Teknologi Pengomposan Aerobik Teknologi Pengomposan

cara ini agak kurang diminati. Selain itu pada pengomposan aerobik sebagian energi yang dikeluarkan dalam bentuk limbah, yaitu panas pada timbunan kompos.

2.6.1. Teknologi Pengomposan Aerobik

Pengomposan aerobik adalah dekomposisi bahan organik dalam keberadaan oksigen. Produk metabolisme yang dihasilkan adalah CO 2 dan panas. Itulah penyebab pada proses aerobik suhu bisa meningkat sampai 80 o C. Adapun proses aerobik secara kimia sebagai berikut. C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 6 H 2 O + 6 CO 2 Mikroba yang berperan dalam perombakan bahan organik berasal dari kingdom protista, terutama bakteri dan fungi jamur. Bakteri termasuk tipe dari kelompok sel prokariot tidak memiliki membran. Selain bakteri dan jamur, ada jenis lain yang berperan penting dalam proses pengomposan yaitu actinomicetes. Jenis ini termasuk bakteri tetapi memiliki sifat transisi antara bakteri dan jamur. Actinomicetes berperan penting dalam degradasi bahan organik bermolekul tinggi. Bahan organik tidak dapat langsung dimanfaatkan atau digunakan oleh tanaman karena perbandingan CN dalam bahan tersebut relatif tinggi atau tidak sama dengan CN tanah, dimana nilai CN tanah sekitar 10 sampai 12. Umumnya bahan organik segar mempunyai CN yang tinggi, seperti jerami padi 50-70, cabang tanaman 15-60 tergantung jenis tanamannya, kayu yang sudah tua dapat mencapai 400. Prinsip pengomposan adalah menurunkan rasio bahan organik hingga sama dengan CN tanah. Demikian semakin tingginya CN bahan maka proses pengomposan tanah semakin lama karena CN bahan harus diturunkan. Waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan CN tersebut sangat bervariasi mulai dari 3 bulan sampai tahunan. Hal ini terlihat dari Universitas Sumatera Utara proses terjadinya humus dialam , dari bahan organik menjadi humus diperlukan waktu bertahun-tahun humus merupakan hasil proses lebih lanjut dari pengomposan. Selama proses dekomposisi bahan organik menjadi kompos akan terjadi berbagai perubahan hayati yang dilakukan oleh mikroorganisme sebagai aktivator. Adapun perubahannya sebagai berikut: a. Penguraian karbohidrat, sellulosa, hemisellulosa, lemak, dan lilin menjadi CO 2 dan H 2 O. b. Protein menjadi ammonia, CO 2 dan air. c. Pembebasan unsur hara dari senyawa-senyawa organik menjadi senyawa yang dapat diserap oleh tanaman. d. Terjadi pengikatan beberapa jenis unsur hara didalam sel mikroorganisme, terutama Nitrogen, Pospor dan Kalium. Dengan perubahan tersebut maka kadar karbohidrat akan hilang atau turun dan senyawa nitrogen akan meningkat, dengan demikian CN semakin mendekati CN tanah.

2.6.2. Teknologi Pengomposan Anaerobik.