4. Administrasi Jamaah
Dengan adanya administrasi jamaah, pengurus masjid dapat membedakan tentang adanya jamaah tetap dan jamaah tidak tetap. Jamaah tetap adalah mereka
yang tinggal disekitar masjid dan secara tetap baik dalam sholat rawatif atau hanya sholat Jum’at yang selalu datang ke Masjid. Untuk administrasi jamah ini
perlu adanya buku yang memuat data kehadiran jamaah dan nama-nama jamah. Dengan buku ini jadi dapat mengenal keadaan jamaah.
5. Masa Jabatan
Pengurus BKM diangakat untuk masa jabatan tiga tahun, dan setelah masa jabatan yang dimaksud pengurus BKM yang bersangkutan dapat diangkat
kembali. Pengurus BKM berenti jabatanya dikarenakan: o
Meninggal dunia o
Habis masa jabatan o
Dipindahkan dari instansi tempat kedudukan yang bersangkutan. o
Diberhentikan o
Tidak dapat melaksanakan ugas sebagaimana mestinya
6. Pendapatan dan Pembinaan
Sumber pendapatan BKM sebagian didapat dari dana nikah, thalak, cerai dan rujuk sebagaimana diatur dalam keputusan menteri agama untuk itu. Selain
itu didapat dari bantuan pemerintah, bantuan masyarakat, dan usaha-usaha lain
yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan BKM. Pendapatan BKM dalam hal ini adalah untuk pembiayaan usaha-usaha BKM dalam mencapai tujuannya.
4. 9 Profil Informan IV.9.1 Informan Utama
Dalam penelitian ini terdapat informan utama yang mengetahui banyak hal mengenai permasalahan yang ingin di ungkapkan dalam penelitian ini. Para
informan ini terlibat langsung dalam memakmurkan Masjid dan pelaksanaan alokasi dana serta pengawasan terhadap proses pembangunan di desa Manis.
Namun tidak semua informan bersedia identitasnya dicantumkan dalam tulisan ini, sebagian informan meminta agar identitasnya tidak dicantumkan dengan
alasan tertentu. Para informan Utama yang dimaksud adalah:
1. Misdi Adi Prabowo Kepala desa Manis Pulau Rakyat
Misdi Adi Prabowo 50 tahun Beliau adalah salah satu tokoh masyarakat
desa Manis yang sudah lama berdomisili di desa tersebut. Beliau menjabat sebagai kepala desa sudah hampir dua periode, periode pertama tahun 2003 – 2008 dan
periode kedua tahun 2009 – sekarang ini. Orang tua beliau adalah Alm. Abd. Khalik yang juga mantan kepala desa Manis.
Selama proses wawancara berlangsung, bapak ini menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan santai, terkadang dengan bahasa dan kata – kata nya yang
agak keras. Saat ini bapak Misdi adalah pensiunan dari PTPN-IV kebun Pulu Raja, isterinya adalah pembina ibu – ibu PKK di desa ini. Kegiatan PKK di desa
ini cukup baik dan telah mendapat penghargaan dari pemerintah kecamatan maupun pemerintah kabupaten.
Beliau memiliki 3 orang anak kandung, anaknya yang yang pertama bekerja sebagai buruh harian lepas BHL di PTPN-IV kebun Pulu Raja. Anak
beliau sering membantu beliau bekerja dalam menyelesaikan tugas dan berbagai urusan di kantor desa. Bapak Misdi menghabiskan waktunya sehari – hari di
kantor desa, ia mengaku sangat senang dengan pekerjaan yang ia lakoni saat ini, meskipun dengan beban yang sangat berat harus melayani masyarakat sampai 24
jam, ia tetap bertanggung jawab berdasarkan tugas pokok yang ini miliki serta hak dan kewajibannya sebagai kepala desa.
Beliau menjelaskan tentang Badan Kemakmuran Masjid desa dengan masyarakat desa, menurutnya Badan Kemakmuran Masjid antara pemerintahan
desa dengan masyarakat desa adalah hubungan yang terjalin cukup baik, khususnya dalam mewujudkan segala kegiatan yang berhubungan dengan
keagamaan. Masyarakat juga berperan dan ikut serta berpartisipasi dalam segala kegiatan untuk memakmurkan masjid. Dengan sosialisasi yang diberikan oleh
anggota BKM, menjadikan masyarakat tahu akan apa saja peran dan fungsi BKM dalam masyarakat.
Sekarang dengan jelas telihat bahwa dari kegiatan – kegiatan masyarakat desa Manis yang berhubungan dengan Keagamaan, terlihat bahwa masyarakat
tidak perlu banyak dikomandoi dalam berbagai hal kegiatan agama atau hari-hari besar Islam. Seperti yang dikatakan pak kades berikut ini:
“Saya salut kepada pengurus BKM mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap organisasi, job description,
pembagian kerja, dan lalin-lain. Sejak hampir setahun belakangan ini masyarakat disekitar lebih banyak melihat dan
memberikan masukan-masukan untuk berbagai kegiatan keagaman dan peran-peran sosial lainya. keikut sertaan
orang-orang disini dalam program kerja yang cukup baik dan dalam melaksankannya pun orang itu bertanggung jawab.”
Selain itu, Pak kades menjelaskan bahwa masalah keagamaan di desa Manis sudah menjadi tanggung kita bersama, karena organisasi BKM hanyalah
wadah tempat berkumpulnya warga muslim dalam menjalankan aktivitas keagamaan. BKM menganggap bahwa segala program yang direncanakan untuk
pelaksanaan kegiatan keagamaan desa dalam mewujudkan keharmonisan dalam masyarakat harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh para
anggota – anggota BKM. Yang memberatkan karena program yang direncanakan oleh BKM tidak sama dengan ide – ide yang direncanakan masyarakat desa
lainya. Inilah masalah – masalah yang timbul dalam pelaksaaan berbagai kegiatan dalam masyarakat.
Sehingga musyawarah untuk memakmurkan masjid desa harus sampai beberapa kali dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan bersama. Untuk
penyusunan program – program pelaksanaan pemerintahan desa tahun 2011 saja belum tersusun dan di sepakati bersama. Aktifitas ketua BKM yang cukup banyak
diluar tugas ia sebagai Karyawan Perkebunan, sehingga musyawarah menjadi terkendala karena penyusunan laporan tersebut harus diketahui dan disetujui oleh
Kades dan perangkat desa lainya.
2. H. Syahrin Lubis Ketua Badan Kemakmuran Masjid desa Manis