Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009.
dan Perusahaan Jawatan Perjan kepada Menteri Negara BUMN dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan
tanggal 13 Desember 2001, perihal pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan tahun 2002-2006
didasarkan pada asumsi – asumsi: b.
Tingkat inflasi diprediksi ± 5.5 c.
Tingkat bunga SBI diprediksi ± 6.5 d.
Tingkat pertumbuhan angkutan penumpang ± 4.22 e.
Tingkat pertumbuhan angkutan barang ± 15.75 f.
Memperhitungkan nilai PSO sesuai dengan SKB Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas dengan perhitungan PSO net
sebesar Rp. 200 Milyar Skema IMO dan TAC belum berjalan. g.
Meningkatkan program keselamatan dan pelayanan operasional laut sesuai dengan standar operasional prosedur SOP serta meningkatkan disiplin
petugas operasional. h.
Efisiensi biaya i.
Perlindungan kenaikan BBM rata – rata naik 30 dan TDI 26 j.
Kesejahteraan pegawai dengan kenaikan gaji pokok 10 dari gaji pokok PNS
k. Membayar Angsuran Post Service Liabilities PSL Rp. 79.50 milyar.
3. Prosedur Penyusunan Anggaran
Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009.
Prosedur yang digunakan dalam penyusunan anggaran pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan secara menyeluruh menggunakan beberapa
pendekatan sebagai berikut : a.
Pendekatan top down Pada pendekatan ini anggaran ditetapkan oleh Direksi yang kemudian
secara hirarki dijabarkan ke masing – masing Direktorat hingga unit anggaran yang paling kecil.
b. Pendekatan bottom – up
Pendekatan ini sering juga disebut dengan participative budget. Pada pendekatan ini anggaran ditetapkan melalui konsultasi dan kesepakatan
antara pimpinan puncak dengan semua pimpinan pada tingkatan yang bertanggung jawab pada pelaksanaan anggaran perusahaan.
Dalam pelaksanaan penyusunan anggarannya, PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan memadukan prosedur penyusunan tersebut, hal ini dilakukan
dengan harapan : a.
Adanya komitmen terhadap anggaran b.
Lebih mantapnya setiap pusat pertanggungjawaban dalam membantu pengendalian manajemen
c. Terdapatnya sasaran dalam pandangn manajemen melalui pelaksanaan
anggaran yang baik. Proses penyusunan anggaran biaya operasi secara umum pada PT.
Persero Pelabuhan Indonesia I Medan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009.
a. Usulan RKA Daerah Operasi DAOP
Anggaran biaya operasi diajukan oleh DAOP berdasarkan realisasi pada tahun lalu dan rencana yang akan dating.
b. Anggaran biaya operasio diajukan oleh Divisi Regional
Anggaran dari daerah biasanya belum mempertimbangakan perencanaan kerjasama corporate plan, ketersediaan dana dalam Dafter Isian Proyek
DIP dan Bantuan Luar Negeri BLN. Sasaran perusahaan serta kebijaksanaan pimpinan puncak menghadapi tahun yang akan datang.
Kantor pusat menilai, memadukan, memproses seluruh masukan tersebut. c.
Proses pembauran masukan dan pengencakan perhitungan standar berdasarkan usulan daerah serta unsur-unsur, yaitu :
1 Rencana yang digariskan dalam corporate plan
2 Kemungkinan tersediannya dana dalam Daftar Isian Proyek DIP serta
Bantuan Luar Negeri BLN 3
Sasaran serta kebijaksanaan Pimpinan Puncak menghadapi tahun mendatang.
d. Konsep usulan RKA ke Dewan Komisaris
Usulan RKAP selanjutnya disampaikan kepada pemegang saham, Meneg BUMN, Deputi Meneg BUMN bidang usaha logistik dan pariwisata untuk
dimohonkan pengesahan dalam Forum Rapat Umum Pemegang Saham. e.
Pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham Atas RKAP PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, Komisaris
mengadakan rapat Pra Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang
Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009.
diikuti wakil dari Departemen Keuangan dan Kementerian BUMN. Setelah mendapatkan persetujuan dari peserta Pra RUPS, selanjutnya
berdasarkan RKAP diajukandibahas dalam RUPS untuk mendapatkan pengesahan dari Pemegang Saham dan Forum RUPS.
f. RKAP
Setalah RKAP disahkan Deputi Meteri Negara bidang usaha logistic dan pariwisata selaku kuasa pemegang saham, selanjutnya dijabarkan untuk
setiap daerah. Untuk lebih jelasnya proses penyusunan anggaran di PT. Persero
Pelabuhan Indonesia I Medan ditunjukkan pada gambar 3.2. berikut ini.
Realisasi tahun lalu dan rencana
yang akan datang DAOPDivisi
Proses pembauran dan pengesahan
perhitungan standar
Konsep usulan RKA ke Dewan Komisaris
dan Dephub
Pengesahan Menhub
RKA Realisasi tahun
lalu Rencana yang
akan datang Corporate
plan DIP
Usulan Sasaran
Kebijakan Top Manajemen
Vika Maisuri Djauhari : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009.
Gambar 3.2. Proses Penyusunan Anggaran PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan
Sumber : PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan
4. Karakteristik Penyusunan Anggaran