97
5.4. Pertumbuhan PDRB ADHK Sektor Pertanian Kabupaten Batang dan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2013
Berdasarkan nilai riil PDRB sektor pertanian Kabupaten Batang pada tahun 2004 atas dasar harga konstan tahun 2000 adalah sebesar Rp
518,43 miliar dan meningkat pada tahun 2013 menjadi Rp 668,02 miliar, sehingga pada periode 2004-2013 terjadi peningkatan sekitar Rp 149,59
miliar. Persentase pertumbuhan PDRB sektor pertanian Kabupaten Batang pada periode 2004 hingga 2013 menunjukkan peningkatan sebesar 28,85
persen Tabel 14. Dari tabel tersebut terlihat jelas bahwa persentase pertumbuhan sub sektor pertanian tertinggi adalah pada sub sektor
perikanan yaitu sebesar 92,14 persen, dengan nilai peningkaan sebesar Rp 30,77 miliar. Sub sektor perikanan memiliki pertumbuhan tertinggi karena
didukung oleh faktor geografis yaitu terletak di daerah pesisir dan dilalui oleh jalur pantura, serta semakin meningkatnya jumlah budidaya
perikanan oleh masyarakat. Daerah pesisir merupakan daerah yang sangat potensial dalam memproduksi komoditi perikanan. Sementara persentase
petumbuhan terendah terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan, yaitu 6,48 persen dengan peningkatan nilai sebesar Rp 7,54 miliar.
Semua sub sektor pertanian dari tahun 2004 – 2013 mengalami
peningkatan nilai
dan mengalami
pertumbuhan. Adapun
tabel pertumbuhan PDRB sektor pertanian Kabupaten Batang, yaitu sebagai
berikut :
98 Tabel 14. Perubahan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Batang Menurut
Lapangan Usaha Berdasarkan Harga Konstan 2000, Tahun 2004 dan 2013 juta rupiah
Sumber : BPS Kabupaten Batang, 2005, 2009 dan 2013 diolah
Dari data pada Tabel di atas terlihat sub sektor yang mengalami peningkatan nilai tertinggi adalah sub sektor tanaman bahan makanan,
yaitu sebesar Rp 83.847,52 miliar. Hal tersebut dikarenakan nilai output yang dihasilkan pada sektor ini sangat besar jika dibandingkan dengan sub
sektor pertanian lainnya. Selanjutnya, sub sektor yang memiliki
peningkatan nilai terendah adalah sub sektor kehutanan, yaitu sebesar Rp 4.666,28 miliar. Hal ini dikarenakan nilai output yang dihasilkan pada sub
sektor ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sub sektor pertanian lainnya. Peningkatan sub sektor lainnya, yaitu sub sektor tanaman
perkebunan; sub sektor peternakan dan hasilnya; dan sub sektor perikanan masing-masing sebesar Rp 7.541,66 miliar; Rp 22.763,95 miliar; dan
30.771,77 miliar Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada Provinsi Jawa
Tengah, pada tahun 2004 nilai riil PDRB sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah atas dasar harga konstan 2000 adalah sebesar Rp 28,61 triliun dan
meningkat pada tahun 2013 menjadi Rp 37,51 triliun, dengan peningkatan
Persen 2004
2013 ∆ PDRB
1. Tanaman Bahan Makanan 285.439,23
369.286,75 83.847,52
29,37 2. Tanaman Perkebunan
116.472,63 124.014,29
7.541,66 6,48
3. Peternakan dan Hasilnya 69.820,27
92.584,22 22.763,95
32,60 4. Kehutanan
13.302,86 17.969,14
4.666,28 35,08
5. Perikanan 33.397,69
64.169,46 30.771,77
92,14 Jumlah Total PDRB
518.432,68 668.023,86
149.591,18 28,85
Lapangan Usaha Tahun
∆
PDRB