologinya adalah Islam, politik adalah aktivitasnya dan Islam adalah
mabda‟nya. Hizbut Tahrir beraktivitas di tengah-tengah dan bersama umat untuk mengambil Islam sebagai
permasalahan utama dan memimpin umat guna mengembalikan Khilafah dan hukum-hukum Allah ke dalam realitas. Hizbut tahrir merupkan kelompok politik; bukan kelompok spiritual,
40
Hizbut Tahrir, ”Mengenal Hizbut Tahrir Dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir” Jakarta: Pustaka Thariqul
Izzah, 2007, cet.I, hal. 4-7
41
Kata mabda secara bahasa berarti sumber pertama. Dalam penjelasan hakikat kehidupan dunia, mabda asal muasal kehidupan, tempat kembali setelah kehidupan, dan hubungan kehidupan dengan keduanya. Ini
merupakan pemikiran menyeluruh tentang kehidupan dan apa yang dipaparkan pemikiran tersebut berupa aturan kehidupan. Demikianlah kata mabda ini diberikan pada pemikiran menyeluruh beserta aturannya, yaitu aqidah
dan solusinya. Muhammad Hawari, Reidoelogi Islam “Membumiklan Islam Sebagai Sistem”, cet.II, Bogor: Al-
Azhar Press, 2007, hal.114. Lihat, Mabda adalah aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud dengan aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan hidup; serta apa yang ada
sebelum dan setelah kehidupan, disamping kehidupannya dengan sebelum dan sesudah kehidupan. Sedangkan peraturan yang lahir dari aqidah tidak lain berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi berbagai problematika
hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pelaksanaan pemecahannya, memelihara aqidah serta untuk mnegemban mabda. Mabda muncul di benak seseorang, baik melalui wahyu Allah yang diperintahkan untuk
mendakwahkannya atau dari kejeniusan yang nampak pada diri orang itu. Mabda yang muncul dalam benak manusia melalui wajyu Allah adalah mabda yang benar. Karena bersumber dari al-Khaliq, yaitu Pencipta alam,
manusia dan hidup, yakni Allah SWT. Mabda ini pasti kebenarannya
qath‟i. Sedangkan mabda yang muncul dalam benak manusia karena kejeniusan yang Nampak pada dirinya adalah mabda yang salah bathil. Karena
berasal dari akal manusia yang terbatas, yang tidak mampu menjangkau segala sesuatu yang nyata. Disamping itu pemahaman manusia terhadap proses lahirnya peraturan selalu menimbulkan perbedaan, perselisihan, dan
pertentangan, serta selalu terpengaruh lingkungan tempat ia hidup. Sehingga membuahkan peraturan yang saling bertentangan, yang mendatangkan kesengsaraan manusia. Oleh karena itu, mabda yang mucul dari benak
seseorang adalah mabda yang salah, baik dilihat dari segi aqidahnya maupun peraturan yang lahir dari aqidah tersebut. Atas dasar inilah asas suatu mabda ideologi adalah ide dasar yang menyeluruh mengenai alam
semesta, manusia dan hidup. Taqiyuddin an-Nabhani, Peraturan Hidup Dalam Islam, cet.III, Edisi Bahasa Indonesia Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2003, hal.36-37
kelompok ilmiah, kelompok pendidikan atau kelompok sosial. Pemikiran Islam merupakan ruh bagi tubuhnya. Pemikiran Islam merupakan inti dan rahasia kehidupannya.
Banyak laki-laki dan perempuan bergabung dalam Hizbut Tahrir tanpa memandang kenyataan dia sebagai orang Arab atau non Arab, berkulit putih atau hitam. Ia merupakan
partai bagi kaum Muslim untuk mengemban Islam. Para anggota Hizbut Tahrir mengadopsi aturan-aturannya tanpa memandang kebangsaan mereka, warna kulit dan mazhab mereka.
Hizbut Tahrir memandang semuanya dengan pandangan Islam. Metode pengikatan anggotanya dalam Hizbut Tahrir terjadi dengan meyakini akidah Islam, matang dalam
tsaqâfah
42
kepartaian serta mengadopsi pemikiran-pemikiran dan pandangan Hizb. Seseorang itu sendirilah yang mewajibkan dirinya untuk bergabung dengan Hizb, yaitu ketika ia melebur
di dalamnya dan ketika ia berinteraksi dengan dakwah bersama Hizb; mengadopsi pemikiran- pemikiran dan konsepsi-konsepsi Hizb.
43
Artinya bahwa siapapun yang ingin bergabung dengan Hizb dalam rangka menyebarkan Islam atau dengan kata lain adalah mendakwahkan gagasan Islam yang diadopsi Hizb, maka
di dalamnya sama sekali tidak melihat profil seseorang tersebut, dalam artian Hizb hanya
42
Tsaqafah adalah pengetahuan yang diambil melalui berita-berita, talaqqiy pertemuan secara langsung dan istinbath penggalianpenarikan kesimpulan. Misalnya sejarah, bahasa, fiqih, filsafat dan seluruh pengetahuan
non eksperimental lainnya. Sedangkan Tsaqafah Islam adalah pengetahuan-pengetahuan yang menjadikan aqidah Islam sebagai sebab dalam pembahasannya. Pengetahuan tersebut bisa mengandung aqidah Islam dan
membahas tentang aqidah, seperti ilmu tauhid. Bisa juga pengetahun yang bertumpu pada aqidah Islam, fiqih, hadits dan tafsir. Juga pengetahuan yang terkait dengan dari pemahaman yang terpancar dari aqidah Islam berupa
hukum-hukum, seperti pengetahuan-pengetahuan yang mengharuskan ijtihad dalam Islam, seperti ilmu-ilmu bahasa Arab, musthalah hadits dan ilmu Ushul. Lihat, Taqiyuddin an-Nabhani, Kepribadian Islam Asy-
Syakhsiyyah al-Islamiyah, Jakarta Selatan: Hizbut Tahrir Indonesia, 2008 cet.I. hal.383 dan 386. Lihat, Tsaqafah adalah sekumpulan pengetahuan yang mempengaruhi akal dan sikap seseorang terhadap fakta benda
maupun perbuatan, seperti masalah hukum, ekonomi, sejarah dan lain sebagainya. Tsaqafah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan hadharah. Sebab tsaqafah adalah pemikiran-pemikiran yang menjelaskan sudut
pandang dalam kehidupan. Lihat, Muhammad Husain Abdullah, Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam, cet.IV. Edisi Bahasa Indonesia, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2010,hal.184,. Lihat, Hadharah adalah sekumpulan
mafahin ide yang dianut dan mempunyai fakta tentang kehidupan. Hadharah bersifat khas, terkait dengan pandangan hidup. Lihat, Taqiyuddin an Nabhani, Nizham al Islam, terj Abu Amin, dkk., Perturan Hidup dalam
Islam, cet.III., Bogor, Pustaka Thariqul Izzah 2003, hal. 92.
43
Abu Za‟rur, Seputar Gerakan Islam, Bogor: Al Azhar Press,2009, hal.207
melihat keyakinannya saja karena apabila keyakinan seseorang berbeda dengan Hizb, dalam arti agama maka Hizb tidak akan membuka peluang baginya kecuali orang tersebut mau
bertaubat masuk Islam. Karena dalam memperjuangkan Islam dengan segala perangkat aturannya tidak mungkin ada di dalamya terdapat seseorang yang berkeyakinan lain atau
disebut juga non-Islam. Dalam usianya kurang lebih setengah abad, Hizb yang berpusat di Kota Timur Tengah itu,
telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Ia tidak hanya berkembang di negara-negara konsentrasinnya, seperti Yordania, Palestina, Irak, Syria, Saudi Arabia, Kuwai, Yaman,
Uzbekistan, Turki, Mesir, Sudan dan Libia, tetapi ikut juga menyebar ke negara-negara lain. Pada tahun 1994 di London, Inggris, Hizb telah menyelenggarakan Konferensi Khilafah
Islâmiyah. Di Indonesia terselenggara juga konferensi yang sama pada tahun 2001. Di negara lainnya, seperti Jerman, Prancis, Austria, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Malaysia,
Azerbeijan, Pakistan, Dagestan, Hizb giat melakukan berbagai kegiatan. Partai ini masuk ke Indonesia sekitar 1980 melalui Ustad Abdurrahman al-Baghdhadi,
seorang warga Australia yang mempelajari dan menjadi kader Hizb di Libanon. Paham gerakan ini kemudian dipelajari oleh KH. Abdullah bin Nuh, seorang ulama Bogor. Pada awal
perkembangnya, para pengikut gerakan ini kebanyakan mahasiswa dan generasi muda lainnya. Anggota-anggotanya hingga saat ini sudah menyebar ke berbagai kota besar, seperti
di Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Halmahera.
44
Dalam konteks Indonesia, Hizb baru pada tingkat gerakan moral politik yang dilakukan dalam berbagai kegiatan terutama melalui tablik akbar dan demonstrasi, dua hal ini
merupakan cara Hizb menyuarakan gagasan politik Islamnya. Menurut salah seorang pengurusnya, Hizb tidak akan menjadi partai politik untuk saat ini di Indonesia, tetapi akan
44
Ian Suherlan, “Sistem Khilafah dalam Perspektif Pemikiran Hizbut Tahrir.”Ahkam. No.11V2003: hal.98
berjuang secara ekstrapralementer. Kelembagaan politik Indonesia menurutnya menyulitkan sekaligus tidak efektif bagi Hizb untuk memperjuangkan gagasan Khilafah Islamiyah, bahkan
muncul “ketakutan” akan terjerumus ke dalam kepentingan-keentingan politik yang sesaat yang justru akan mengurangi bobot perjuangan Islam di masa depan.
45