Peranan Anggaran dalam Pengendalian dan Memperlancar Operasional

Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009. c. Penyimpangan biaya overhead, dibagi dalam : 1 Penyimpangan pemakaian 2 Penyimpangan kapasitas 3 Penyimpangan efisiensi Berikut contoh format penyimpangan anggaran perusahaan : Tabel 2.1 PT ABCD Analisa Varians Biaya Produksi Tahun XXXX NO Uraian Budget Realisasi Varians Ket Sumber : Harahap 2001

6. Peranan Anggaran dalam Pengendalian dan Memperlancar Operasional

Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan yang cermat dari manajemen dalam meneliti langkah operasional yang akan dilakukan. Sebagai suatu rencana, anggaran mencakup proyeksi keuangan yang dipadukan dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta hal- hal yang relevan lainnya. Anggaran akan membantu secara langsung fungsi utama manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat dicapai, maka perencanaan harus didasarkan atas penelitian pemeriksaan dan riset yang hati-hati. Budget yang dianggarkan tidak selalu benar dan tidak selalu sama Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009. dengan realisasinya. Agar dapat efektif, perencanaan yang dilakukan oleh manajemen harus diikuti dengan pengendalian. Kegunaan anggaran dalam pengendalian menurut Tunggal 2005 : 9 adalah : a. Mengendalikan operasi dan biaya serta pengeluaran b. Mencegah terjadi pemborosan c. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi d. Anggaran merupakan alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan terencana dan tercapai e. Mendorong kesadaran pengendalian biaya Bentuk pengendalian dalam penerapan anggaran yakni dengan membandingkan antara tujuan yang direncanakan dengan hasil yang dicapai dan salah satu bagian perusahaan yang perlu dikendalikan adalah beban operasi. Beban operasi dapat dikendalikan dengan membandingkan beban operasi yang sebenarnya dengan beban operasi yang dianggarkan atau disebut juga anggaran beban operasi. Dengan membandingkan budget itu dengan actual maka dapat dilihat seberapa jauh yang telah direncanakan tersebut menyimpang, jika banyak penyimpangan maka hendaknya diarahkan agar kegiatan selanjutnya tidak menyimpang dan dicari letak atau penyebab penyimpangannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harahap 2001 : 14 “ Untuk mengetahui penyimpangan dari rencana maka harus dilakukan perbandingan antara realisasi dengan budget”. Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009. Dalam rangka untuk tindakan perbaikan pada masa yang akan datang penyimpangan tersebut perlu dianalisa sehingga dapat ditetapkan apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut. Dengan diketahui penyebabnya maka dapat akan dapat pula diputuskan apa yang harus diperbaiki. Penyimpangan itu sendiri ada yang menguntungkan perusahaan dan ada pula yang merugikan perusahaan. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Harahap 2001 : 225 “Dalam hal biaya, maka jika biaya realisasi lebih besar dari pada budget dianggap tidak menguntungkan unfavorable. Sebaliknya jika realisasi lebih rendah dari budget maka dianggap menguntungkan favorable. Dalam menerapkan budget yang efektif maka kedua jenis penyimpangan tersebut akan dianalisis untuk dicontoh sedangkan unfavorable dianalisis untuk menghindari di masa yang akan datang dan sekaligus dimanfaatkan untuk menilai siapa yang akan diberikan reward atau yang tidak diberikan atau ditindak. Berdasarkan uraian diatas dapat kita lihat begitu eratnya hubungan antara anggaran dengan beban, anggaran dengan pengendalian maupun pengendalian dengan beban. Oleh karena itu peranan anggaran dibuat oleh perusahaan dalam melakukan beban operasi sangat besar guna memperoleh laba yang maksimum. Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009. BAB III PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

A. Gambaran Umum Perusahaan